12. Bingung

135 41 36
                                    

***Besok adalah hari dimana sekolah lain akan berkunjung ke-sekolah sederhana kami ini, katanya untuk bersilaturahmi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***
Besok adalah hari dimana sekolah lain akan berkunjung ke-sekolah sederhana kami ini, katanya untuk bersilaturahmi. Sebut saja acara persahabatan antar sekolah.

Bagi sebagian orang mungkin akan merasa senang dengan acara tersebut dan sebagiannya lagi bisa jadi biasa saja, bahkan mungkin ada yang tidak tertarik sama sekali.

Contohnya sih gue sendiri. Gue males ajah gitu. Bukannya apa ya, biasanya kalau udah menyangkut kunjungan antar sekolah itu, kadang ada aja masalah yang terjadi nantinya, entah dari sekolah kami atau sekolah lain yang menimbulkan masalah. Nggak tau juga sih ya, kita liat aja besok. Gue harap nggak akan terjadi apa-apa.

Jadi kunjungan persahabatan yang dimaksud itu sejenis camp di sekolah, acara tersebut di dominasi oleh anak pramuka. Ada berbagai macam kegiatan yang akan di adakan nantinya, kayanya bakalan seru deh.

"Bengong mulu," seketika gua terlonjak kaget akibat tepukan di bahu serta bisikan di telinga gue, minuman yang gue pegang pun hampir tumpah.

"Astagfirullah, yej ngagetin aja ih," Gue melotot kearah yeji yang sekarang malah nyengir tanpa dosa.

"Lagian bengong mulu," balasnya membela diri. Sembari mengibaskan rambut panjangnya itu. Sampai mengenai wajah gue.

Emangnya bengong itu tindakan kriminal yang nggak boleh di lakukan? Enggak kan?

"Sebenarnya gue males banget tau latian," lanjutnya, dari raut wajahnya memang terlihat bete, lesu, udah kek orang tipes.

"Kenapa?" tanya gue sedikit penasaran, pasalnya ni anak biasanya paling heboh kalau ada acara beginian. Secara tu anak walau agak tomboy centilnya minta pun.

"Gua punya pirasat nggak enak," matanya menyipit, "Gua takut banyak yang naksir," lanjutnya lalu tertawa terpingkal-pingkal. Paha gua pun jadi sasaran empuknya. Tuh kan bener apa kata gue, dia centil banget.

Gue aja cengo di buatnya, ni bocah kemasukan jin apa gimana?

"Ahh, lu mah nggak asik. Bye kita kemusuhan." ujarnya berlagak seolah-olah sedang kesal karena gue nggak ketawa sedikitpun. Gue takut tu anak kesambet makanya gue diem aja.

"Lagian lu kek psikopat. Bukannya lucu malah bikin gua takut." ujar gue memberikan sedikit penjelasan.

Yeji tak menghiraukan apa yang gue katakan, dia malam asik mengipas-ngipas lehernya. Bodo amat gue nggak peduli. Mana panas banget lagi, gue rasanya pengen nyebur ke kali. Dari pada gue meleleh ditempat ini mending gue narik yeji kewarung.

"Ke warung beli es, gua aus." gue narik tangan Yeji yang menjuntai, berharap tu anak mau di ajakin jajan.

"Nitip aja deh Ra, gua males banget." tolaknya dengan muka melas. Kan Yeji nggak maum, aelah. Dia malah keenakan duduk di bawah pohon pisang.

"Yaudah gue pergi sendirian aja ke warung," ujar gue sebelum berlalu. Yeji hanya nyengir.

Setelah beberapa langkah menuju kantin tiba-tiba ada yang rangkul gue. Otomatis gue langsung menoleh kearah orang itu. Yang gue lihat sekarang adalah wajah tengil seorang cowo yang kemaren malam bikin jantung gue nggak aman. Alisnya ia naik turunkan sambil tersenyum kearah gue. Lu pikir keren lu gitu?

UNEXPECTED | Ryujin X HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang