Part 9

10 0 0
                                    

"Beib .. sudah siap belum? Nanti terlambat" Sakti memanggil Tika yang masih siap-siap dikamar.

Tika bergegas keluar kamar menghampiri Sakti. "Maaf ya Aak harus nunggu Aku. Atau aku naik taksi saja, nanti Aak terlambat"

"Gak pa-pa masih sempat kok" Sakti melihat arloji ditangannya.

Seperti biasa kalau Tika ada kuliah pagi Sakti berusaha mengantarnya. Walau kadang Tika menolak karena takut merepotkan Sakti. Tapi Sakti memaksa mengantarkan Tika.

Sejak menikah enam bulan yang lalu kehidupan rumah tangga mereka tentram dan damai. Tidak ada keributan sama sekali.

Tujuan hidup Tika saat ini hanya untuk mengurus Sakti, keluarga dan kuliahnya. Semua masa lalunya Dia kubur dalam-dalam.

Sementara Sakti sibuk bekerja. Saat ini kantornya sedang menangani proyek besar yang diberikan oleh Pak Ridwan. Sakti berusaha keras mengurus perusahaan yang sempat diujung tanduk setelah kepergian Papanya.

Walau sibuk bekerja Dia berusaha meluangkan waktunya untuk Tika.

"Aak maaf ya.. hari ini aku mungkin pulang terlambat. Karena kuliahku mungkin sampai sore baru selesai" Tika mengeluarkan kotak bekal yang berisi sarapan. Seperti biasa kalau Tika kuliah pagi mereka tidak sempat sarapan karena takut terjebak macet.

"Memangnya selesai kuliahnya jam berapa?" Tanya Sakti melirik sekilas pada Tika karena di lagi konsentrasi menyetir.

"Jam 6" Tika menyedok nasi goreng yang dibuatnya tadi pagi lalu menyuapi Sakti yang sedang menyetir. Lalu Dia menyuap nasi kedalam mulutnya.

"Aak Gak bisa jemput" Sakti mengunyah nasi goreng yang ada dimulutnya. "Soalnya ada rapat dengan Pak Ridwan"

"Aak Gak usah pikirkan nanti aku pulang naik bis" Tika kembali menyuapi Sakti karena mulutnya mulai kosong.

"Jangan naik bis, sebaiknya naik taksi saja"

"Iya... Aak jangan lupa makan, walau sibuk kerja minta tolong Mbak Eka untuk membelinya" Tika menutup kotak makannya karena nasi gorengnya sudah habis. Dia membuka tutup botol air mineral yang memberikannya pada Sakti.

Sakti berhenti didepan kampus. Tika sedang siap-siap hendak turun, tapi Sakti menarik tangan Tika.

"Ya Aak?" Tika menghentikan aktivitasnya lalu menatap Sakti.

"Ingat!! Jangan lupa makan, pulangnya naik taksi. Terus hati-hati dijalan"

Tika tersenyum lalu mencium tangan Sakti. "Terima kasih sudah mengingatkan. Aak juga jangan lupa makan dan hati-hati ya"

💞💞💞

Tika meletakan buku kuliahnya diatas tempat tidur. Dia beranjak ke dapur hendak minum karena haus. Dia membawa nampar yang berisi satu teko kaca air putih dan gelas. Diletakannya nampan meja yang berada disamping tempat tidurnya. Setelah itu Tika membawakan segelas air putih untuk Sakti.

Sakti masih sibuk didepan laptopnya. Terlihat beberapa kali Dia mengerutjan keningnya.

Tika menyodorkan segelas air putih untuk Sakti. Sakti meminum air yang diberikan oleh Tika.

"Makasih ya Beib" Sakti memberikan gelas kosong pada pada Tika.

Karena Tika tidak menjawab Sakti menoleh kearah Tika. Ternyata Tika sedang membaca berkas yang ada di laptop Sakti.

"Beib" Sakti meraih tangan Tika yang sejak tadi memegang pundaknya.

"Ya Aak" Tika tersadar. Dia menatap kearah Sakti dan buru-buru mengambil gelas kosong yang ada ditangan Sakti.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 19, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta Tak SempurnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang