Kiku yang menggunakan robot tempurnya, Centauri, memandang nanar robot tempur milik Zian, Alpha A, melayang jatuh dengan kecepatan tinggi. Teriakannya yang melengking, seakan mengguncang alam semesta.
"Zian!" teriak Kiku. Dia mempercepat terbang dengan menambah energi pada roket pendorong di punggung, siku tangan, dan telapak kakinya. Pikiran, hati, dan tubuhnya yang bersatu dengan Centauri, menggebu-gebu dirinya untuk segera menolong Zian.
"Mau kemana, Ratu Kiku?" kata pilot robot Singa hitam yang telah menyerap kekuatan sihir Zian. Dia mengejar Kiku dengan kecepatan luar biasa.
Kiku tetap mengikuti kemana Zian terjun bebas. Dia menggerakkan tangannya untuk meraih tangan Zian yang berwujud Alpha A. Kiku menitikkan air mata karena panik dan takut. Teriakannya kembali melengking saat melihat Alpha A masuk ke laut.
"Zian!" Kiku tidak bisa meraih Zian karena tertahan oleh jaring laser yang ditembakkan oleh robot Singa hitam. Dia memberontak dalam jaring laser yang membungkusnya. "Lepaskan aku! Zian! Zian!"
Zian tenggelam bersama Alpha A di samudera luas di sore itu. Menjadi pemandangan yang menggegerkan jiwa Kiku. Kiku menangis histeris. Menggeram marah pada orang yang telah mengalahkan Zian.
"Kurang ajar! Aku tidak akan mengampunimu!" pekik Kiku yang berubah menjadi beringas. Sisi sadisnya kembali bangkit, segera mengeluarkan homing missile dari sisi-sisi tubuhnya. Tapi, tiba-tiba mesin Centauri mati, dan Kiku kembali berteriak sebab merasakan tubuhnya disengat listrik bertegangan sangat tinggi.
"Percuma saja. Kamu tidak akan bisa menyerangku, Kiku Lyall," tukas pilot robot Singa hitam.
"Si-siapa kamu?"
"Kamu akan tahu ketika kita bertatap muka."
Suara pilot robot Singa hitam itu memuakkan jiwa Kiku. Emosi Kiku yang hendak meledak, tertahankan. Dirinya tidak bisa lagi melawan karena menyadari manna miliknya sudah terkuras habis. Terpaksa dibawa oleh robot Singa hitam itu untuk pergi ke kota Phobos.
"Zian." Kiku sudah kembali pada kesadarannya sendiri. Tubuhnya lemas. Membuka mata, merasakan kedua pipinya telah basah karena air mata. Dia membuka helm agar bisa mengusap air mata itu.
Entah bagaimana nasib Zian sekarang. Kiku berharap Zian selamat. Sebab dia yakin Zian kuat melewati semua hambatan ini.
Kiku bersandar di bangku kokpit dengan perasaan nelangsa. Tetap menangis tersedu-sedu hingga tiba di kota Phobos. Dia keluar dari Centauri yang terparkir di samping robot Singa hitam. Centauri mendadak hilang, kembali tersimpan di dimensi.
"Selamat datang di markas Magellan!" seru seorang pemuda berambut cokelat yang keluar dari pintu di bagian perut robot Singa hitam. Robot tempur hitam itu sudah berubah bentuk menjadi Singa berkaki empat.
"Siapa kamu?" tanya Kiku dengan sorot netra yang tajam. Dia sudah berhenti menangis.
"Namaku Arnold Heastly. Aku adalah pemimpin organisasi Yupiter yang baru. Organisasi pertahanan yang bernama Magellan."
"Apa?"
"Tambahan, aku adalah anak angkatnya Kaisar sebelumnya, Gibraltar, kamu pasti mengenal nama itu, 'kan?"
"Brengsek!"
Kiku mengeraskan wajahnya. Mulutnya komat-kamit untuk membaca mantra, tetapi tidak bisa memunculkan senapan andalannya. Membuatnya melebarkan mata dengan mulut terbuka lebar.
"A-apa yang terjadi?" Kiku mengerutkan kening. "A-aku tidak bisa menggunakan sihirku."
"Kamu tidak memiliki manna lagi," sahut Arnold bersikap tenang.
![](https://img.wattpad.com/cover/252698568-288-k50894.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Daybreak in the Venus 2: The Secret of the Sun Tree
FantasíaSekuel dari Daybreak in the Venus. Kelanjutan Zian dan Kiku setelah menikah. Usai ujian kelulusan sekolah di dunia manusia, Zian dan Kiku dikejutkan dengan kemunculan robot tempur Singa yang menyerang kota tempat tinggal mereka. Mereka harus kembali...