- Sayang -

24.6K 1.3K 24
                                    

Hallo👋
Selamat Membaca

--

Kepala yang begitu pusing itulah yang Cila rasakan saat ini, Cila menatap sekeliling dan ia baru menyadari jika ia berada di kamar rumah sakit. Beberapa ingatan muncul secara tiba-tiba dimana Cila mengingat jika ia mengonsumsi 5 obat tidur dan 3 obat demam secara bersamaan.

Seketika itu Ara langsung merasa mual dan sesak kemudian ia sudah tidak dapat mengingat apapun.

Pada saat Cila mencoba mengingat kembali terdengar suara Pintu kamarnya terbuka. 

Terlihat Papa nya masuk bersama seorang Pria yang tak terlihat asing di ingatan Cila. Aditya berjalan semakin dekat menghampirinya dan langsung memeluk tubuhnya dengan begitu erat dan jujur Cila begitu menikmati pelukan hangat ini tapi Cila seketika itu teringat jika Papanya ini seharusnya masih dinas di Malaysia dan mengapa Papanya sudah berada di hadapannya. 

Cila merenggangkan pelukannya dan melihat wajah Aditya untuk memastikan bahwa dia tidak berhalusinasi, namun usapan pada pipi Cila membuatnya yakin jika memang di hadapannya ini adalah papanya.

"Papa kok udah pulang? bukannya masih 5 hari lagi?" tanya Cila penasaran.

"Papa mendengar kabar jika kamu sakit jadi papa langsung kembali secepat mungkin" jawab Aditya mengusap lembut pipi Cila. 

"Apakah papa diberi tau sama mama?" tanya Cila dengan tatapan harap.

Aditya tersentak saat Cila menanyakan hal itu, bagaimana bisa wanita iblis itu bertindak sejahat itu pada gadis polos ini. Aditya hanya berdehem dan mengalihkan dengan beberapa pertanyaan sekitar kondisi Cila saat ini.

"Papa tidak di pecat kan?" tanya Cila dengan wajah paniknya. 

"hahah, tidak nak. Bahkan atasan papa sangat baik membantu papa untuk pulang lebih cepat" ujar Aditya melirik Brian yang bediri di samping nya. 

Cila mengikuti arah lirikan Aditya pada seorang Pria, Cila mencoba mengamati wajah pria itu dan ia terkejut saat mengingat bahwa dia adalah Om-om yang ingin menculiknya dan membantunya saat akan terjatuh di bis.

"Om kan yang mau culik Cila!" ucap Cila terkejut.

Brian terkejut dengan nada bicara Cila yang cukup kencang, Brian melangkah kearah Cila dan tersenyum hangat padanya. 

"No baby, saat itu aku hanya bercanda" ucap Brian dengan senyuman yang sangat jarang terlihat. 

"Deg...Deg...Deg" seketika jantung Cila berdetak kencang saat melihat senyuman Brian.

"Papa jantung Cila deg degkan, Cila sakit parah?" ucap polos Cila.

Aditya dan Brian yang mendengar itu hanya tertawa, bagaimana gadis berumur 19tahun memiliki pemikiran sepolos ini. 

"Baby aku ingin berbicara padamu" ucap Brian dengan nada serius. 

Aditya memahami jika Brian membutuhkan waktu berbicara dengan Cila ia akhirnya berpamitan ke kantin "Nak papa beli makan di kantin ya, kamu mau nitip apa?" 

"Boleh Cila minta dibelikan susu strawbery pa?" 

"Boleh sayang, kalau gitu papa ke kantin sebentar ya" ucapnya setelah itu mengecup pelipis Cila dan keluar dari kamar. 

Pandangan Cila beralih pada Brian yang sedari tadi menatapnya, seolah ia benar-benar ingin menculik Cila saat ini. 

"Om kenapa liatin Cila kayak gitu, Cila jelek?" 

"Kamu selalu indah di mataku Baby" ucap Brian mendekati Cila dan duduk di pinggir ranjang Cila. 

Posisi Brian saat ini berhadapan dengan Cila di atas ranjang pasien, jarak antara Brian dan Cila terbilang cukup dekat sehingga Cila sedikit merasa tidak nyaman dengan kedekatan mereka.  

My Devil Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang