Day 4: Dating?

346 47 8
                                    

Hari sabtu ini Taeil tidak ada kelas, jadi ia bisa full berada di café sampai malam. Biasanya, Taeil hanya akan datang untuk bekerja setelah kelasnya selesai atau sebelum kelas sorenya dimulai. Beruntung sekali karena pemilik café tempatnya bekerja memberlakukan sistem yang fleksibel untuknya yang berstatus sebagai mahasiswa. Dan hari ini Taeil mendapat tugas untuk menjaga kasir.

Tring~

Bunyi bel dari arah pintu menandakan adanya pelanggan yang datang.

"Selamat datang di Moon--" Ucapan Taeil berhenti begitu saja ketika melihat siapa yang datang.

"Hai, Taeil."

"H-hai, Johnny-- hyung." Cicit Taeil.

Jujur saja. Sejak kemarin, Taeil terus memikirkan perkataan Kun yang menyatakan kalau pria bernama Johnny ini menyukainya. Dan jantungnya kembali berdetak lebih cepat sampai-sampai Taeil khawatir kalau pria di depannya ini bisa mendengar dentuman halus itu.

Johnny masih berdiam diri di depan kasir dengan senyuman tampan. "Eum.. Taeil-ah,"

Suara itu menyadarkan Taeil dari lamunannya. "Ah! I-iya.. kau-- mau pesan apa, hyung?"

Johnny terkekeh melihat tingkah Taeil yang seperti ketahuan mencuri. Menggemaskan.

"Aku pesan americano dan korean sandwich saja."

"Totalnya jadi 5000 won."

Johnny menyerahkan 5000 won.

"Silakan ditunggu sebentar. Ini nomor mejanya."

Baru saja Taeil akan beranjak, suara Johnny sudah lebih dulu menginterupsi.

"Ya?"

"Bisa menemaniku seperti kemarin?"

Taeil terlihat menimbang tawaran Johnny. Café memang tidak terlalu ramai hari ini. "Baiklah. Aku mau minta izin dulu."

Johnny tersenyum tampan, dan sekali lagi Taeil bersemu karena senyuman itu. Ia pun segera berbalik untuk membuat americano pesanan Johnny. Sementara Johnny sendiri langsung menuju meja yang masih kosong. Tepat di meja yang kemarin ia tempati saat ke sini.

Tak butuh waktu lama, pesanan Johnny datang diantar oleh Taeil.

"Ini pesananmu, Johnny-ssi."

"Terima kasih."

Johnny meminum kopinya terlebih dahulu. Taeil sudah duduk berhadapan dengan pria tinggi itu dengan nampan yang ia taruh di pangkuannya.

"Sepertinya kau akan selalu minta ditemani olehku kalau datang ke sini."

Johnny tertawa renyah. "Memangnya kenapa?"

Taeil mengedikkan bahunya. "Tidak apa-apa. Hanya saja aku sedikit tidak enak dengan yang lain."

"Tidak akan ada yang marah denganmu. Mereka justru tampak menikmatinya."

Johnny memberi isyarat dengan dagunya. Dan benar saja, di sana teman-teman Taeil sedang tersenyum menggoda ke arahnya. Bahkan Jungwoo menaik-turunkan alisnya. Kelihatan sekali kalau pemuda itu memang ingin menggoda Taeil. Melihat itu, Taeil hanya pasrah saja. Johnny hanya tersenyum melihatnya. Ia pun mencoba mengalihkan pikiran Taeil dengan bercerita banyak hal.

Seperti tentang pekerjaannya, masalah apa yang sedang dia hadapi di perusahaan, atau ketika dia harus beberapa kali lembur jika sedang banyak pekerjaan. Bahkan Johnny sampai menceritakan pekerjaan yang ia bawa ke rumah sampai harus tidur pukul 4 subuh dan kembali pukul 7.

7 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang