RIVAL 8 - Menyebalkan

3.6K 384 37
                                    

"Cih memang dia siapa berani sekali berkata seperti itu? Menyebalkan!" Donghyuck pulang ke apartmennya dengan kesal. Bahkan saat di tribun tadi dirinya lebih banyak diam dan tak peduli, apalagi saat ia tahu jika Mark sialan Jung itu menatapnya dari jauh.





"Kau kenapa?" Hendery datang dengan raut wajah kusutnya. Sepertinya ia baru saja terbangun dari tidurnya.



"Pulang larut malam, dan saat pulang kau menggerutu sendirian. Mengganggu tidur indahku saja." Hendery berkata sambil mengambil air minum di dapur.






"Kau tahu Mark bukan?" Tanya Donghyuck saat Hendery baru saja duduk di sebelahnya.




"Ya, siapa yang tak kenal dia? Aku pernah terlibat perkelahian dengannya dua kali." Hendery pernah berkelahi dengan Mark sewaktu kelas sebelas SHS. Itu juga karena teman-teman Mark menganggu ketenangan sekolahnya dulu.






"Kenapa tak pernah bilang padaku jika kau pernah berkelahi dengannya?"






"Untuk apa?"


"Sialan kau Hendery! Mark itu Jung Minhyung. Rival ku sejak sekolah dasar! Menyebalkan."







Hendery terkejut. "Oh benarkah? Maaf aku tak tahu."





"Kakak macam apa kau ini." Gerutu Donghyuck dalam hati.






"Kenapa tiba-tiba kau bertanya seperti itu?" Tanya Hendery.







"Emm tak apa, hanya saja apakah kita bisa memutuskan tali penghubung antara mate? Seperti memutuskan hubungan atau menolak?" Tanya Donghyuck. Hendery mengernyitkan dahi merasa aneh.






"Kenapa tiba-tiba bertanya seperti itu?"







"A-aku....."



"AH AKU TAHU! Mark..... Dia matemu?" Tebak Hendery asal. Namun di luar dugaan wajah adiknya seketika terkejut dan tampak lebih muram dari yang tadi.





"Oh ternyata benar ya, padahal tadi asal nebak." Lirih Hendery saat menyadari raut wajah tak mengenakkan dari adiknya.








"Kenapa harus dia? Menyebalkan sekali! Aku ingin mati sajaaaa!" Donghyuck berteriak seperti orang kesetanan.






"Jalani saja dulu. Pelan-pelan, ekhem kau tahu memutuskan hubungan antara mate itu tak mudah. Akan sangat menyakitkan. Kau tahu pihak omega akan merasakan sakit berkali-kali lipat di bandingkan Alpha."




"Tak ada salahnya punya mate. Kau tahu.... Melakukan hubungan seks saat rut maupun hate itu menyenangkan hyuck. Apalagi dengan matemu." Imbuh Hendery.





"YAK KAU HENDERY! OTAKMU CABUL SEKALI HAH? APA TIDAK ADA HAL LAIN SELAIN SELANGKANGAN DI KEPALAMU!" Donghyuck berteriak di depan wajah kakaknya.



"Kan aku hanya mengatakan yang sejujurnya."



"Mentang-mentang sudah punya mate." Celetuk Donghyuck.





"Kau juga sudah, itu si Mark."


"JANGAN MENGINGATKAN KU DENGAN PRIA SIALAN ITU BANGSAT!"



.

.

.

.

.

.



Donghyuck menatap lembar kertas jawaban ujiannya beserta nilai yang tertera di sana. Sembilan puluh sembilan.



"Sembilan sembilan?" Donghyuck menatapnya dengan malas.



"Kau berapa Hyuck?" Tanya Renjun.



"Sembilan sembilan." Jawabnya dengan malas.




"Itu sungguh nilai yang bagus Hyuck." Puji Renjun.



"Itu jelek, karena aku ingin seratus. Nilai yang sempurna." Jawab Donghyuck tanpa merasa bersalah.





Renjun terbelalak kaget, jelek katanya? Dia yang dapat nilai enam puluh apa kabar? Sialan sekali temannya ini.




"Dasar aneh!" Karena Renjun terlampau sebal jadi dirinya lebih memilih untuk pergi ke kantin. Karena ini jam istirahat.




Donghyuck menatap kepergian Renjun, sepertinya anak itu akan ke kantin. Donghyuck malas untuk ke tempat ramai itu. Jadi pilihan Donghyuck sekarang adalah perpustakaan. Ia butuh tidur nyenyak karena semalam ia kurang tidur.




.



.



.



.




Donghyuck memasuki perpustakaan yang cukup sepi. Tumben pikirnya. Karena sejujurnya perpustakaan cukup ramai di isi oleh anak-anak yang suka menghabiskan waktu di sini.



Donghyuck berjalan di rak paling pojok, di sana ada bangku panjang yang bisa dia jadikan alas tidur.




Baru saja dia memejamkan matanya, suara-suara aneh datang menggelitik indra pendengaran nya.




"Apa itu?" Suaranya semakin jelas. Donghyuck berjalan ke sumber suara. Matanya tak henti-hentinya menatap rak berdebu di seberang nya.






'enghh ah ah shh'



Suara itu semakin jelas! Donghyuck melebarkan bola matanya. Siapa yang dengan gilanya melakukan seks di sekolah? Apa dia orang tidak waras?!





Semakin dekat dengan rak, feromon itu semakin tercium. Aroma ini? Donghyuck tahu sekali ini aroma siapa. Benar, ini aroma Mark keparat Jung.





Donghyuck berusaha menutup hidungnya agar tak terpengaruh dengan feromon Mark. Sejujurnya feromon Mark sangat jantan sekarang.




Donghyuck mendekat, ia penasaran siapa yang sedang bercumbu dengan Mark di balik rak tersebut.




Perlahan Donghyuck mengambil satu buku untuk ia geser, matanya hampir terlepas dari tempatnya saat melihat seseorang yang sangat ia kenali ini berdiri sambil menopang tubuhnya di dinding agar tidak jatuh saat Mark dengan brutal menyodokkan penisnya.




"Go eun." Gumamnya dalam hati. Gadis.... Ah tidak, maksudnya wanita.


Wanita itu adalah seorang beta, nerd yang selama ini menjadi bahan olok-olokan siswa lain. Apa itu tadi??? Bahkan kacamatanya ia lepas entah di mana, rambut yang biasa ia kepang dua malah tergerai indah.





"Bangsat! Ternyata dia tak sepolos itu." Gumamnya pelan. Donghyuck malas melihat adegan porno di depannya ini secara langsung. Membuatnya tegang saja.


Akhirnya ia lebih memilih untuk pergi dari tempat ini, ia akan tidur di kelas! Perpustakaan ini kotor karena ulah dua manusia di belakang rak.



Namun tanpa Donghyuck sadari, pria yang baru saja memuntahkan muatannya pada wajah seseorang yang baru saja ia ajak bersetubuh itu menyeringai.





"Seo Donghyuck." Gumamnya dalam hati.









T.b.c

A/N
Awokawoak.

Ketik awokawok untuk update chapter berikutnya.

Rival ; markhyuck [Omegaverse]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang