5. My Last Hello

1.4K 144 16
                                    





Tak ada yang janggal malam itu. Semua baik-baik saja bahkan ketika Baekhyun tidur. Namun mendadak situasi berubah.

Jam dinding pun berdetak. Tak ada angin yang berhembus. Kemana perginya suara pengantar tidur?

Suara yang lekat dan khas dari mansion pinggir hutan itu. Dari celah-celah jendela biasanya suara itu tempias hingga ke telinga. Suara jangkrik yang bersahut-sahutan.

Suhu ruangan terasa sangat panas. Kerongkongan Baekhyun bagai terbakar api. Bibir ranum miliknya mulai mengering.

Matanya terbuka lalu menguap. Ranjang ini bagai magnet yang tak mau melepaskan Baekhyun. Namun apalah daya, jika tubuhnya lebih membutuhkan air sekarang.

Lantas Baekhyun menyatukan tekad turun dari ranjang. Hendak mencari sumber air. Meskipun ia berjalan dengan malas bahkan sesekali menguap tetap Baekhyun lakukan.

Tangan Baekhyun sudah memegang kenop pintu. Ia tarik daun pintu begitu saja. Ia terperajat saat menjumpai sosok menyeramkan di depan matanya.

Baekhyun memundurkan posisi. Berjalan ke belakang tanpa peduli apa saja yang ada dibaliknya.

Sedangkan mulut Baekhyun bergerak menanya. Ketahuilah bahwa malam itu akan merubah hidup Baekhyun.

"Si – apa kau?" suara Baekhyun sangat kecil seperti ayam ke jepit.

Yang ditanya menggelegarkan tawa. Melengking dan menukik masuk gendang telinga.

Baekhyun ketakutan dan panik. Ia yakin orang itu adalah penyihir jahat. Ia terus mundur sampai mentok ke dinding.

Tak ada celah lagi untuk melarikan diri. Bahkan ketika penyihir itu mendekat. Dada Baekhyun naik turun. Otaknya buntu memikirkan jalan keluar.

Kulit keriput si penyihir gila terangkat saat menyeringai. Belum lagi hidungnya yang panjang membuat Baekhyun hanya fokus memandang.

Baekhyun menelan ludah dengan susah payah. Ia redam rasa gugup dengan cara meremat pinggiran piyama yang tengah ia gunakan.

Nenek itu berujar "Cantik..." suaranya serak. Suara itu Baekhyun yakin pernah mendengarnya disuatu tempat.

"Mau apa kau!?" bentak Baekhyun dengan suara yang bergetar.

Mendadak tubuhnya kehilangan daya. Ketika Baekhyun lihat si nenek justru merapal mantra. Lalu sebilah pisau tiba-tiba ada ditangannya.

Baekhyun seperti pernah melihat adegan yang sama. Ingatan samar itu merangsang nyeri yang teramat sangat.

Sistem otak Baekhyun bekerja dengan baik. Menyetrumkan ingatan-ingatan lama yang membuat Baekhyun merintih.

"AKHHH!!! WILLISSSSSSS!!!" Baekhyun mengerang dan memegangi kepalanya. Baginya hanya Willis yang tersisa.

Rich belum kembali dari perjalanan mencari sekutu. Dan Nenek Magie menggunakan kesempatan ini untuk menyerang Baekhyun.

Lebih sedikit orang di sekitar Baekhyun maka akan lebih mudah Nenek Magie menjalankan rencananya untuk membunuh Baekhyun.

Entah mengapa Baekhyun dianugerahi paras yang menawan. Kulit putih yang dimilikinya bukan tanpa alasan.

Ada darah keturunan dinasti Kwangya dalam dirinya. Sebab Baekhyun merupakan satu-satunya Luna (sebutan tuan putri dinasti Kwangya) yang tersisa.

Dinasti Kwangya adalah dinasti yang berjaya di era Joseon. Darah mereka berbeda dari manusia biasa. Tak ada yang jelek dalam silsilah mereka. Semuanya memiliki visual yang luar biasa. Beberapa orang menyebut mereka ibarat bidadari dan bidadara.

CLINOMANIA (CHANBAEK GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang