23. Honesty (Last)

176 26 3
                                    

"Kenapa?" Jackson membalas ungkapan Jungkook, "kenapa kau menyukai SinB?" Ujar Jackson.

SinB muak dengan orang-orang ini yang sama sekali tidak memikirkan SinB, seharusnya ia yang bertanya, dan seharusnya pernyataan seperti itu tidak diungkap di situasi seperti ini. Gadis itu tidak mengerti.

"Apa masih butuh alasan? SinB tahu itu leb-"

"Geumanhae! Tolong tidak usah dijawab lagi Jungkook! Aku.. aku.. harus pergi." SinB membungkam Jungkook sembari berlalu dari sana, Jackson tetap mengejar SinB sementara Jungkook terduduk lemas merasa salah, menyisakan Moonbin yang menjadi canggung sendirian.

"Itu... hmm... aku tidak tahu kalau kau masih menyukai SinB," Ujar Moonbin membuat Jungkook hanya bisa menghembuskan napas panjang.


Rasanya aneh bagi SinB mendengar Jungkook mengatakan kalimat itu lagi. Belum lagi dengan keberadaan Jackson disana yang terus meyakinkan SinB tentang perasaannya.

"SinB-ya are you okay?" Tanya Jackson terus mengikuti arah langkah SinB

"Oppa, tidak baik bagimu berkeliaran terus disini. Aku juga akan masuk kelas segera. Apa ada lagi yang ingin kau sampaikan?" Tanya SinB cepat membuat Jackson sejenak terdiam

"Oppa?" Panggil SinB lagi dengan lebih tegas, Jackson bergeleng

"Tidak ada lagi yang akan kusampaikan, terima kasih tadi sudah mau membantu" Pungkas Jackson

"Sampai jumpa" SinB berpamit dengan cepat lalu meninggalkan Jackson disana.

Pria itu merasa SinB jadi gusar atas pernyataan Jungkook membuatnya yakin bahwa SinB mungkin saja menyimpan hati pada Jeon Jungkook. Reaksi itu tidak biasa. Namun, kegusaran itu justru membuat Jackson masih lega bahwa sepertinya peluang untuknya masih terbuka.

SinB masuk ke kelas disusul oleh Umji "tadi kau jadinya makan siang dengan siapa?" Tanya Umji sambil merangkul SinB

"Jungkook. Lalu Jackson datang dan Jungkook tiba-tiba bilang menyukaiku," ungkap SinB membuat Umji hanya bisa tercengang, SinB tidak pernah sejujur itu sebelumnya

"Apa kau bisa membayangkan bagaimana beratnya aku melalui jam makan siang tadi? Sama sekali tidak masuk akal." SinB memijit pelipisnya sambil mendudukkan diri di bangku kelas

"Aku penasaran apa yang kau lakukan di kehidupan sebelumnya sampai diperebutkan 2 pria tampan dan berbakat itu?"

"Apa sekarang kau mengejekku, umji-ya?"
Umji terkekeh atas respon temannya

"Geunyang... kau tampak biasa saja tuh." Tambah Umji disela kekehannya membuat SinB harus memberinya pukulan ringan di lengannya.

"Jujur saja melihat cara Jungkook melihatmu aku sudah tahu ada yang berbeda, ia bahkan biasa saja saat melihat Tzuyu."

"Jangan mulai cocoklogi nya!"

"Jinjja, bahkan aku punya feeling kau punya perasaan yang sama. Bukan begitu?"

"Ti.. tidak... kata siapa?" SinB gelagapan membuat senyum Umji melebar

"Saranku, jangan menahan diri lagi. Temui Jungkook, selesaikan urusan hati kalian." Ujar Umji membuat SinB sedikit tergugah. Haruskah?

Malam setelah kelas, SinB langsung menemui Eunseo sahabatnya di restoran dekat kampus untuk menceritakan soal Jungkook.

"Sudah kuduga dia masih menyukaimu. Sekarang kembali padamu SinB."

SinB menunduk, ia selalu dipenuhi kegelisahan, terlalu banyak pertimbangan, tak pernah berani mengambil resiko membalas perasaan Jungkook itu.

"Apa lagi yang kau pikirkan? Tolong jangan menahannya lagi. Aku paham sekali kau sudah membohongi dirimu sendiri selama ini. Lihat Jungkook! Dia tetap pada pendiriannya menyukaimu sepanjang waktu ini," tegas Eunseo yang menyentil perasaan SinB hingga rasanya ia ingin menangis saja.

"Tapi Jackson oppa juga sama masih menyukaiku, Eunseo ya... Bukankah tidak adil?"

"Tidak adil apa lagi? Oke kalau menurutmu Jackson juga menyukaimu tapi jika dia ada di posisi Jungkook, apakah dia masih menyukaimu? Belum tentu! Lagipula kau menyukai Jungkook, SinB-yaa, kau tidak salah atas itu. Please, don't hold back! Time to be honest to yourself, Bi-yaa!" ucapan Eunseo membuat SinB kini termotivasi, ia harus menemui Jungkook.

"Aku akan mengantarmu ke rumah Jungkook dan sisanya kau lakukan sendiri. Bagaimana?" Tanya Eunseo masih dengan nada persuasif nya, dijawab anggukan oleh SinB.

Eunseo lega karena SinB akhirnya setuju untuk mulai jujur soal perasaannya pada Jungkook, ia mengantarkan SinB dengan mobilnya hingga di depan rumah Jungkook di kawasan elit Cheomdamdong itu. Setelah turun, SinB ditinggalkan oleh Eunseo. Benar-benar ditinggalkan.

Gadis itu tidak pernah menyangka ia akan datang ke rumah pria karena urusan hati, sampai untuk menyatakan perasaan. Saking gugupnya, SinB sama sekali tak bergeming dari dari tempatnya.

15 menit berlalu...

30 menit...

SinB masih tak punya nyali untuk masuk kedalam sana

"Bukankah sangat berlebihan jika aku seperti ini? Kenapa harus sampai datang ke rumah Jungkook segala? Mana malam hari pula! Gila, kenapa aku tidak berpikir logis tadi?" gumam SinB berkontemplasi dengan pikirannya sendiri.

Di sisi lain, Jungkook tengah berlatih menari ketika mendapati notifikasi location SinB di ponselnya bahwa ia sedang di rumahnya. Jamtung pria itu seperti melompat mengetahui itu, tapi ia heran mengapa SinB tidak meneleponnya.

Akhirnya, Jungkook menyudahi latihan dan langsung meluncur kembali pulang ke rumahnya dengan taksi.

Betapa terkejutnya Jungkook melihat SinB masih berdiri di depan pagar rumahnya seperti patung selamat datang.

"Sejak kapan kau disitu?" Tanya Jungkook menguji SinB yang kini menoleh penuh keterkejutan.

"Aku baru saja ingin masuk." Bohong SinB terbata-bata membuat Jungkook tersenyum

"Apa kau datang untuk minta maaf?" Tanya Jungkook yang menganggap SinB merasa bersalah tentang kejadian tadi siang di kampus.

"Aku yang salah SinB, aku tidak tahu malu karena..."

"Aku juga menyukaimu, Jeon Jungkook!" Tukas SinB membuat Jungkook tercengang, dadanya seperti dipenuhi kembang api. Saat pesta kembang api di dadanya itu ia tidak menyadari SinB semakin memperkecil jarak mereka, berakhir dengan memberikan sebuah kecupan singkat di bibir Jungkook.

Pria itu menggila, SinB yang ia cintai sepanjang waktu itu baru saja menciumnya dan kini tersenyum dihadapannya. Tentu saja kelanjutannya seperti yang bisa diperkirakan.

SinB dan Jungkook menjadi pasangan paling bahagia, setidaknya di hari mereka bisa saling tahu perasaan masing-masing itu. Kedepannya akan banyak sekali tantangan mengingat mereka telah masuk ke gemerlap dunia hiburan. Belum lagi dengan fakta bahwa mereka belum membereskan perkara hati dengan Jackson juga Tzuyu.

"Kenapa kau tidak mau kuajak masuk ke rumah?" Tanya Jungkook yang nongkrong di depan pagar dengan gadis yang baru saja menjadi kekasihnya

"Orang tua mu belum tidur, aku takut jika tiba-tiba kau melamarku didepan mereka." Ujar SinB

"Wah, kau bahkan sudah tahu jalan pikiranku. Aku rasa kita akan menjadi pasangan yang kompak."

SinB terkekeh saja, yang pasti ia sedang bahagia dan menyesal mengapa ia selalu menahan diri selama ini untuk Jungkook?

"Harusnya, aku menerimamu saja yah waktu SMA dulu."

"Maksudmu kau mau menjadikanku selingkuhanmu? Wah SinB-yaa kau sangat diluar dugaan!"

END

Terima kasih sudah mau support works ini semua, jujur ini long journey banget buat namatin ini karena aku orangnya jaraaaaaaaaaaaang banget update jadi selalu lost ceritanya mau kemana. Semoga kalau dibuat season 2 nya aku bisa rajin update yah. Love kalian semua:*

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 19, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hold ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang