Kes:Yang dibawah 17 skip dulu deh, takut dosa kelen makin banyak.
Kes(2):broo emang yg udah 17 gak dosa apa??
Asuk,yaudah bodo dosa tanggung sendiri.y
Sanzu menganga.
"Brengsek kau jalang!"umpatnya pada [Y/N] yang berjalan mendahuluinya.
[Y/N] menaikkan sebelah alis dan berbalik menatap Sanzu.
"Apa lagi?terkejut karena gedung penelitianku bersebelahan dengan salah satu markas persembunyian Bonten?"tebak [Y/N].tepat sekali.
Sanzu menggeretakkan giginya, ternyata selama ini [Y/N] sangat sangat dekat dengannya, namun kenapa bisa dulu ia tak pernah berpapasan sekalipun dengan wanita itu?
"Sialan," decak Sanzu "kalau aku tahu lebih dulu, sedetikpun tak akan kulewatkan waktu untuk menyiksamu"geramnya.
Walau begitu, Sanzu menyodorkan lengan kirinya kepada [Y/N], mengisyaratkan wanita itu untuk menggandengnya.
[Y/N] tersenyum miring, dirangkulnya lengan Sanzu.
Keduanya berjalan bersisian masuk ke area gedung penelitian [Y/N].
Fyi,gedung penelitian hanyalah kedok, diam diam inti produktivitas Narkoba disana.
Tak akan ada yang menyadarinya, karena gedung itu dijaga ketat oleh tentara yang otaknya sudah dicuci oleh [Y/N].
Pencucian otaknya juga tak ada yang menyadari, karena [Y/N] melakukan itu perlahan dan sangat hati hati, salah sedikit saja akibatnya berimbas pada sepupu kesayangannya yang merupakan bos Bonten, Sano Manjiro.
"Hati hati,loh. Kalau terlalu terobsesi menyiksaku bisa-bisa kau jatuh hati padaku" goda [Y/N] seraya mengerling.
Srett.
Sebilah pedang tiba tiba menempel di leher [Y/N].
"Jangan terlalu percaya diri jalang, aku bisa membunuhmu sekarang kalau aku mau!"
[Y/N] terdiam, sedetik kemudian tertawa hambar.
"Kau tahu Haruchiyo, sedikit saja aku terluka maka nyawamu juga akan melayang disini"tutur [Y/N] dengan wajah yang berubah dingin.
Seringaian Sanzu melebar.
"Aku tak peduli!"Sanzu mengabaikan para bawahan [Y/N] yang menodongkan senjata tajam dan senjata api, bahkan sebagian ada yang menyiapkan cairan entah apa, yang pasti kandungannya berbahaya.
Melihat Sanzu tak bergeming, membuat [Y/N] memberi pria itu nilai tambah.
Aku suka kesintingannya,batin [Y/N].
"Baiklah, toh kau sudah tak memedulikan mikey-aniki lagi,"[Y/N] mengendikkan bahu dengan wajah sok pasrahnya.
Ia berusaha memancing Sanzu dengan membuat mikey jadi tamengnya,akan seperti apa reaksi pria bersurai mullet itu?hm,curios.
Seringaian lebar di wajah Sanzu langsung pudar begitu mendengar nama sang Bos disebut.
[Y/N] merentangkan tangannya dan tersenyum remeh.
"Sekarang,lukai aku. Karena kau juga akan mati akibat ulah anak buahku.Setelah ini tak ada lagi yang bisa melayani Mikey-aniki diantara kita"pancing [Y/N] mengulum senyum.
Sanzu menggeretakkan gigi murka. Bagaimana bisa [Y/N] menjadikan nama Bos menjadi tameng, dasar biadab!!
Pria beriris kebiruan itupun menurunkan pedangnya sambil mengumpat "bangsat!"
[Y/N] tertawa menanggapinya, sedang Sanzu langsung melengos dengan cepat memasuki gedung penelitian [Y/N] tanpa bicara sepatah kata pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girl[Sanzu Haruchiyo×Readers] Tokyo Revengers (END)
Fanfiction"mau membunuhku?puh,kau tak akan bisa"-[Y/N] "sssh..!orang yang hendak mati sepertimu tidak usah banyak bicara!"-sanzu "wah,mari kita lihat,siapa yang akan tumbang duluan"-[Y/N] Disclaimer:Ken Wakui Cover Sc:Manga Story by:Keshia_Matsuno