LIMA

18 6 0
                                    

Hai guys, oke sebelumnya aku mau ngasih tau. Ada sedikit perubahan dan deskripsi. Kalian bisa baca ulang ya deskripsinya, dan nanti di cerita ini bakal ngikutin perubahan dari deskripsinya.  Happy reading!

Pagi ini, Tasya kembali ke Koramil.

Flash back

"maaf mba, mba enggak bisa ikut pendaftaran ini karena udah banyak banget yang daftar. Mba bisa coba di fendaftaran selanjutnya. Maaf ya mba sekali lagi" jar stuff koramil tersebut.

Tasya pun mengambil berkasnya dan segera keluar dari kantor tersebut.

Flash back of

"belom rezeki lo" gumam Tasya.

Pagi ini Bandung terlihat sangat ramai. Karena hari ini adalah hari senin, semua orang sibuk. Ada yang kuliah, pegawai kantor dan banyak lagi.

Tasya hanya melangkahkan kakinya gontai menuju sebuah cafe.

"milk shake cokelat dingin satu, sama cheese cakenya satu" jar Tasya pada seorang pelayan.

"eh, katanya ada kampus baru loh. Kalo gak salah namanya, A.. Akper. Iya, akademi keperawatan. Kita daftar di situa aja, katanya gratis loh biaya pendaftarannya"jar beberapa anak yang seumuran dengannya.

Tasya pun langsung punya semangat lagi.
"gak ada salahnya gue coba" Tasya mengangguk mantap.

.

.

.

.

.

"Velyn, kamu masih pemotretan?" tanya Akbar.
"dikit lagi, dua foto lagi kelar. Napa, mau ketemu Tasya, gak ada" tegas Velyn.
"kenapa, bukannya kemaren kamu nyuruh?" tanya Akbar. Pasalnya kemarin saat di rumah Tasya, ia mengkode ke Akbar untuk minta maaf. Tapi tidak jadi.

"menurut gue, lo gak usah ketemu ama dia lagi. Dia mau ngejar mimpinya, dan ya gue gak mau cuman gara-gara mikirin lo dia jadi gak bisa capai mimpi dia" jelas Velyn panjang lebar.

Jawaban yang sangat menusuk sekaligus masuk akal untuk menjauh dari Tasya.

"semoga kamu bisa lupain aku dengan tercapainya cita-cita kamu" gumam Akbar.

Skip......

Tasya memutuskan untuk pulang ke rumah dan minta pendapat ibunya.
"Assalamualaikum, ibu" jar Tasya.
"waalaikumussalam, gimana sayang?" tanya Aulia lembut.
"kuota nya udah penuh bu, jadi aku gak bisa daftar. Aku boleh kuliah gak bu?" tanya Tasya.
"boleh dong, emang mau kuliah apa?" jar Aulia penasaran.
"Akper bu" sahut Tasya mantap.

Satu minggu setelahnya, Tasya mendatangi kampus tersebut.
"maaf mba, kuota untuk pendaftaran sudah penuh. Tahun depan silahkan ke sini lagi" jar seorang wanita yang bertugas sebagai panitia pendaftaran.

Tasya sangat bingung sekarang. Ia tak mungkin jadi pengangguran. Saat sedang berjalan menuju cafe, ponsel Tasya berdering.

"kenapa Lyn?"

"eh, lo mau ga kerja di agensi gue? Lagi butuh satu model lagi nih"

"hah, agensi lo?"

"tenang masalah baju aman, badan lo bagus kok pake baju syar'i. Cepet ke sini"

Tut...tut...

Belum sempat Tasya mengucap terimakasih, panggilan sudah diakhiri begitu saja.

Tanpa pikir panjang, Tasya segera menuju agensi tempat sahabatnya bekerja.

.

.

.

.

"Lyn!" panggil Tasya saat melihat sahabatnya sedang break pemotretan.
"eh, Tasya, sini. Dah ditungguin" jar Velyn sembari menunjuk CEO agensi tersebut.
"maaf pak, saya.... Farhan?" jar Tasya terkejut.
"Tasya?" jar Farhan sama-sama terkejut.

Setelah pertemuan singkat tadi, Tasya pun akhirnya diterima dan langsung melakukan pemotretan.

Akbar sedang berkeliling untuk mengecek pemotretan para model di agensinya. Kebetulan hari ini, para model di agensinya ini sedang pemotretan weeding dress muslimah.
"Velyn, mana model yang baru itu?" tanya Akbar.
"oh, tuh lagi pemotretan. Fotografernya bilang fotonya bagus semua. Makanya langsung baju kedua" jelas Velyn.

Mendengar penjelasan Velyn, Akbar jadi penasaran. Siapa model itu?
"nanti pas udah selesai pemotretan, ajak makan bareng kita ya" jar Akbar kemudian pergi untuk mengecek pemotretan lainnya.

'kok gue lupa soal mereka ya' batin Velyn.

Akhirnya, pemotretan selesai. Manager Tasya sangat puas dengan hasil jepretan gambarnya. Tasya dipuji oleh sang manager dan dijanjikan dapat bonus. Tasya juga senang bukan main, baru hari pertama orang-orang sudah memujinya.

"Tasya, kata Farhan kita makan bareng dulu" jar Velyn sembari memperbaiki hijabnya.
"wah pas banget, gue pengen nanya si Farhan soal agensi ini" jar Tasya antusias.

'mulai sekarang, lo bakal sering ketemu ama Akbar' batin Velyn.

Alhamdulillah bisa up!
Jangan lupa voment!

See you!

21 Desember 2021

Jiwa Yang Tertukar (on Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang