14. Selimut babi

74 17 11
                                    

"Sedikit sadar diri, agar tak sakit dikemudian hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sedikit sadar diri, agar tak sakit dikemudian hari."

***
Kalian pasti penasaran siapa cewe yang di incer Echan kan? Sama gue juga. Setelah salam-salaman. Gue dan Echan malah dipanggil keruang guru. Katanya ada yang laporin Echan. Padahal cuman sebentar kan dia ke tenda gue tadi, udah kena aja. Aneh emang sekolah ini. Yang jelas-jelas pacaran malah dibiarin.

"Salah kita apa coba, lu juga ke tendanya sebentar doang dan gak ngapa-ngapain. Ish pen pindah sekolah deh rasanya." Sepanjang jalan gue cuman ngedumel aja. Gedek aja bawaannya, malu juga. Mana di panggilnya pake toa lagi. Otomatis semua orang yang berada disekolah denger.

Echan dengan santainya gandeng tangan gue. Emang agak laen, gak takut apa kena sangsi yang lebih. Gue berusaha lepasin genggamannya tapi nihil, tenaga Echan dua kali lebih kuat dari kuda nil, becanda. Yang pasti kuat lah.

"Eh, pasangan hangat kita sudah dateng." ucap pak Yusuf dengan cengiran khasnya.

Kalo boleh jujur gue nggak suka sama beliau, orangnya agak-agak. Suka ngurusin hidup orang lain. Padahal namanya bagus kek nama Nabi, tapi kelakuannya. Hmm tak bisa di ungkapkan takut kualat gue ama orang tua. Ada satu momen yang buat gue semakin gedek ama beliau, perkataan sarkas yang membuat orang naik pitam. Dia pernah ngomong kalau semua cewe yang ada di SMA ini kemungkinan nggak perawan. Gila kan?

"Bengong aja mbanya." ujarnya lembut, ngomong lembut tapi pedes. Ya, beliau ini pelakunya.

"Ada apa ya pak?" tanya Echan.

"Ngapain kamu ketenda Cewe?" tanya pak yusuf penuh suuzon.

"Liatin Ara." Jawabnya santai

"Kalian pacaran?" Pertanyaan itu lantas membuat Echan terdiam sejenak.

"Emang apa urusannya sama bapak?"

Gue hanya diam sambil menyimak percakapan antara Echan dan pak Yusuf.

"Peraturan tetap peraturan, Cowo dilarang ke tenda cewe, takut nya terjadi hal yang tidak diinginkan. Yang akan membuat nama sekolah kita tercemar." Perkataan pak Yusuf memang benar, namun gue ama Echan gak mungkin ngelakuin hal yang enggak-enggak juga kali.

"Pak intupsi, eh intruksi. Echan ketenda saya cuman mastiin saya baik-baik aja apa enggak sama ngasih obat. Itupun cuman sebentar pak." ujar gue sedikit gugup. Dan berbohong, Echan gak bawa obat. Gue berharap pak Yusuf ngertiin kita.

"Hmm, begitu?"

Gue sama Echan ngangguk mengiyakan. Sumpah males banget berurusan sama beliau ini. Cape bawaannya. Gue yakin habis ini dia nyari mangsa lagi, padahal acara udah selesai sejak tadi.

"Itu kenapa gandengan, yakin gak ada hubungan apa-apa?" tanya pak Yusuf . Seketika Gue langsung tersadar, ternyata sedari tadi kami gandengan.

"Doain aja pak, kami permisi dulu." jawab Echan sambil narik gue menjauh dari hadapan Pak Yusuf.

UNEXPECTED | Ryujin X HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang