A! Yo! Saya balik lagi.. hehe
Mungkin ini bakalan jadi chap terpanjang dan saya nambahin OC juga. Semoga gak gumoh wkwkwk..
.
.
.
Taeil tidak mengerti situasi saat ini. Di depannya, sang bos tengah memarahi Johnny. Pria itu kembali datang ke tempat kerjanya di pagi hari, yang katanya ingin menikmati kopi paginya di sana. Padahal hanya ingin modus.
"Aw! Ampun, Doie! Akh! Itu sakit, hey!"
Doyoung berhenti memukuli Johnny dan ganti menatap pria di depannya ini dengan tajam. "Kau juga kenapa sembarangan membawa karyawanku?!"
"Tapi aku kan sudah izin padamu."
"Tapi aku tidak mengizinkanmu membawanya!"
"Tapi tetap saja aku sudah minta izin."
"Kau ini--!"
"Sayang, sudahlah~"
"Tapi dia menyebalkan, Jae!"
Jaehyun hanya menghela napas sabar. Pandangannya beralih pada Taeil yang duduk di sebrang kursi. Pria berdimple itu tersenyum manis pada salah satu karyawan kesayangan tunangannya. "Maaf, Taeil-ssi. Kami jadi membuatmu bingung."
"A-ah, ne. Tidak masalah, Jaehyun-ssi."
"Taeil, selama orang ini membawamu," Doyoung menunjuk Johnny menggunakan telunjuknya tepat di depan hidung pria itu. Membuat Johnny sedikit memundurkan kepalanya. "...dia tidak melakukan macam-macam kan?!"
"T-tidak, hyung. Maaf karena kemarin aku tidak datang bekerja."
"Tidak! Tidak! Bukan kau yang salah. Tapi dia yang salah karena membawamu pergi!" Doyoung kembali menunjuk Johnny tepat di hidung.
"Tolong singkirkan telunjukmu, Doie. Kau bisa menusuk mataku kalau begini." Johnny dengan pelan menurunkan telunjuk Doyoung.
Jaehyun yang berada di samping Doyoung, sedang berusaha untuk menenangkan tunangannya ini. Sebenarnya Johnny tidak terlalu salah, Doyoungnya saja yang terlalu khawatir ketika mendapat pesan kalau Johnny minta izin ingin membawa Taeil pergi. Taeil itu sudah dianggap adik olehnya. Karena dia adalah salah satu teman dari adik sepupu Doyoung yang bekerja di café miliknya. Dan untuk Johnny sendiri, Doyoung juga khawatir kalau temannya itu hanya akan mempermainkan Taeil.
Setelah perdebatan panjang yang menyebalkan -menurut Doyoung-, akhirnya Taeil bisa kembali bekerja dengan tenang sampai jam kerjanya selesai. Setidaknya ia bisa bernapas lega ketika sang bos -yang baru ia tau kalau bosnya itu ternyata teman Johnny- memaafkan tindakan prianya.
Eh? Prianya?
.
.
"Gayeon-ah, kau tunggu di sini sebentar. Aku tidak akan lama."
Moon Gayeon, adalah adik perempuan Taeil yang saat ini sedang berkunjung. Gadis itu bilang, karena ujian kelulusan sudah selesai, dia memutuskan untuk berkunjung menemui Taeil. Gayeon tidak datang sendiri, tapi bersama kedua orang tuanya. Sang ayah sedang dapat hasil panen yang berlimpah katanya, dan ingin menikmati hasil bersama putranya yang ada di kota. Taeil sendiri tidak masalah jika kedua orang tuanya juga ikut.
Gayeon menunggu Taeil di depan sebuah toko kue. Gadis itu mengedarkan pandangannya melihat sekitar.
"Oh!"
Tanpa sengaja, Gayeon melihat ada seekor kucing. Gadis itu pun berjalan mengikuti kucing tersebut dan meninggalkan toko yang seharusnya ia menunggu Taeil di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Days
FanfictionTaeil tidak akan pernah menyangka, kalau dia akan langsung dilamar oleh seorang pria asal Chicago, yang bahkan baru ia kenal selama 7 hari. "Menikahlah denganku, Moon Taeil." --dan apakah Taeil bisa menolak? Eh, salah. Yang benar, apakah Taeil akan...