Day 3: Heartbeat

369 55 10
                                    

Hari ini Johnny kembali masuk kantor. Walaupun kantor itu adalah miliknya, tapi Johnny tidak serta-merta meninggalkan tanggung jawabnya sebagai CEO.

Sejak kepulangannya kemarin, Johnny langsung diserbu berbagai pertanyaan dari teman-temannya. Terutama tunangan Jaehyun, Kim Doyoung.

Bisa dikatakan kalau Doyoung adalah orang yang paling cerewet menanyakan keberadaan Johnny. Padahal yang tunangannya itu Jaehyun. Tapi sebagai teman yang baik--kata Doyoung--, sudah sepantasnya ia khawatir. Kabar hilangnya Johnny malam itu juga bukan suatu hal yang wajar. Karena sebelumnya Johnny bilang kalau dia hanya ingin ke minimarket, ditambah lagi ponselnya yang tidak bisa dihubungi.

"Makan yang banyak." Doyoung menaruh sepiring American Breakfast pada Johnny.

" Doyoung menaruh sepiring American Breakfast pada Johnny

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(cr. Pinterest)

"Thanks, Doie~"

"Yak! Perhatikan nada bicaramu itu, Suh!"

"Lihat, Doie, tunanganmu marah."

Doyoung memutar bola matanya malas. Sudah biasa ia melihat hal seperti ini.

Jaehyun mendengus, "Sampai kapan kau akan melajang terus? Cari istri sana."

"Ya, ya, ya." Sahut Johnny dengan malas. Dia lebih memilih memakan sarapannya saja dibanding mendengar ocehan Jaehyun, yang terkadang bisa lebih cerewet ketimbang Doyoung kalau dia mau.

Satu yang paling dihindari Johnny. Perihal menikah. Di usia yang sudah memasuki 28 tahun itu Johnny masih melajang. Entah dia yang terlalu sibuk bekerja atau malas mencari pasangan. Kedua orang tuanya pun sudah memintanya untuk segera menikah. Bahkan tak jarang teman-temannya menjodohkan Johnny dengan beberapa gadis dan submissive. Dibuatkan kencan buta pula.

"Tapi ngomong-ngomong, aku sudah dapat informasi yang kau inginkan, John."

Johnny menoleh pada Jaehyun. "Really? You got it?"

Jaehyun mengangguk di sela makannya. Johnny tersenyum senang. "Thanks, bro. Aku tau kau sangat bisa diandalkan."

"Tapi, untuk apa kau meminta informasinya?"

"Untuk jaga-jaga." Johnny menjawab dengan santai.

"Iya tapi untuk apa?"

"Kau tidak perlu tau, Jung."

Menyebalkan bagi Jaehyun kalau Johnny sudah memanggilnya dengan marga.

"I'm done. Thank you for the best breakfast, my Bunny. I love you."

Johnny mengedipkan sebelah matanya kepada Doyoung dan langsung kabur setelah melihat tatapan tajam dari Jaehyun.

"YAK! JOHNNY SUH SIALAN!"

"Ahahahaha~" Tawa Johnny menggema di pintu depan sebelum ia keluar.

"Astaga, Jae~"

"Apa?! Dia barusan menggodamu, Sayang!"

7 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang