Pagi yang dingin kala itu mempertahankan posisi Baekhyun dan Rich untuk saling mendekap. Di bawah selimut tubuh telanjang mereka menempel. Kehangata terasa begitu nyaman bahkan Rich enggan membuka mata.
Walau gendang telinganya beberapa kali menangkap suara ketukan pintu dirinya abaikan. Justru ia mempererat pelukan pada tubuh cintanya. Seolah tak memperbolehkan semesta mengambil milik Rich.
Egois memang ketika Rich hanya menginginkan wanita cantik ini. Melupakan si kecil yang selalu ia pindahkan ke kamar sebelah ketika ia hendak berduaan saja dengan sang pujaan hati.
Tanpa tahu keegoisan tersebut membawa petaka yang Rich sesali seumur hidup. Rich terpaksa membuka mata, meletakkan kepala Baekhyun ke bantal, menyibak selimut dan turun dari ranjang.
Rich memakai kembali boxer miliknya yang tergeletak di lantai. Tanpa atasan Rich berjalan ke arah pintu.
Ia tak tahu apa yang terjadi di luar pintu sehingga suara gaduh mengganggunya. Begitu ia membuka pintu rupanya Kai hadir dengan wajah yang panik.
"Tauke! Tauke! Gawat! Luna! Luna!" kata Kai dengan napas yang tidak beraturan. Sontak pernyataan tersebut menghilangkan kantuk Rich.
"Luna? Apa yang terjadi?" Rich berlari ke arah kamar Luna dan Kai mengekori.
"Aku sudah membangunkan Luna berkali-kali tapi ia tidak mau membuka matanya." jelas Kai saat Rich sampai ke kamar Luna dan duduk di ranjang lalu menepuk-nepuk pipi Luna.
"Sayang.. bangun.. Luna.. putri ayah.."
"Aku bahkan mengguncangkan tubuhnya tapi Luna tetap tidak mau bangun."
"Tidak.. tidak.. Luna harus bangun.."
"Luna biasanya sensitif dengan sentuhan. Lihatlah dia bernapas normal itu artinya Luna masih tertidur Tauke."
"Tidak. Ini tidak mungkin!!"
"Maafkan aku Tauke, semalam aku meninggalkan Luna tidur di kamar sendirian. Seharusnya aku menjaganya di sini. Atau setidaknya aku menyuruh dua body guard untuk berjaga di depan kamar Luna. Aku lalai. Tolong maafkan aku, Tauke."
"Baekhyun! Baekhyun! Bangun! Kau dengar!?" teriak Rich dari kamar Luna kepada Baekhyun.
Rich masih berusaha menggoyangkan Luna agar bangun. Sia-sia belaka karena tidak ada pergerakan sama sekali.
Berselang satu menit kemudian Baekhyun muncul dengan bathrobe. Rambutnya di gelung sembarangan sambil berjalan lalu tanpa sengaja leher jenjang dengan dua bercak merah terpampang nyata.
Wanita itu tampak syok karena teriakan dari sang suami sehingga ia bertanya walau suaranya agak parau. "Ada apa? Luna? Apa yang terjadi?"
Giliran Baekhyun yang mendekap tubuh Luna. Ia belai-belai wajah Luna dengan jemari lentiknya. Ia pikir kekuatan ibu bisa menyembuhkan segala macam penyakit. Rupanya masih sama, Luna tak bergeming.
"Luna.. sayang.. ibu mohon.. buka mata Luna.." derai air mata ibu yang melahirkan Luna menyayat hati para pria.
"Bagaimana ini bisa terjadi? Putriku.. Ya Tuhan.." Baekhyun putus asa. Ia hanya bisa memeluk tubuh kecil putrinya yang lunglai.
Rich memijat pelipis lalu meremat surai. Amarahnya ingin meledak karena tak kuasa melihat cintanya lagi-lagi berduka.
"Apa Luna mengalami hal yang sama denganmu?" ketus Rich.
"Itu sudah berakhir. Aku sudah menemui Nenek Magie dan mengatakan bahwa cintalah pemenangnya." jawab Baekhyun tak terima. Sebab, Rich seolah menyalahkan kondisi Baekhyun.
![](https://img.wattpad.com/cover/270476711-288-k467974.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CLINOMANIA (CHANBAEK GS)
Fiksi Penggemar🔞(18+) MAFIA x SLEEPING BEAUTY [MATURE]