- Sang Iblis -

11.6K 659 18
                                    

Hallo👋
Selamat Membaca

--

"Tok...tok..tok permisi Tuan"

"Masuk" jawab Brian dengan mengetikan jarinya pada PC miliknya.

"Permisi Tuan, di luar ada Tuan Bimo" ucap Samuel.

"Biarkan beliau masuk" ucap Brian dingin.

"Baik Tuan"

Tak lama terdengar kembali pintu ruangan itu terbuka, terlihat Bimo berjalan masuk dengan wajah datarnya.

"Pagi Yah, apa ada masalah di kantor?" Ucap Brian sambil menuntun Bimo untuk duduk di sofa ruangannya.

"Semuanya baik-baik saja, apakah kau sudah menemukan pelaku itu?"

"Sudah dan saat ini dalam proses penangkapan oleh Sam dan Dio Yah"

"Bagus lah, ingatlah untuk mengundang ku nanti"

"Tentu saja, jadi Ayah datang jauh-jauh kemari hanya ingin menanyakan hal itu?"

"Haha sebenarnya aku hanya kebetulan lewat kantor mu jadi aku berniat mampir sebentar, dan juga menagih sang pelaku padamu"

"Mungkin nanti malam sudah bisa di eksekusi"

"Lalu bagaimana dengan Aditya?"

"Saya sudah mendapatkan pelaku itu dengan persetujuannya, Tuan Aditya sudah melepaskannya"

"Bagus lah, tidak ada lagi yang perlu kupikirkan jika begitu, karna bagaimanapun aku memiliki hutang besar pada Aditya" ucap Bimo.

"Baiklah aku harus pamit, kabari jika kau membutuhkan sesuatu" pamit Bimo.

"Saya mungkin akan membutuhkan Ayah saat mengantar Cila menuju altar nanti" jawab Brian.

Bimo hanya tersenyum tipis dan mengangguk, lalu ia beranjak keluar meninggalkan ruangan Brian.

Setelah kepergian Bimo, Samuel masuk ke ruangan Brian untuk melaporkan sebuah informasinya.

"Pelaku sudah tertangkap dan dalam perjalanan ke markas"

"Bagus, apakah pasangannya juga?"

"Iya tuan, dia di tangkap bersama kekasihnya saat bersetubuh di salah satu club malam"

"Bagus lah, mereka masih diberi kesempatan untuk menikmati dunia sebelum pergi keneraka"

"Katakan pada Dio jika kami akan melakukan eksekusi jam 8 malam" imbuh Brian.

"Baik tuan" ucap Samuel beranjak keluar ruangan.

***

Brian dengan santai duduk di sofa mewah dengan meminum segalas Wine di tangannya, Brian menanti kedatangan Bimo sebelum ia memasuki ruang eksekusi yang berada di bawah tanah.

Tak lama terdengar pintu utama markas terbuka, Bimo melangkah dengan raut wajah datarnya menuju ke arah Brian yang masih duduk.

"Mana dia?" tanya Bimo tanpa basa basi.

"Dia sudah ada di ruangan itu" tunjuk Brian di sebuah pintu hitam yang di jaga 2 ajudannya didepannya. Brian langsung menenggak habis Winenya dalam sekali teguk, setelah itu ia bangkit dari duduknya.

Bimo langsung melangkah menuju ruangan yang di tunjuk Brian, diikuti Brian yang berjalan tepat dibelakangnya. Sesampainya di pintu itu Ajudan Brian dengan sigap membukakan pintu untuk sang tuannya.

Bimo memasuki sebuah ruangan yang cukup gelap, ruangan itu berbentuk lorong yang panjang. Setelah melewati lorong itu Bimo menuruni sebuah anak tangga yang mengantarkannya pada ruangan yang begitu besar dan terang, tidak segelap lorong dan tangga yang ia lalu sebelumnya.

My Devil Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang