Kiku melepaskan cubitannya dari pipiku. Dia berdiri, mengedarkan pandangan ke segala arah. Menunjuk pintu kamar.
"Kita harus keluar, tetapi pintu itu terkunci dengan sihir Arnold," ungkap Kiku menukikkan alis, "kita tidak memiliki manna sekarang. Bagaimana caranya kita membuka pintu?"
"Kita bisa keluar tanpa membuka pintu," balasku tersenyum, mengangkat badan, menggenggam tangan Kiku.
"Maksudmu?"
"Kakakmu sudah memberikan sebagian manna-nya untukku. Aku bisa memanggil Alpha A sekarang juga."
Kiku melebarkan mata. Tercengang. Aku tetap tersenyum. Suaraku keluar dari tenggorokan, mengucapkan mantra sihir.
"Izsaukt, Alpha A!" seruku. Tiba-tiba, secercah cahaya hijau menelanku dan Kiku. Cahaya hijau membawa kami ke tempat lain.
Aku dan Kiku tiba di kokpit yang berada di dada mecha rubah. Kami duduk di bangku yang saling bersisian. Aku bertugas sebagai pilot, langsung memakai pakaian amor dengan sihir. Memegang dua tuas kendali dengan perasaan bahagia.
"Akhirnya kita bisa lepas dari jeratan Magellan," ucap Kiku menghela napas lega. Menundukkan kepala.
"Magellan? Apa itu nama baru kelompok musuh yang kita hadapi sekarang?" tanyaku sebelum merasuki jiwa Alpha A.
"Ya."
"Seperti nama galaksi. Kelompok Tolya juga bernama Andromeda. Aaah, entah mengapa aku merindukan Tolya dan semuanya."
"Aku juga."
Giliran Kiku yang tersenyum. Dia meraih tangan kiriku dengan kedua tangannya. Wajahnya berseri-seri. Membuatku bersemangat untuk menyelesaikan perkara yang terjadi sekarang.
"Kiku, kita harus pergi kemana?" tanyaku telah merasuki jiwa Alpha A. Melihat pemandangan kota dari atas, tepatnya di dekat pohon Matahari.
"Kita harus menyelamatkan semua orang yang ditawan di markas Magellan," jawab Kiku menjauhkan tangannya dari tanganku.
"Kau tahu darimana soal orang-orang yang ditawan itu?"
"Dari pelayan pribadi Arnold."
"Oh. Tapi, kita tunggu aba-aba dari kakakmu dulu. Karena kakakmu yang akan menyelamatkan semua tawanan itu."
Aku tersenyum di hati. Ekspresi itu tercermin dari mata Alpha A yang bersinar terang. Kiku membesarkan mata, menampilkan ekspresi bingung lagi. Entah bagaimana ekspresinya sekarang.
"Dasar, kakak! Dia memang tidak suka dibantu orang lain," protes Kiku. Suaranya terdengar sedikit kesal.
"Oh, dia begitu orangnya?" tanyaku tetap melayang.
![](https://img.wattpad.com/cover/252698568-288-k50894.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Daybreak in the Venus 2: The Secret of the Sun Tree
FantasySekuel dari Daybreak in the Venus. Kelanjutan Zian dan Kiku setelah menikah. Usai ujian kelulusan sekolah di dunia manusia, Zian dan Kiku dikejutkan dengan kemunculan robot tempur Singa yang menyerang kota tempat tinggal mereka. Mereka harus kembali...