SEMBILAN

13 7 5
                                    

Pagi tiba, matahari memulai tugasnya. Saat ini Namjoon akan pulang dan Seokjin akan menggantikannya menjaga Taehyung.

"kau membuat yang lain khawatir, apa masih ada yang sakit?" Jar Jin.

Saat ingin menempelkan tangan di kening Taehyung, tangan Jin lebih dulu ditepis.
"kenapa, apa masih sakit? Mau ku panggil dokter lagi?" panik Jin.
"maaf opp- hyeong, aku cuma agak sedikit pusing" jar Taehyung panik.
"tidur saja, lagian kau harus banyak istirahat" jar Jin kemudian membenahi selimut Taehyung.

Saat Taehyung sudah terlelap, ia keluar dan menelpon seseorang.

"ya, Namjoon apa yang terjadi sebenarnya?"

"apanya hyeong?"

"Taehyung, apa ia terluka parah?"

"tidak, ia cuman shock. Apa terjadi sesuatu?"

"tidak, tapi aku hanya merasa ada sesuatu yang aneh"

"aku dan yang lain akan ke sana hyeong, nanti kita lanjutkan bicaranya"

"baiklah, hati-hati"

Tut...tut..

'Tae, kau tak apa-apa kan?' batin Jin.

Di lain kamar, Tasya masih belum sadar. Hingga, gerakan jarinya dilihat oleh sang ibu. Aulia langsung memencet tombol, dokter dan seorang perawat masuk.

"bagaimana keadaannya?" tanya Aulia.
"anda siapa?" tanya dokter tersebut.
"saya ibu pasien ini" sahut Aulia.
"ah, maaf saya tidak tahu. Anak anda akan sadar, ajak dia bebicara. Mungkin tak akan direspon tapi setidaknya ia terpancing untuk sadar" jelas dokter tersebut.

Aulia menganguk dan tak lupa berterima kasih pada dokter tersebut. Kemudian ia kembali duduk di kursi yang ada di sebelah ranjang pesakitan tersebut.
Digenggamnya tangan sang putri, kemudian meneglusnya lembut.
"sayang, cepet bangun ibu kangen" jar Aulia dengan suara bergetarnya.

Kriett....

Suara pintu terbuka. Farhan dan Velyn masuk dengan pelan.
"Assalamualaikum tante" jar mereka bersamaan.
"waalaikumussalam, eh Farhan, Velyn. Gimana kerjaannya lancar?" tanya Aulia sembari menyeka air mata yang sudah hampir menetes.

"Alhamdulillah tante, baru aja selesai. Dokter ada bilang apa tan?" tanya Velyn hati-hati.
"kata dokter, dia bakal sadar hari ini. Dan dokter bilang ajak dia bicara siapa tau dia bisa cepat bangun" jar Aulia.
"tante mau ikut ke apartemen kami gak, biar istirahat dulu nanti tante ke sini lagi. Ada Farhan yang jagain tan" tawar Velyn pada ibu sahabatnya itu.

Aulia pun mengikuti Velyn, mereka pun bergegas kembali ke apartemen yang mereka tempati.
Kini hanya Farhan yang sendiri di ruang itu sembari menunggu sadarnya Tasya.
Ia yang awalnya duduk di sofa, beranjak duduk di kursi yang ditempati Aulia.

Tak tearasa, matanya memanas. Liquid bening membasahi pipinya yang biasa terpampang wajah dingin saat di agensi.

"Tasya, kamu tau sebenarnya aku suka sama kamu. Aku kira rasa suka ini bakal hilang seiring waktu berjalan, tapi ternyata aku masi suka sama kamu. Tasya, anna uhibbu kafillah" jar Farhan yang berakhir dengan suara lirih.

Farhan kembali memasang wajah datarnya. Ia pun kembali memainkan ponselnya, berusaha melupakan kesedihannya.

Tanpa ia sadari ada seseorang yang mengintip mereka dari kaca pintu ruang rawat tersebut.

"farhan lo suka sama gue, lo serius suka sama cewe gini. Gak salah denger kan gue, nanti gue bakal kenalin temen cewe gue yang cantik-cantik. Jangan suka sama gue, soalnya gue gak pantas buat lo. Dan lo taukan gue bucin banget ama Taehyung, jadi maaf ya" batin Taehyung kemudian melanjutkan langkahnya menuju taman rumah sakit.

Alhamdulillah bisa up!
Jangan lupa voment!

See you!

Selasa,8 Maret 2022.

Jiwa Yang Tertukar (on Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang