TIGA

290 130 96
                                    

VOTE DAN KOMEN YA🥺

HAPPY READING ❤️

• • •

"Pak Man baksonya dua enggak pakai sayur ya."

Pria berumur empat puluh lebih itu mendongak, "Siap neng, tumben pesan dua."

Gadis yang tadi memesan tersenyum cengengesan. Telunjuknya menunjuk kearah gadis yang berdiri di sampingnya, "Teman saya udah mau keluar dari gua Pak."

Pak Man, penjual bakso di kantin atas itu terkekeh. "Siap siap, neng Bulan sama temannya silahkan tunggu."

"Oke Pak."

Selesai dengan obrolan singkat itu, Bulan menarik lengan temannya. Mereka duduk di kursi bermuatan empat orang yang letaknya tidak jauh dari kedai Pak Man.

"Nah leganya, kita kalau ke kantin yang dekat belakang sekolah itu, beuh, bisa enggak jadi makan saking ramainya." Jelas Bulan begitu mereka duduk, cewek berjepit mutiara itu melepaskan blazernya.

"Emang kenapa Bul, kok mereka lebih suka di kantin sana?" Tanya gadis di depannya.

Bulan menyibakkan rambutnya ke belakang, "Gimana ya, ada beberapa alasan, katanya. Ada yang malas naik tangga, ada yang mau ketemu doi, ada yang mau lihatin cowok-cowok tampan dari ipa tiga. Banyak deh Zel."

Gadis dengan papan nama Gazela Cantika, yang mana adalah teman Rembulan mengangguk paham. Ia jarang keluar kelas, kalau ke kantin pun biasanya hanya sekali saat istirahat yang kedua. Sementara Bulan, dia selalu ke kantin bersama anak kelas lainnya.

Omong-omong tentang kantin, di SMA LABDAGATI ada dua kantin yakni kantin yang sekarang disinggahi Bulan dan Gazela yang berada satu lantai di atas kelas mereka dan yang satunya berada di bagian belakang. Dimana kantin yang atas jarang di kunjungi oleh murid-murid karena beberapa alasan yang disebutkan oleh Bulan tadi. Hal itu pula yang membuat Bulan lebih suka ke kantin atas ketika tidak bersama teman kelasnya.

"Anak ipa tiga itu gerombolannya siapa?" Gazela bertanya setelah siap meracik semangkuk bakso di depannya.

"Itu gerombolannya Kaisar."

Gazela mengangguk mengerti, lalu mereka terhanyut dalam keheningan karena tengah menikmati bakso paling enak di sekolah. Lima belas menit berlalu, masing-masing bakso sudah tandas. Masih tersisa sepuluh menit sebelum bel masuk berbunyi, jadi Bulan dan Gazela memilih untuk duduk sejenak.

Suasana yang tenang dan tidak terlalu ramai sangat cocok bagi Gazela. Mungkin setelah ini, gadis itu akan sering ke kantin. Selama ini ternyata, Gazela tidak mengeksplorasi sekolahnya secara menyeluruh, dunianya hanya terpusat di kelas dan lantai satu saja.

"Ayo Zel, gue mau ngadem di kelas." Ajak Bulan yang diangguki ringan.

Dua gadis itu berjalan beriringan di lorong. Keduanya reflek berhenti saat beberapa langkah di depan sana ada gerombolan yang membentuk lingkaran diikuti sorakan, sepertinya ada yang berkelahi.

"Eh itu ada apaan?" Bulan menghentikan langkah seorang gadis yang melewati kerumunan itu.

"Itu Kaisar kelahi sama Jeon."

Setelah mengucapkan terima kasih, Bulan menarik Gazela untuk beralih haluan. Ia membawa langkahnya ke lorong lain untuk menghindari kerumunan orang berkelahi itu. Gazela hanya mengikuti meskipun ada rasa penasaran seperti apa orang ketika berkelahi, apakah seperti di film?

Samar, Gazela bisa melihat dari celah yang ada. Seorang cowok yang cukup berantakan tengah melayangkan pukulan pada wajah cowok lain yang ada di bawahnya. Oke, Gazela terpana sesaat karena cowok itu benar-benar berdamage.

KAISARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang