Hoseok terlihat sangat manis dalam balutan jas berwarna navi dengan celana yang senada. Dia seharusnya terlihat bersemangat karena ini adalah hari pertama nya di sekolah baru, dengan seragam baru dan teman baru -mungkin. Tapi sepertinya pemuda manis itu lebih suka merengut ketimbang memasang wajah dengan senyuman, hoseok mungkin tidak akan sekesal ini jika saja kemarin dia tidak bertemu anak-anak berandal yang memalaknya dan yang juga sialnya adalah siswa disekolah barunya ituTuan jung manatap anak satu-satunya itu dengan heran saat hoseok menuruni tangga dengan wajah yang tak sedap dipandang, dia berniat untuk mengantarkan hoseok ke sekolah tapi pemuda berusia 18 tahun itu sama sekali tak menghiraukannya dan memilih melewati dirinya tanpa berkata apa-apa
Tuan jung hanya menghela napas melihat tingkah laku putra nya itu kemudian berlari menyamakan langkah hoseok
"Kau belum sarapan"
"Aku tidak lapar" sahut sang anak dengan ketus
Tuan jung berlari ke arah pantry kemudian kembali menghampiri hoseok sembari menyodorkan sebuah kotak bekal untuknya "kalau begitu bawa ini, kau bisa memakannya nanti saat tiba disekolah!" hoseok melirik sebentar kemudian menerimanya dengan setengah hati "semoga hari mu menyenangkan..." sang ayah berucap penuh semangat
Suasana kelas yang akan hoseok masuki benar-benar ramai sekali, membuat guru kang - wali kelas nya itu harus memukul meja guna meminta perhatian para penghuni kelas. "Nah, anak-anak hari ini kita kedatangan murid baru" guru kang tersenyum simpul kemudian memberikan waktu untuk hoseok memperkenalkan diri
"annyeong, namaku Jung hoseok, mohon bantuan nya" -kkeut. Guru kang memberikan perhatian penuh nya, menuntut hoseok untuk berbicara lebih banyak, namun pemuda itu memilih mengabaikan nya.
"Ah jadi hanya segitu saja perkenalannya, kalian mungkin merasa aneh karena harus mendapatkan teman baru di semester akhir ini tapi ssaem harap kalian bisa berteman baik dengan hoseok, oke anak-anak!" dan dijawab malas oleh yang lain nya
"Kau bisa duduk di kursi nomor empat dekat jendela!" hoseok melangkah kan kaki nya menuju tempat yang dimaksud, kemudian menduduk kan diri nya
"ah, ya hoseok-ah ku harap kau segera mengubah warna rambut mu. Karena ini hari pertama mu aku akan membiarkan nya" guru kang mengedipkan sebelah matanya sementara hoseok benar-benar tidak peduli
Pelajaran ke dua sudah selesai dan bel istirahat pun berbunyi, seorang siswi yang duduk di depan nya berbalik dan memperkenalkan diri sebagai "Lim Seyeon". Perempuan bertubuh kecil dengan kacamata yang bertengger di hidung nya, memiliki rambut sebahu dan benar-benar tipe murid yang mudah di bully pikir hoseok
"hoseok-ah,mau ke cafetaria bersama?" ajak nya tapi sebelum hoseok menjawab tiba-tiba dari arah luar terdengar suara gaduh di susul gelak tawa dari arah pintu menyapa indra pendengaran nya, sebenarnya hoseok tidak ingin peduli tapi saat sebuah suara meneriaki nya dan manik matanya bersibobrok dengan salah satu si pembuat gaduh itu hoseok sadar bahwa masa terakhir nya di sekolah menengah itu tidak akan tenang dan berjalan sesuai yang diinginkan ayahnya
Kini tubuh hoseok diapit oleh dua orang yang super menyebalkan menurutnya. Hoseok berada di cafetaria sekolah sekarang bersama ke empat siswa yang hoseok pun tak tahu namanya dan jangan lupa Lim Seyeon yang di bawa paksa oleh mereka
"Jadi kau bersekolah disini?" min yoongi namanya hoseok mengetahuinya melalui nametag yang dia pakai
"Menurut penglihatan mu bagaimana?" hoseok berucap dengan ketus
"Hey santai bung, kita akan menjadi teman selama tahun terakhir ini" taehyung yang berada di samping nya dengan sangat santai merangkul bahu hoseok
Pemuda manis itu sebenarnya sudah sangat kesal hanya saja melihat Seyeon yang begitu kagum berada diantara ke empat siswa berandalan ini membuat hoseok mau tak mau menyamankan posisi duduk nya kemudian memilih memakan makanannya