Part 6

10 2 0
                                        

"Yang.. Aku mohon jangan lakukan pernikahan ini. Kita berdua bisa melalui ini" Awan masih berusaha menyakinkan Tika. "Apapun masalahnya pasti dapat kita selesaikan asalkan kita berdua bersama"

"Beib!! Janji kamu pada Ibu" Sakti membisikan ditelinga Tika.

Tika masih tak bergeming sama sekali, ingin sekali Dia berlari memeluk kekasih hatinya itu, tapi Tika tidak bisa. Disatu sisi ada keluarga yang harus Dia selamatkan, disisi yang lain Awan yang sangat Dia cintai.

"Tika.." Ibu memanggil Tika saat baru saja masuk.

Tangis Tika pecah, saat melihat Ibu. Ibu berlari memeluk Tika untuk menenangkannya. Tapi tangis Tika tidak redah sama sekali.

Awan berusaha mendekati Tika namun Dia dihadang oleh pihak keamanan. Sedangkan Edo dan Farid mencoba menenangkan Awan.

"Bawa Tika pergi dari sini" Ibu membisikan ditelinga Sakti. Ibu tidak ingin keributan ini sampai ditelinga keluarga Sakti. Lalu Sakti menggedong Tika keluar.

"Tika aku mohon jangan lakukan!" Awan semakin keras melawan penjaga. "Aku sangat mencintai kamu... Tika aku tidak bisa kehilangan kamu.."

Tika hanya bisa menangis saat digendong oleh Sakti keluar.

Sakti membawa Tika kekamar yang lain yang jauh dari kamar tempat Awan dikurung.

Sesampainya dikamar Ibu mencoba memberi pengertian pada Tika.

"Ada apa ini" Tika dan Ibu terkejut saat mendengar suara Mama Sakti datang.

"Tidak ada apa-apa Ma.. " Sakti mendekati Mamanya mencoba mengalihkan perhatian.

"Kenapa Tika ada disini!? Bukan dikamarnya?" Tanya Mama curiga.

"Aku yang minta Tika kesini Ma.." Sakti mencoba menutupinya dari Mama.

"Kamu tidak suka menikah dengan Sakti!.."

Ibu dan Tika mulai gugup, mereka takut Mama Sakti tahu kejadian tadi. Dan bisa dipastikan pernikahan ini akan batal.

"Ma.. kok Mama bilang begitu?" Sakti merangkul Mamanya agar Mamanya lebih tenang.

"Tapi kenapa Tika menangis begitu! Sampai riasannya jadi rusak!.."

"Maaf.. Bu..." Ibu Tika langsung menyangkal agar Mama Sakti tidak kesal. "Sebenarnya Tika teringat Almarhum Bapaknya"

"Bagaimana bisa melanjutkan pernikahan kalau hiasnya jelek begini! Nanti apa kata orang-orang. Mereka pikir kami tidak mampu membayar make up yang bagus untuk kamu!"

Ibu berusaha menghapus air mata Tika yang terus mengalir. "Tika sudah Nak.. jangan sampai Ibu mertuamu berubah pikiran" bisik Ibu ditelinga Tika.

"Mama tidak usah khawatir, tinggal dibenari sedikit nanti cantik lagi. Sebaiknya Mama duduk didepan menyambut teman-teman Mama" Sakti berusaha membuat Mamanya pergi agar tidak memperkeruh suasana.

"Tapi acara segera dimulai! Kamu juga masih belum siap"

"Sebentar lagi Sakti keluar Mama tidak usah khawatir".

Setelah Mama keluar Sakti memanggil make up artis yang merias Tika tadi.

Walau hati Tika hancur lebur Dia berusaha tersenyum, Tika tidak ingin sampai keluarga Sakti tahu yang sebenarnya. Dia tidak ingin mengorbankan banyak orang karena ke egoisan dirinya.

Setelah akad nikah malamnya mereka melangsungkan resepsi ditempat yang sama.

Tika tidak ingin bulan madu, karena lusa Ibunya harus dioperasi. Jadi selesai resepsi Sakti langsung membawa Tika ke rumahnya. Rumah ini sengaja disiapkan Sakti untuk mereka berdua. Sementara Ibu dan Adik-adik Tika tinggal di rumah lain yang tidak jauh dari tempat tinggal mereka. Jadi kalau Tika ingin melihat keluarganya tidak perlu jauh.

Cinta Tak SempurnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang