ENAM BELAS

3 1 0
                                    

Rencana Aulia untuk bertamu setelah sholat id batal, setelah melihat ada banyak tamu suaminya yang datang. Tasya pun juga tak kalah terkejutnya, karena melihat banyak sekali yang bertamu ke rumah mereka sampai menjelang dzuhur.

"bu, emang gini ya setiap tahun?" tanya Tasya.

Aulia baru saja ingin bilang, 'kan memang begini biasanya'. Syukurnya ia tahu, kalau yang dihadapannya ini hanya raga Tasya, bukan jiwanya.
Aulia hanya mengangguk sebagai jawaban.

"seru kan di sini?" tanya Aulia.

Tasya tidak bisa bohong, memang sangat seru. Dibanding di tempat asalnya, sangat jarang sekali ada pertemuan seperti ini.

"kayaknya tamu ayah masih banyak, jadi kita ke rumah Farhan malam aja. Di rumah dia juga baru sepi pas malam, gak papa kan?" tanya Aulia memastikan.

Tasya mengangguk antusias. Ia juga ingin, merasakan sensasi dijamu oleh orang dan memakan berbagai kue kering di meja tamu.

***********

Penyembelihan hewan kurban baru saja selesai, sebelum sholat dzuhur. Bapak-bapak yang ikut membantu, juga sudah selesai membagikan hewan kurbannya.

Reza baru ingat, kalau Taehyung aka Husain juga di sini. Ia pun mengajak bujangan itu, untuk mampir ke rumahnya.

Setibanya di rumah, Reza mempersilakan Taehyung untuk duduk. Ia kemudian masuk ke kamar, dan mengambil setelan baju koko dan juga celana panjang hitam.

"ganti baju dulu, kamar mandi di belakang. Kalau mau mandi, di lemari ada handuk pakai saja" ucap Reza santai kemudian pergi ke dapur menemui istrinya.

Tasya yang sedang ngemil sambil nonton Tv, tidak sengaja melihat Taehyung lewat di belakangnya. Tunggu, kok seperti bau sapi ya, pikir Tasya. Ia kemudian mengikuti ke mana aroma itu. Sampai ia tepat di depan pintu kamar mandi.

"ini ayah kan?" tanya Tasya penasaran.

Taehyung yang mendengar pun tertawa.

"bukan, itu Husain. Cowok yang kecelakaan sama kamu di Korsel" tiba-tiba Reza muncul, dan menjawab pertanyaan putrinya.

Mata Tasya membulat, saat mengetahui yang di kamar mandi bukan ayahnya. Ia segera berlari kembali ke ruang keluarga, tempat ia menonton tv tadi.

Tak lama kemudian, Taehyung keluar dengan rambut setengah basah. Untungnya ia sudah memakai baju. Sembari berjalan, ia menggosok rambutnya lalu mengantungnya di jemuran handuk.

"sudah mandinya?" tanya Reza.

Taehyung pun mengangguk

"Tasya di mana?" jar Taehyung pada Reza.

"loh, kan tadi kamu lewat masa gak liat" ucap Reza penuh keheranan mendengar pertanyaan dari Taehyung.

Sementara yang bertanya, hanya bisa nyengir tidak jelas.

Reza sebenarnya sengaja, mengajak Taehyung mampir karena ia sebenarnya rindu dengan Tasya. Bukan raga, tapi jiwa dan kebiasaan Tasya yang ia rindukan.

"makan aja dulu, kalau mau balik ke Korea, nanti bawa aja stok kue kering. Bagi sama temen mu" ucap Reza santai.

Taehyung yang mendengarnya, langsung memeluk pria paruh baya di depannya itu. Jujur, ia juga rindu dengan ayahnya. Reza membalas pelukan itu, seakan kalau dia juga memiliki seorang putra

Aulia yang melihat itu pun, kemudian menyajikan sepiring rawon dan juga pendampingnya.

"Tasya, ayo makan bareng Husain nih. Kamu belom makan rawonnya kan?" ajak Aulia pada putrinya yang dari tadi sibuk makan sus kering yang ada di toples.

Tasya dengan langkah malas, sembari memeluk toples besar berisi sus itu ke meja makan. Aulia dan Reza hanya bisa tersenyum melihat tingkah putri mereka.

"makan rawon dulu sini, mumpung ada Husain. Nanti setelah ashar dia balik lagi ke Korea. Simpen dulu itu toplesnya" ujar Reza lembut.

Sementara yang diberitahu hanya bisa menurut. Mereka semua kemudian, mulai makan.

Setelah itu, mereka semua menunaikan sholat beejamaah. Tentunya, Reza yang menjadi imam.

Selesai sholat, Reza mempersilakan Husain untuk istirahat dulu di kamar tamu. Sedangkan Tasya dan Aulia, mereka sedang membungkus kue yang akan dibawa oleh Husain pulang ke Korea.

Di kamar, Taehyung mengecek ponselnya. Seperti yang ia tebak, Seokjin dan Namjoon yang paling banyak menelpon  bahkan mengirimi pesan.

Ada satu pesan yang membuat Taehyung tertawa terbahak-bahak dari hyeong tertuanya.

'Kalau pulang, jangan lupa bawa oleh-oleh untuk kami. Karena kami sudah menyelamatkan mu dari amukan Sejin hyeong'

Ya, Taehyung hampir lupa kalau dirinya adalah seorang idol sekarang. Jadi, ia tidak boleh seenaknya pergi tanpa kabar. Rasa rindunya pun sudah terobati, saat ayahnya menyajak ia untuk mampir ke rumah mereka.

Ditambah, ia melihat Tasya mengenakan abaya hitam yang beberapa bulan lalu memang ia dan ibunya berencana akan membelinya.

"semoga, semua cepat kembali. Aku enggak bisa lama-lama ada di tubuh cowok kaya gini" gumam Husain.

***********

Adzan ashar sudah berkumandang. Reza kemudian mengajak Husain, untuk kembali sholat berjamaah. Ya, bisa dibilang ini sholat berjamaah terkahir mereka sebelum Taehyung pulang ke Korea.

Tapi, Reza tau ini cuma sementara. Tapi tetap terasa berat baginya.

Selesai sholat, terdengar klakson mobil milik teman Reza sudah menunggu di depan rumah. Ia meminta tolong untuk mengantarkan Taehyung ke bandara. Tentu saja teman Reza dengan senang hati, karena kebetulan ia harus pergi ke sana juga.

Reza kembali memeluk Taehyung, untuk berpamitan pada bujang itu.
Taehyung tentu membalas pelukan itu. Sedangkan Aulia dan Tasya, hanya bisa tersenyum padanya.

"sebentar lagi kalian konser, jangan terlalu keras latihannya. Tubuh mu masih belum pulih" ucap Tasya.
"ne nuna" ucap Taehyung dengan nada yang dibuat-buat.

Taehyung pun masuk ke mobil yang mulai melaju meninggakan kediaman Reza dan keluarga.

Reza hanya bisa melambaikan tangan, dengan air mata kembali menetes. Padahal, bukan Tasya yang pergi.

" ayah tau, itu kamu sayang. Mungkin raga kamu di sini. Tapi dia tetap bukan kamu nak. Ayah harap semuanya segera kembali seperti semula" batin Reza.

Alhamdulillah bisa up!
Jangan lupa voment!

See you!!!

Minggu, 20 Oktober 2024

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 6 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jiwa Yang Tertukar (on Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang