RIVAL 16 - Good Night Sweety

4.4K 356 42
                                    

"Biarkan Donghyuck menginap saja, Mark. Ini sudah sangat malam untuk pulang." Taeyong meminta Donghyuck untuk menginap, sedangkan si manis sudah melotot tajam pada Mark. Semoga pria itu menolaknya, ia malas sekali jika harus berlama-lama di rumah ini, apalagi bersama Mark.

Ketika Mark melihat wajah Donghyuck, terlintas ide brilian. Pria itu mengangguk, menyetujui permintaan Taeyong. "Ide yang bagus, Donghyuck kau menginap saja bagaimana?"

"BAJINGAN!" umpat Donghyuck dalam hati, kenapa Mark tidak enyah saja dari dunia ini?

Setelah makan malam usai, Donghyuck ingin sekali untuk pulang. Ia ingin main PS saja dengan Hendery, ia juga ingin tidur dengan Ten. Kenapa sekarang ia malah terjebak dalam perangkap Mark?

Taeyong menelpon Ten, meminta izin agar Donghyuck diperbolehkan menginap malam ini. Dan hal yang semakin membuat Donghyuck kesal bukan main adalah, ketika ia mendengar jawaban 'iya' dari ponsel Taeyong.

"Nah, Ten sudah setuju. Mari ke kamarmu!" ajak Taeyong. Donghyuck hanya ikut dibelakang Taeyong, beruntung tidak satu kamar dengan Mark.

Mark yang mendapat tatapan tajam dari Donghyuck terkekeh geli, kenapa matenya itu bisa menggemaskan sekali? Mark jadi makin cinta saja rasanya, oh tunggu ... Cinta?

"Ini kamarmu Do ... Eh?" Ketika membuka kamar tamu, Taeyong malah dibuat tercengang karena melihat kamar tamunya penuh dengan cat serta sangat berantakan.

"Aku lupa jika kamar tamu sedang di renovasi, Donghyuck. Tak apa, kan? Jika kamu tidur dengan Mark malam ini?"

Donghyuck berusaha tersenyum manis di depan Taeyong, ia mengangguk pelan. Padahal dalam hatinya ia berkata. "BRENGSEK, LEBIH BAIK AKU TIDUR DI TERAS RUMAH DARI PADA TIDUR SATU RANJANG DENGAN MARK!"

Mark ingin sekali tertawa terbahak-bahak, ia merasa menang dari Donghyuck. Si manis sudah kalah beberapa langkah darinya, bukankah ia harus segera menyadarkan Donghyuck tentang hubungan mereka? Tidak selamanya Donghyuck bisa menolak Mark, karena Mark adalah Alphanya.

.

.

.

.

.

.


"Hey, kau mau ke mana?" Tanya Mark, saat mereka sampai di kamar. Donghyuck segera mengambil satu bantal dan menarik selimut di ranjang Mark, memaksa untuk membuka pintu balkon.

"Lebih baik aku tidur di luar dari pada harus satu kamar denganmu!"

"Jika kau ingin tidur di luar, silahkan! Tapi jangan bawa bantal dan selimut ku!" Mark, entah apa yang dipikirkan. Ia malah mengatakan hal gila tadi. Donghyuck tampak emosi, ia melempar bantal serta selimut nya.

"Oke! Minggir! Jangan ganggu aku!"

Mark hanya menggeleng pelan melihat Donghyuck yang keras kepala, kali ini ia biarkan Donghyuck sesuka hatinya. Tapi kita lihat saja nanti, apa yang akan terjadi.

Entah mengapa, Donghyuck itu seperti pengidap bipolar. Kepribadiannya sering berubah, kadang bisa bersikap kelewat manis, namun di lain sisi bisa bersikap ganas layaknya singa yang kelaparan. Sikapnya juga sangat sulit untuk ditebak, satu menit yang lalu ia bilang tidak, dan di menit berikutnya ia akan merubah jawabannya menjadi 'iya'.

"Hyuck, kau benar-benar ingin tidur di luar?" tanya Mark dari dalam. Ia ingin melangkah untuk menghampiri Donghyuck, namun pria manis itu kembali membuatnya berhenti.

"Sekali lagi kau melangkah, aku loncat saja dari sini." Donghyuck mengancam ia akan meloncat dari balkon jika Mark mendekati nya.

"Oke." Pada akhirnya Mark pasrah, terserah saja nanti jika Donghyuck akan jadi santapan lezat para nyamuk.

.

.

.

.

.

Namun sepertinya Mark tak benar-benar tega, ini pukul satu malam. Mark belum tidur, ia hanya membaringkan tubuhnya di ranjang tanpa berniat untuk tidur. Menatap punggung Donghyuck yang sedang terbaring membelakanginya.

"Hyuck."

Mark memanggil Donghyuck berkali kali, tapi tak ada jawaban. Apakah Donghyuck tidur? Sepertinya akan sangat sulit untuk tidur di cuaca dingin seperti ini, apalagi ia tanpa selimut sama sekali. Mark turun dari ranjang, membuka pintu balkon.

"Donghyuck!" Mark menepuk pundak Donghyuck, si manis bergetar pelan, bibirnya juga pucat. Mark panik, ia akhirnya membawa tubuh Donghyuck ke dalam, membaringkan tubuhnya di ranjang.

"Hey, kau baik-baik saja?" Mark berusaha memberikan sensasi hangat lewat selimut maupun telapak tangannya, namun Donghyuck masih menggigil.

"Aku ambilkan air hangat sebentar!"

Tetapi, tangan Mark dicekal oleh Donghyuck yang masih memejamkan mata. Si manis mengigau pelan. "Mark ... Engh!"

Mark membola, apa-apaan itu tadi?

"Hyuck?"

"J-jangan pergi!"

Jadi, Donghyuck ini mengigau atau bagaimana? Pada akhirnya, Mark tetap memilih di posisinya. Menyamakan posisi di samping Donghyuck untuk tidur, mendekapnya erat. Masa bodoh jika besok Donghyuck akan marah besar padanya, yang besok biarlah ia pikir besok. Sekarang ia hanya ingin tidur sambil memeluk matenya yang manis.

Mark menatap wajah damai Donghyuck saat tertidur. "Kau manis juga, ya."

Donghyuck menggeliat pelan, sedangkan Mark malah mendaratkan kecupan ringan di dahi si manis. "Good night, sweety."

Rival ; markhyuck [Omegaverse]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang