🐣Hampir copot🐣

44K 4.2K 361
                                    

"Enghh"gumam bayi panda saat merasakan benda yang ia hisap sedari tadi di tarik dengan perlahan

"Hiks hiks huaaaaaa"tangis itu mengudara saat setelah bibir mungil semerah cerry itu seperti mengemut namun benda yang ia emut tidak ada

"Suttttttt baby bobo ya"gumam Arsen menepuk pantat montok milik bayi panda itu

Setelah menerima hukuman yang ketiga titan itu berikan Arsen membawa bayi panda menuju kamar miliknya.

"Hiks nenen"tangis itu semakin keras saat merasakan tidak ada lagi yang bibirnya sedot

Arsen dengan cepat memberikan sebotol dot susu, karena sejak tadi bayi panda mereka itu tidak makan apa apa.  Dengan rakus nipple silikon itu di sedot oleh bayi panda, selain haus karena menangis ia juga lapar.

Arsen tersenyum menatap betapa menggemaskannya sang adik, dengan bibir semerah cerry yang dengan imut bergerak cepat. Sedangkan pipi mocinya yang agak sedikit memerah karena sehabis menangis bergerak dengan sangat menggemaskan.

Tangan kekar itu menepuk nepuk lembut pantat bulat bayi panda supaya cepat terlelap lagi. Bibirnya tidak henti mengecup gemas puncak kepala milik sang adik.

Tidak butuh waktu lama sebotol besar dotnya habis tidak tersisa. Bayi panda itu mengeliat semakin masuk ke dalam pelukan si sulung.

"Bobo sayang... apa? Apa yang kau lakukan"pekik Arsen saat sang adik mendekatkan wajahnya ke dada bidang miliknya yang masih terbuka lebar, kemejanya masih belum di kancing.

Nipplenya sangat panas, sehabis di hisap kuat oleh si bungsu.

Wajahnya merinsek masuk ke dalam dada bidang Arsen yang memang masih terbuka, nipple merah itu karena lelah di hisap kuat oleh bayi panda itu kembali di hisap kuat.

"Ah baby pe-pelanhhhh shit"umpat Arsen dengan suara kecil, hampir menyamai dengan suara tikus menangis

"Ahrkmmm"

"Ah... oh ngilu"gemas Arsen menutup matanya, ia menyesal namun juga senang.

Menyesal karena ia yang sangat ingin nipplenya di hisap oleh sang adik, dan rasanya sangat menajubkan. Senang karena akhirnya sang adik mau dekat bahkan memeluknya.

"Ahhhh"gemas Arsen menutup matanya kembali setelah ia membuka sedikit matanya. Karena sedotan keras yang bayi panda itu ciptakan oleh bibir mungil itu.

"Ahhhh... pelan sayang... gak ada yang ngambil kok arkhhhh"mulut tipis Arsen membulat saat merasakan sedotan yang semakin kencang saja.

Di sela kegelian dan ngilu Arsen dengan lembut mengelus punggung mungil itu. Mungkin sekitar 30 menit berlalu, sedotan yang ada di nipplenya mulai berkurang.

Arsen dengan lembut melepaskan nipplenya yang sudah lecet, namun tidak sampai keseluruhan.

"Arhhhhhhh"pekik Arsen karena si bayi panda sekarang terbangun dengan mata yang menatap polos sang sulung

Bukan bangunnya bayi panda yang menjadi masalah, bukan pula tangis keras yang memenuhi kamar megah itu. Namun bibir mungil itu kembali menghisap nipplenya dengan kuat, bahkan sangat kuat.

Mata bulat itu menatap polos sang kakak yang memejamkan matanya dengan mulut yang menganga, jemari mungil itu di masukkan ke dalam mulut sang sulung.

Arsen kembali membuka matanya, bahkan melotot. Moci imut itu mengobrak abrik di dalam mulut sang kakak, mengabsen gigi rapi nan putih milik Arsen.

Arsen menutup matanya erat, ingin rasanya ia melempar bayi panda itu ke sungai amazon atau mungkin laut mati.

"Abang"panggil Andra menatap polos sang kakak, giginya menggigit nipple Arsen dengan gemas membuat Arsen kembali terpekik

AndraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang