Happy reading
😎
***
Hawa pagi itu sangat cerah, seorang gadis melangkahkan kakinya untuk melewati sebuah gerbang yang sangat besar di hadapanya, tak henti ia melangkah dengan tas gendongnya yang selalu di bawanya kemana-mana ia berhenti pada sebuah ruang kelas yang berwarna Biru, sebeneranya warna kelas itu di dekor sendiri oleh anak anak satu kelas bukan karena banyak gaya tapi hanya merasa bosan dengan warna kelas yang itu itu aja.
gadis itu masih duduk di kelas 2 SMU dia sangat cantik dengan penampilanya yang apa adanya tanpa meniru gaya orang lain atau hanya sekedar ikut ikutan dan dia ini sangat cerdas dalam hal apapun, gadis ini selalu sering terdiam dengan seribu bahasa kalo dia lagi sendiri, dan dia bernama Resa Malvero Husein hampir semua orang mengira kalau Resa ini adalah anak yang pendiam dan cuek, tapi aslinya Resa ini adalah orang yang paling bawel diantara tiga teman dekatnya dan dia bisa jadi orang yang sangat garang ketika berhadapan dengan yang namanya cowok, tapi ada satu cowok yang resa perlakukan beda dari yang lain bukan perlakukan sih dari cara Resa ngomong aja udah beda banget.
Oia resa kan punya tiga teman deket yang selalu bareng bareng loh yang pertama namanya Yuni dia orangnya simple dan apadanya sama kayak resa yang kedua namanya Alice dia ini suka banget sama yang namanya Cokelat dan dia kalo ngomong ya begitu seadanya dan sejeplaknya tapi dia lebih terbuka dan lebih aktif kalo lagi kumpul dan yang ketiga Ada Salsa dia ini anaknya agak pendiam bukan pediam sih tapi kalo ngomong suka ga kedengeran Resa sendiri aja suka ga denger dia ngomong apa itu kalo dia lagi ngomong dan salsa itu selalu jadi bahan ledekan Alice dan yuni karena kalo ngomong suka pelan dan sikapnya yang masih labil tapi Resa juga sama loh sering ngeledek Salsa, dan hanya mereka bertiga yang bisa bikin tawa alice pecah.
Gak kerasa bel jam pelajaran pertama udah bunyi dan benar semua murid pasti masuk kedalam kelas dengan lari larian. Guru yang bersangkutan udah dating dan pastinya guru nya lagi nerangin dan benar dugaan Resa pasti bakalan ada suara yang keluar dari mulut Yuni untuk mengajaknya ngobrol, dan itu sudah jadi kebiasaan yuni setiap jam pelajaran di mulai.
"Res pagi pagi udah dikasih sarapan kimia ntar penutupnya Fisika lengkap sudah"ucap yuni yang berbisik di samping telinga Resa.
Resa mendengarnya tapi tak sedikipun di jawab, karena dia berusaha untuk tetap fokus dan terus memperhatikan apa yang sedang di jelaskan oleh Pak Anton di depan.
"pastinya gue bakalan gumoh kalo setiap hari seninya di kasih makan kayak beginian mulu dan ini pait ga enak res"
"Res jangan pura pura budeg dong, gue tau lo denger omongan gue" sebuah senggolan mendarat dari sikut yuni ke sikut milikt Resa dan itu sangat mengganggunya.
"gue denger Yun tapi tolong jangan ganggu konsentrasi gue bisa??" suara itu terdengar jelas di telinga Yuni, Yuni hanya menunjukan cengiran 45nya.
"nah gitu kek ngomong kayak gitu kan enak, kayak bisu tau ga lo dari tadi diem mulu" tawanya yang sedikit meledak dan membuat perhatian kelas teralih kepada mereka.
Tanpa di sadari sebuah penghapus mendarat di hadapan yuni dan Resayang hampir saja kena tepat kearah wajah Resa, Merekapun Terkejut karena penghapus yang mendarat di hadapanya itu.
"untuk kalian berdua yang sedang berbica, tolong gantikan saya di depan" terdengar sangat keras hingga membuat Yuni tertunduk dan merasa takut akan bentakan dari Pak Anton.
"Yuni, Resa kalau ingin berbicara jangan hanya di bangku kalian tapi gantikan saya atau kalian ingin belajar di luar kelas saja??" lagi lagi itu membuat Yuni enggan untuk menegakan kepalanya, hingga membuat Resa tertawa kecil.

YOU ARE READING
Night Sleep With Dream
Fiksyen Remaja[SLOW UPDATE] cover by helooones Soal perasaan sulit dikendalikan. Tidak bisa memilih akan pada siapa kita menjatuhkan hati, dimana dan kapan kita akan menjatuhkan hati.