Baekhyun dan Rich sama-sama dalam keadaan telanjang menatap plafon dengan senyuman manis keduanya merasa lelah. Apakah mereka kucing dalam musim kawin?
Mengapa keduanya begitu hebat bermain tadi. Lihatlah bercak merah keunguan banyak tertinggal di kulit putih Baekhyun.
Kemudian Rich menunduk mengamati lekukan wajah cintanya. Rich meletakkan satu telapak tangan di perut Baekhyun lalu perlahan naik sampai ke dada.
Rich sengaja mengusap lembut pinggiran puting Baekhyun sebelah kiri. Di saat itu pula Rich memulai cerita.
"Siapa yang kau pilih? Aku atau Kyungsoo." tanya Rich.
Baekhyun mendongak, mengulum bibir sekali lalu menjawab "Ee.. beri aku waktu."
"Sejak kapan kalian memutuskan untuk melakukannya?"
"Aku lupa. Aku hanya terbiasa dengan keberadaan Kyungsoo sehingga aku membiarkannya menyentuh apapun itu dari ku."
"Apa bermain bersama Kyungsoo lebih seru?"
"Hanya saja, dia begitu lembut. Berbeda seratus delapan puluh derajat denganmu."
"Tapi kau menyukai tempoku."'
"Tidak. Aku hanya.."
"Jangan mengelak. Aku suka mendengarmu mendesahkan namaku. Itu jauh lebih baik daripada aku harus mendengar lenguhanmu bersama orang lain. Ku mohon.. hentikan.. kau dan Kyungsoo."
"Aku akan memikirkannya. Ayo bangun! Ibu pasti mengkhawatirkanku."
Rich mengangguk.
Baekhyun dan Rich bersamaan memakai pakaian dan memperbaiki penampilan. Usai mereka siap, mereka turun ke bawah dan hanya menemukan Yoona di dapur sedang mencuci piring.
"Cantiknya ibu sudah bangun? Syukurlah.." lega Yoona melihat kedatangan Baekhyun.
Baekhyun memeluk ibunya dari belakang "Maaf Ibu, aku tidur terlalu lama karena mimpiku begitu indah."
"Benarkah? Ibu takut terjadi sesuatu yang buruk padamu. Apa kau ingin makan dan minum?"
"Aku ingin makan bubur dan susu."
"Tunggu sebentar. Oh ya, Loey kau ingin makan apa?"
"Ibu.. maksudku.. Bibi.. aku ingin ramyeon." jawab Loey dengan deretan giginya yang rapi. Belum lagi kaca mata membuat matanya tambah terlihat besar.
"Panggil ibu tidak apa-apa. Duduklah di ruang keluarga, tunggu sembari menonton televisi akan membuat kalian lebih nyaman." Yoona melepas peluk Baekhyun.
Ada hati yang dipenuhi oleh ledakan confetti. Gemuruh sorak sorai hati Loey bisa Baekhyun rasakan. Sehingga wanita itu tanpa sadar senyumnya ikut merekah.
Interaksi ibu dan anak yang Baekhyun jarang melihatnya. Seharusnya Baekhyun memanggil Yoona ibu mertua, itu lebih adil untuk Loey. Namun, Loey menyerahkan ibunya untuk Baekhyun jaga.
***
Masa kampanye adalah masa yang palingmenentukan bagi calon pemimpin untuk memperoleh suara. Barangsiapa yang bisa memberikan visi misi dan janji-janji manis yang paling baik, maka rakyat akan condong memilihnya.