Orang lain selalu berpikir bahwa aku adalah submissive yang senang berganti pasangan, perangaiku yang mudah bergaul dengan siapa saja dan selalu dikelilingi para dominant adalah salah satu pemicu stereotip itu muncul. Tapi nyatanya aku sama sekali belum pernah berpacaran.Dan min yoongi adalah pria yang jelas aku hindari dan sama sekali tidak pernah masuk kedalam tipe pria yang ingin ku kencani. Mungkin namjoon lebih baik, dia memiliki segalanya dan kami bisa saja bersama, tapi si min itu menggangu pikiranku atau lebih tepatnya membuat ku penasaran. Jadi, ketika dia menginginkanku untuk menjadi kekasihnya, aku pun menerimanya. Pada akhirnya, untuk pertama kali dalam hidupku, aku menjalani hubungan romantis dengan seseorang.
Lima bulan bersama, yoongi masih sangat irit berbicara denganku meskipun tidak separah sebelumnya. Namun setiap suaranya mengalun ditelingaku, itu bagaikan candu yang sering kali membuat hatiku bergetar. Dia memiliki tipe suara yang berat dan juga sedikit serak, diam-diam suaranya kini menjadi favoritku
Yoongi adalah tipe yang memang lebih senang bertindak ketimbang berbicara, dia tidak pernah menanyakan apa kesukaanku tapi dia selalu memberi apa yang kubutuhkan. Saat mood ku sedang turun karena tugas yang menumpuk dia selalu menemaniku dengan secangkir cokelat panas yang dibuatnya untukku. Dia selalu menanyakan bagaimana hariku dan akan menjadi pendengar yang baik, dia jelas tahu cara memperlakukan ku dengan sangat istimewa dan karena hal itu sering kali membuatku merasa bahwa mungkin aku tak salah menerimanya
Tapi yoongi sama dengan manusia lainnya yang dimana sebuah kekurangan dan juga kelebihan akan selalu beriringan. Orang-orang selalu menanyakan tentang hubungan kami yang diprediksi tidak akan bertahan lama, dari luar aku terlihat tidak peduli tapi hatiku tidak bisa berbohong. Ini kali pertamaku memiliki kekasih terlebih itu seorang min yoongi, dia selalu berjalan didepanku, tidak pernah menggenggam tanganku atau bahkan memberi ciuman perpisahan setelah mengantarku pulang. Pria dingin dan juga kaku itu terkadang membuat ku bertanya hubungan seperti apa yang sedang kita jalani. Dan aku benci mengetahui fakta bahwa saat ini aku sedang tidak percaya diri
Ya. Min yoongi tidak pernah melakukan skinship dengan ku. Dan aku benci karena menginginkan hal itu selain tindakan manisnya padaku. Aku ingin memeluk tubuhnya, menghirup dalam aroma parfum yang seringkali tercium samar dipenciuman ku dan aku ingin mencium bibirnya, aku ingin ciuman pertama ku adalah seorang Min yoongi
Sore itu kami menghabiskan waktu didalam studio musik bersama dengan jungkook, namjoon dan juga taehyung. Band yang mereka bentuk masih terus berjalan dan sudah dikenal luas oleh kalangan mahasiswa dikampus kami maupun diluar. Pencapaian yang luar biasa menurutku. Ketiga temanku memutuskan untuk pergi membeli makanan dan meninggalkan kami berdua, meskipun sudah lima bulan bersama kecanggungan diantara kami masih terlihat jelas. Aku tidak tahu apa yang ada didalam kepala seorang pria bermarga min itu, apa dengan kekasihnya terdahulu dia juga bersikap seperti ini? Ah, aku bahkan tidak tahu sudah berapa kali dia berpacaran. Dia masih sangat tertutup padaku, jika diingat kembali yoongi memang tidak pernah bercerita apapun padaku dan hal itu membuat ku secara tidak langsung menganalisa sendiri sosok kekasihku. Jelas bahwa dia tampak berhati-hati sekali
"Apa ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu?" ah, suara favoritku akhirnya mengalun indah ditelingaku. Kami sedang dalam perjalanan pulang, dan seperti biasa yoongi mengantarku sampai didepan pintu flat. Aku menggeleng pelan, terlalu lelah dengan apa yang memenuhi isi kepalaku akhir-akhir ini. Aku hanya mengucapkan kata terimakasih, kemudian menutup pintu tanpa melihat yoongi yang masih berdiri mematung ditempatnya. Biarlah! Biar untuk kali ini pikiran buruk itu menguasai hatiku
Hari-hari selanjutnya aku memilih untuk menghindar dari kekasihku sendiri, dan yoongi pasti sadar akan perubahan sikapku padanya. Meskipun dia tidak banyak bicara tapi yoongi adalah orang yang sangat suka memperhatikan jadi akan dengan mudah dia menyadari sebuah perubahan kecil yang terjadi disekitarnya. Aku tertegun begitu merasakan telapak dingin yoongi menyibak helaian rambut yang menutupi dahiku, kelopak mataku mengerjap berkali-kali begitu menyadari kehadiran yoongi yang tidak kuharapkan
Dia tersenyum samar lalu mendudukkan tubuhnya dihadapanku, yoongi memberiku sebuah banana milk dengan sedotan yang sudah tertancap diatasnya mengisyaratkan ku untuk segera meminumnya. Aku hanya diam kemudian kembali melanjutkan bacaan ku, kami sedang berada diperpustakaan omong-omong. Dan seperti biasa yoongi memilih untuk menungguku lalu mengikutiku kemanapun sebelum aku mau berbicara dengannya.
"Ada apa?" tanya ku dengan ketus begitu kami sudah berada diatap gedung fakultasku
"Apa aku melakukan kesalahan?"
Aku memutar kedua bola mataku jengah, jelas dia tau kesalahannya dan masih bertanya. Sungguh basa-basi yang sangat basi
"Ayo bicara!"
"Memang kau pikir kita sedang apa?" nada bicaraku semakin meninggi
Yoongi berjalan mendekat kearahku, dan dalam seperkian detik aku merasakan tubuhku terhuyung kedalam pelukannya. Astaga, dia memelukku. Dan aku berani sumpah bahwa parfum yang menguar ditubuhnya benar-benar memabukkan.
Aku mendorongnya menjauh begitu kesadaranku sudah kembali "apa yang kau lakukan?"
"Memelukmu" katanya dengan singkat
"Aku tahu, bodoh" bantinku "kenapa?"
"Bukankah sebuah pelukan dapat menenangkan hati. Itu yang pernah ku baca, akhit-akhir ini kau terlihat tidak baik, jadi mungkin memberi sebuah pelukan tidak salah"
Itu adalah kalimat terpanjang yang pernah yoongi ucapkan. Dan hatiku tidak tenang sama sekali, justru saat ini berdebar begitu kencang hingga mampu membuat pipiku memanas
"Aku minta maaf" katanya membuat lamunanku buyar
Alis kiriku terangkat meminta penjelasan atas permintaan maafnya itu "aku hanya berusaha membuat mu nyaman denganku" dia menjeda perkataannya, aku tau yoongi sedang berusaha merangkai kata yang tepat tapi aku malah merasa gemas karenanya
"Sebelumnya, ini pertama kalinya aku menyukai seseorang dan kaulah orangnya. Aku bahkan tidak pernah menyangka bahwa kau akan menerimaku menjadi kekasihmu. Aku jelas bahagia, tapi disisi lain aku tidak tau harus seperti apa memperlakukanmu sampai membuat ku terlalu sangat berhati-hati. Aku hanya ingin kau nyaman saat bersamaku"
Yoongi menyelesaikan kalimatnya dengan hembusan napas lega, aku termenung mendegar isi hatinya. Oh, yoongi ku. Dia benar-benar manis saat ini
"Aku juga belum pernah berpacaran, ini kali pertamaku"
Yoongi memandangku dengan raut wajah tak menyangka, aku terkekeh pelan lalu mengusap belakang leherku "jadi kita sama-sama amatir, ya kan?"
Pemuda min itu mengangguk setuju "tapi terdengar menyenangkan"
Sepertinya kesalahpahaman kami sudah selesai, dan aku merasa kepalaku saat ini lebih ringan dari sebelumnya
"Jadi, bisa kita mulai kembali hubungan ini dengan lebih baik dan lebih terbuka!" kata yoongi dengan malu-malu
Aku mengangguk "tapi bagaimana dengan memulai semuanya dengan sebuah ciuman?"
Aku segera menarik kerah kemeja yang dipakai yoongi hingga dia mendekat padaku, kemudian menciumnya tepat dibibir. Dia sedikit terkejut atas tindakanku namun setelahnya dia mulai mengeratkan pelukannya di pinggangku kemudian menekan bibirnya supaya ciuman kami semakin dalam. Aku suka! Ciuman pertama kami luar biasa dan persetan jika yoongi akan berpikir bahwa aku adalah submissive yang liar. Toh, kami sama-sama menikmati nya
Ini cuma selingan dan mungkin ini akan ada part lainnya ketika aku menginginkan kisah romansa SOPE (because yoongi bucin ma hoseok and i like it). Untuk saat ini aku akan lebih fokus terhadap book "quendi" :)