ENAM

12 7 3
                                    

Sesuai janji mereka, Farhan mengajak Akbar, Velyn dan Tasya makan siang bersama.

"loh, kok cuman bertiga?" jar Akbar saat bergabung di meja makan dengan Velyn dan Farhan.

"eh, Akbar. Kalo lo ketemu lagi ama Tasya lo gimana?" tanya Velyn.

Farhan yang mendengarnya langsung menatap tak percaya pada Velyn. Farhan pun berpura-pura tak menyimak dengan memainkan ponselnya.

"gimana apanya Lyn?" tanya Akbar tak paham.
"ya, lo gimana, mau minta maaf atau mungkin nikah ama dia" jar Velyn.
"ya kalo emang jodoh aku pasti nikahnya sama dia" jawab Akbar santai.

Tap.... Tap.... Tap....

"eh, Lyn, Han maaf jadi....." ucapan Tasya terhenti begitu melihat siapa yang sedang menatapnya.

"Tasya/ Akbar!" jar mereka berdua bersamaan.

Meja makan kini dilanda keheningan. Bahkan sejak makanan mereka datang belum ada yang menyentuh makanannya.

Velyn tau aka jadi seperti ini. Ia pun membuka suara karena ia sendiri bosan dengan keheningan ini.

"oke, Tasya gue lupa bilang kalau Akbar juga kerja di sini juga. Kalo lo marah ama gue, oke fine. Tapi tolong, jangan cuman gara-gara masalah kalian malah hancurin karier masing-masing" jar Velyn.

"gue gak marah Lyn, lo gak salah. Oh iya, Akbar gue udah maafin lo. Sekarang jangan ada yang baper lagi antara kita, dan gue ngaku dulu gue terlalu egois.
Sekarang, kita makan aja. Kasian Farhan udah bayar mahal loh" jar Tasya kemudian melahap makanannya.

Mereka pun mulai makan. Hingga saat adzan berkumandang, dan mereka sudah selesai makan.

"gue duluan, makasih ya Han makannya. Assalamualaikum" Tasya pun bergegas pergi menuju mushola.

"Tasya beneran maafin aku Lyn?" tanya Akbar tak percaya.

Velyn mengangguk. Senyum mengembang di wajah Akbar. Akhirnya ia mendapat maaf dari wanita yang dulu ia kecewakan.

.

.

.

Tasya sudah pulang setelah salat dari mushola tadi. Ia pun menceritakan pada ibunya kalau dia sudah mempunyai pekerjaan.

"gue harap keputusan gue bener. Gue gak maungkin benci dia seumur hidup, dia berhak bahagia" gumam Tasya sembari menatap kosong ke jendela kamarnya.

Selesai melamun, Tasya memutuskan untuk melihat-lihat foto Kim Taehyung di galeri ponselnya.

"makasih udah kasih aku inspirasi, tapi maaf kalau nanti aku malah ninggalin kamu duluan" jar Tasya sembari menghapus air matanya.

Tasya berkata seperti itu karena ia sudah memikirkan ia akan hijrah secepatnya. Saat ia sudah yakin. Entahlah, tapi ia hanya ingin keluar dari dunia yang seperti ini.
Biarkanlah ia mengistirahatkan tubuhnya saat sudah berusaha melawan fikirannya.

.

.

.

Seoul, kota yang ingin dikunjungi para Kpopers. Kota para namja tampan dan yeoja yang cantik.

Sebuah agensi yang dulu dipandang rendah dan sekarang sudah terkenal pun ada di kota ini. HYBE LABELS, agensi yang memperkerjakan namja yang dibilang tampan sebagai artisnya.

Agensi ini belum mempunyai girl band. Tapi mereka punya boyband yang menjadi primadona anak remaja perempuan di seluruh dunia. BTS. Nama yang sangat terkenal di seluruh dunia.

Mereka tidak hanya tampan, tapi sifat dan lagu dari setiap membernya yang sangat menginspirasi untuk banya orang.

Merka juga dikenal dengan anpaman atau pahlawan Army( fandom BTS). Lagu yang ditulis oleh mereka sangat mengispirasi.

Saat ini mereka sedang bersantai sebelum lusa akan bertemu dengan fans atau dikenal dengan fansign.
Sebenarnya mereka ingin berlama-lama saat dengan fans, tapi waktu yang disediakan tak banyak. Jadi, mereka berusaha memaksimalkan waktu saat bertemu fans.

"jaga kesehatan, dan pastikan kalian istirahat yang cukup" jar Rm atau Kim Namjoon, leader dari BTS.

"tentu, aku tidak ingin menyia-nyiakan momen ini"jar V atau Kim Taehyung, salah satu Main Visual di BTS.

Mereka pun segera menuju kamar masing-masing untuk lusa.

'army, lusa kita akan berjumpa'batin Kim Taehyung.

Alhamdulillah bisa up!

Jangan lupa voment!

See you!

3 Januari 2021.

Jiwa Yang Tertukar (on Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang