Masih pagi, dan Elang dengan bangga merusak suasana hati Rishaki dengan mengguncang tubuhnya begitu keras dan berseru di telinganya seperti orang gila. Dia tampak cukup panik untuk bermain-main dengan ucapannya, yang buat Rishaki sampai rela melepas earphone dan meletakkan pulpennya.
"Apa, sih? Aku semalem ketiduran, lupa belajar buat kuis. Jangan ganggu!"
"Gue salah ngambil handphone!"
"Maksudnya?"
"Tadi kan gue ke kantin sebentar, mau beli roti. Terus ketemu sama Prof Aryo, ya salam biasa aja, sih. Tapi gue gak sadar kalau malah ngambil hape beliau. Lagian sama persis, casing-nya aja sama. Makanya ini gue panik!"
Rishaki tidak tahu harus kesal atau malah tertawa keras di depan muka frustasi Elang, tapi itu memang benar-benar konyol. Bagaimana bisa ponselnya tertukar dengan dosen sendiri, drama apa yang sedang dia mainkan pagi ini, astaga.
Rishaki menyentil dahi Elang dan meledeknya, "ya balikin, lah. Pasti udah banyak yang nyariin Prof, tuh. Beliau kan sibuk dan ngajar di banyak mata kuliah."
"Makanya itu gue nyari lo!" Elang menarik lengan Rishaki dengan tatapan memohon yang penuh cemas, "temenin gue. Takut banget ini, gak bohong."
"Prof Aryo baik, kok."
"Baik ke lo, soalnya lo sering jawab pertanyaan di kelas. Gue ini berandal kalau di mata beliau. Ayo, temenin gue, Kiiii! Gue butuh tameng dari orang dalam."
"Lagian lo ada-ada aja, sih."
Tidak tega dengan permintaan Elang, Rishaki pun membereskan barangnya dan bangkit menemani Elang untuk mengantarkan ponselnya yang tertukar. Masih dengan cibir dan ejek tipis di perjalanan mereka.
Rishaki bahkan menyelipkan humor kalau bisa saja Elang punya hubungan spesial nantinya setelah insiden ini, dan Elang dibuat merinding oleh pemikiran tolol itu.
Padahal, meski Profesor Aryo punya postur tubuh tinggi tegap, suara dalam, dan mata tajam menusuk, beliau adalah seorang pria keren yang manis dan sopan. Dia sering membuat mahasiswa/mahasiswi terpesona, karena tak jarang membayar makanan saat bertemu mahasiswanya di kantin.
Makanya, Rishaki heran kenapa Elang takut pada beliau.
Bahkan Rishaki rasanya ingin tergelak puas melihat Elang yang kikuk saat bertemu dengan Prof Aryo dan menjelaskan insiden yang terjadi tiga puluh menit lalu.
Meskipun pembawaan Prof Aryo tenang dan diselingi tawa, Elang tetap gemetar dan mengusap tengkuknya berkali-kali seperti orang gugup.
Elang mendesah panjang begitu sudah dapatkan ponselnya kembali.
"Gila. Gue mau pingsan aja rasanya. Tremor gue kelihatan banget pasti tadi? Kelihatan tolol banget gue di hadapan beliau, ya, Ki?"
"Lagian lo aneh, beliau kan santai. Ketawa-ketawa aja, padahal. Dia juga gak sadar kalo lo gak ke sana tadi dan ceritain kasusnya. Dia galak kalau ada mahasiswa yang nyeleneh di kelas aja, Elang. Gak usah lebay gitu, ah."
KAMU SEDANG MEMBACA
PHOTOGRAPH ; hoonki✔
Historia CortaRishaki awalnya sangat tidak menyukai kakak tingkatnya yang menyebalkan, namun dia malah temukan kakak tingkat yang menyebalkan itu jadi menarik dan sanggup buatnya merasa tergelitik serta terpikat dengan cara yang sinting. ⚠bxb, yaoi, fluff, mature...