- Tidak Gratis Baby -

22.7K 1.1K 7
                                    

Hallo👋
Selamat Membaca

--

Cila saat ini sedang duduk di balkon, Cila sudah mencoba membuka pintu kamar namun nihil. Seberusaha apapun Cila tetap tidak dapat membuka pintu itu, seakan ia memang sengaja di kurung di kamar ini.

Cila dapat melihat jika di hadapannya hanya terbentang pepohonan yang begitu menjulang tinggi, ia merasa berada di tengah-tengah hutan ditambah gelapnya malam membuat suasana seakan begitu mencengkam.

Udara malam yang begitu dingin membuat Cila sedikit mengigil, heningnya malam membuat sedikit gelisa. Cila bertanya-tanya kemana perginya Brian yang sedari tadi tidak ia lihat.

Cila berfikir jika Brian hanya ingin menjadikannya sebagai tawanan di rumah ini, atau mungkin ia akan di jual di jalanan dan tidak akan bisa bertemu dengan Aditya. Cila begitu banyak berfikir yang tidak-tidak saat inu.

Bahkan Maya selaku ART di masion ini saja mengatakan tidak melihat Tuannya itu sedari tadi siang, Maya mengatakan jika ia melihat Brian pergi dari Masion dengan tergesa-gesa.

"Apa mungkin dia berada di kantor sekarang?" batin Cila.

"Apakah Brian membohongiku dan ayah masalah pernikahan itu, mana ada laki-laki sesempurna Brian mau dengan anak haram seperti ku" desah Cila menundukan kepala nya.

Terdengar suara pintu terbuka, seketika Cila menoleh dan melihat Brian masuk kekamar itu dengan wajah datarnya. Terlihat dari mata Brian jika ia dalam kondisi yang begitu lelah.

Cila menghampiri Brian yang berdiri di depan meja yang sebelumnya Cila tempati untuk makan, Cila menatap wajah Brian begitu juga dengan Brian menatap tajam wajah Cila.

"Bagaimana kondisimu baby?" tanya Brian.

"I'm oke Brian, dari mana saja kamu?" tanya Cila penasaran.

"Apakah kau mulai merindukan ku hmm?" tanya Brian dengan senyum smirk nya.

"Ish, aku merasa menjadi seorang tahanan yang berdiam diri dikamar milikmu ini" ucap Cila dengan ekspresi cemberutnya.

"sedari tadi aku mencoba membuka pintu itu tapi gagal, kenapa kau mengunci ku di kamar ini?"

"Maafkan aku baby, aku lupa memberitaukanmu cara membuka pintu itu. Kemarilah" ucap Brian langsung mengandeng tangan munyil Cila.

Mereka menuju pintu kamar, ternyata di samping gagang pintu itu terlihat kotak kecil yang baru Cila sadari. Brian membawa Ibu jari Cila pada kontak kecil itu, seketika muncul sensor hijau pada kotak itu. Cila menyadari bahwa kotak itu seperti fingerprint yang sering ia temui di kantor ayahnya.

"Data diperbarui" suara notif yang muncul di kotak itu, setelah itu Brian melepaskan tangan Cila.

"Coba sekarang kau letakan jarimu kembali disana" ucap Brian.

Cila mencoba menaruh kembali jarinya pada kotak kecil itu, seketika pintu yang tetutup terbuka dengan otomatis. Cila berdecak kagum melihat teknologi yang secanggih ini.

"Wow, apakah setiap pintu seperti ini Brian?" tanya Cila menatap wajah Brian.

"Hanya di kamar kita baby"

Mendengar ucapan "Kamar Kita" membuat jantung Cila berdetak kencang, ia sudah mulai memahami jika jantungnya akan berdetak kencang setiap Brian berkata manis padanya.

"Ja...jadi kita tidur bersama?"

Brian hanya mengangguk sebagai jawabannya.

"Ta...tapi-"

My Devil Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang