Selamat membaca
Mobil berwarna hitam milik Papa Selo terparkir di halaman rumah sakit. Michelle menatap aneh sekaligus bingung. Dalam hatinya dia sudah bertanya-tanya. Dan juga ada perasaan yang tidak bisa di jelaskan saat ini.
"Pa, kok kita kesini sih? Katanya mau ketemu Andra. Lagian kenapa sih, Mama sama Papa tumben-tumbenan mau ikut?" tanya Michelle beruntun.
"Sayang kita emang mau ketemu Andra!" jawab Mama Mila dengan lembut.
"Disini? Di rumah sakit? Maksud kalian apa?" Michelle menatap kedua orang tuanya. Jantung nya berdetak dua kali lebih cepat.
"Ma-maksudnya A-andra? Andra kenapa?" tanya Michelle dengan lirih. Tak kuasa lagi, air matanya mulai turun membasahi pipi nya.
Brak
Tidak tahan dengan rasa penasaran nya, Michelle keluar dengan cepat dari mobil tersebut. Membanting pintunya, lalu berlari menuju ke dalam.
Perasaan Michelle sudah tidak karuan. Apa yang terjadi dengan Andra sekarang?. Dia sudah tidak peduli banyak orang menatapnya aneh, air matanya tidak berhenti membasahi pipinya. Ucapan Andra sekilas mulai muncul di pikiran nya.
"Chelle, aku bakalan pulang lebih awal ! "
"Beneran? Tapi kenapa? "
"Supaya aku bisa datang di hari ulang tahun kamu. Aku juga bakalan ngasih kamu hadiah yang bagus. Gimana aku udah jadi pacar yang baik belum?"
"Aku masih penasaran, sama hadiah dari kamu. Emang kamu mau ngasih apa buat aku?"
"Kalo di kasih tau, gak seru dong, Yang!"
"Yang pasti hadiah dari aku adalah hadiah yang indah yang paling berkesan, bahkan kamu tidak akan bisa melupakannya seumur hidup kamu!"
Michelle bertanya, apakah ada pasien yang bernama Andra. Lalu setelah itu dia mendengar kenyataan bahwa pasien yang bernama Andra adalah korban kecelakaan mobil tadi malam.
Bagai di sambar petir. Itulah kenyataan yang di dengar Michelle, sakit? Memang sungguh sakit. Michelle mencari ruangan tempat Andra di rawat, dia berjalan dengan pelan. Rapuh rasanya mendengar kenyataan tersebut.
Sesampainya di depan ruangan Andra, di sana terlihat ada Mama dan Papa tiri nya Andra. Tak lupa juga ada Papa Adrian dan juga Cris. Mereka menatap Michelle dengan tatapan iba, Michelle menghampiri Papa Adrian.
"Kenapa? Kenapa Om? Hiks... " Michelle terduduk lemas, untung saja segera di dekap oleh kedua orang tuanya yang menyusul di belakang tadi.
"Andra... Haaaaaa... "
"Kamu harus kuat sayang!" ucap Mama Mila mengelus rambut putrinya. "
"Hiks.. Andra Ma, Andra. "
"Chelle kamu mau masuk ke dalam?" tanya Papa Adrian dengan lembut.
Tanpa basa basi, Michelle langsung berlari kedalam ruangan Andra. Di sana dia melihat Andra si berandalan yang kuat sedang berbaring lemah tak berdaya. Dia menghampiri Andra dan duduk di samping Andra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Berandalan
Teen FictionKebanyakan perempuan pasti bermimpi mempunyai pacar tampan, mapan, pintar dan baik. Namun, apa yang di alami Michelle justru berbanding terbalik. Yuk langsung 𝐛𝐚𝐜𝐚 || 𝐔𝐏𝐃𝐀𝐓𝐄 𝐓𝐈𝐃𝐀𝐊 𝐌𝐄𝐍𝐄𝐍𝐓𝐔|| 𝐆𝐞𝐧𝐫𝐞 : 𝐅𝐢𝐤𝐬𝐢 𝐑𝐞𝐦𝐚𝐣𝐚...