RIVAL 9 - Kejutan

3.3K 367 10
                                    

Bel apartemen Donghyuck dan Hendery sedari tadi berbunyi, sepertinya ada orang di depan apartemen.



Memang siapa yang bertamu pagi-pagi buta seperti ini? Hendery dan Donghyuck keluar dari kamar masing-masing dengan wajah bantalnya. Saling menatap lalu berjalan beriringan menuju pintu.





"Ya tunggu sebentar!" Teriak Hendery dari dalam. Sedangkan Donghyuck hanya membuntuti Hendery sesekali menguap.






"Siap-??"




'brak'



Pintu kembali tertutup dengan keras saat Hendery mengetahui siapa yang datang pagi-pagi buta seperti ini ke apartemennya.






"Siapa?" Tanya Donghyuck kebingungan, karena jujur saja raut wajah Hendery berubah tegang.






Bel kembali di bunyikan dengan brutal dari luar.




"Gawat Hyuck!"





"Apa?"





"Papa dan Daddy datang!" Jawab Hendery setengah memekik.





"APA?"
"Untuk apa? M-maksudku darimana mereka tahu tempat ini?" Donghyuck menatap Kakaknya dengan tatapan tak percaya.





"Bagaimana sekarang?"




Donghyuck nampak berpikir. "Buka saja! Siapa tahu penting."





Hendery menghela nafas panjang, lantas kembali membuka pintu apartemennya. Menatap dua orang yang kini berdiri didepan pintu dengan tanpa ekspresi. Begitu pula Donghyuck.





"Apa kami boleh masuk?" Tanya Ten. Johnny di sampingnya hanya diam menatap kedua putranya.




"Hm." Gumam Hendery, lantas kedua orangtuanya pun masuk.




"Ada apa kalian kemari? Masih ingin membicarakan tentang kejadian kemarin? Jika iya, maka silahkan keluar!" Kesal Hendery menatap kedua orangtuanya.




"Kak." Lirih Donghyuck sambil menarik baju Hendery sedikit, kode jika Donghyuck merasa tak nyaman dengan ucapan sang kakak.





"Ah tidak nak. Kami bukan membahas hal itu. K-kami datang untuk-"




"Apakah kami tidak di persilahkan untuk duduk terlebih dahulu?" Tanya Ten memotong ucapan Johnny.




"Silahkan!" Jawab Donghyuck.




"Jadi?"






"Ekhem.... Baiklah karena kamu tak suka basa-basi langsung saja. Papa dan Daddy kemari karena ingin kalian kembali lagi ke rumah. P-apa minta maaf untuk kejadian kemarin dan sebelumnya. Papa menyesal." Ujar Ten sambil menunduk, menahan air mata yang ingin keluar.







Donghyuck maupun Hendery mengernyitkan dahi. Apa mereka tak salah dengar?




"Daddy juga minta maaf pada kalian, Daddy tidak becus menjadi kepala keluarga yang baik untuk keluarga kita. Daddy dan Papamu sudah sepakat untuk memperbaiki semua nya dari awal. Jika kalian berkenan kalian bisa kembali kerumah."

"Kalian tahu? Rumah terasa sepi tanpa kalian." Ujar Johnny panjang lebar.





"Dan seperti itulah yang kami rasakan dulu. Sepi. Kalian bahkan tak ingat untuk pulang dan lebih mementingkan kerja!" Sarkas Hendery.






Rival ; markhyuck [Omegaverse]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang