DUA PULUH TIGA

30 2 0
                                    

haloo!!
akhirnya aku memutuskan buat lanjutin cerita ini lagi setelah sekian lama bermasalah dengan diri sendiri😞

aku tau udh terlalu lama tapi ya gmn ya ges ya, gomen😭🙏

oke lah ayo lanjutin
btw buat yang lupa bisa baca ulang part sebelumnya soalnya tbh aku juga udh lupa🙂

Happy Reading ❤️

Bagaimana Gazela harus menyikapi sikap Kaisar yang semaunya. Cowok itu seperti tidak merasa bersalah setelah beberapa minggu tanpa kabar lalu kini kembali kepadanya. Seolah tidak ada yang terjadi sebelumnya.

Harusnya Gazela bisa menjauh atau mungkin menghindari cowok itu, tapi memangnya siapa yang bisa menolak cowo penuh pesona seperti Kaisar?

"Cantik, ayo ke kantin!" Nah kan, baru dibicarakan Kaisar hadir dan menggenggam tangan Gazela, membawanya ke kantin.

Dua manusia berenda jenis kelamin itu tentu menjadi pusat perhatian murid-murid di kantin. Selama beberapa hari tidak terlihat bersama Gazela, kini Kaisar kembali bersama kesayangannya. Mereka bahkan duduk berhadapan setelah Kaisar dengan gentle memesan sekaligus membawakan makanan untuknya. Baru saja cowok itu meletakkan semangkuk bakso di atas meja, suara seseorang membuat Kaisar menunda untuk mengangkat alat makannya.

Suara itu, suara perempuan.

"Kak Isar, aku boleh ikut duduk di sini gak?"

Gazela secara otomatis memindai ke arah cewek itu. Seragam dengan badge kelas sebelas menjelaskan gadis itu adik kelasnya. Beralih pada papan nama yang berada di sebrang saku yang berada di sebelah kiri. Nama Nadisha Paramita tercetak tebal di sana. Pandangan Gazela beralih pada wajah putih bersih milik Nadisha, yang Gazela tahu cewek inilah yang tengah dekat dengan buayanya.

Pantas saja Nadisha menjadi salah satu degemnya Kaisar, cantik sudah pasti jadi kriteria utama. Tak mau repot mengurusi urusan dua orang itu, Gazela lebih tertarik untuk menatap semangkuk bakso miliknya. Tangannya perlahan meracik baksonya sementara telinganya mendengarkan jawaban Kaisar untuk si degem.

"Teman-teman mu kemana emang Cha?" Kaisar justru bertanya kembali, membiarkan Nadisha tetap berdiri.

"Gak pada ke kantin Kak," karena pegal Nadisha meletakkan sepiring batagornya di atas meja. "Jadi, boleh gak Kak aku duduk sini?"

Kaisar tersenyum lalu mengangguk, "Boleh, duduk Cha."

"Makasih Kak Isar."

Cih Kak Isar katanya. Cha-Cha memangnya cewek itu permen. Gazela menggerutu dalam diamnya menikmati bakso. Meski sudah diracik sedemikian rupa, Gazela kehilangan nafsu makannya sekarang. Tidak masalah sih sebenarnya kalau ada yang bergabung, tapi ah entahlah Gazela lagi badmood!

"Gue mau balik ke kelas." Ujar Gazela hampir berdiri sebelum Kaisar menahannya, tentu saja.

"Baksonya belum loh Zel, nanti maag-nya kambuh."

Lihat! Buaya satu itu benar-benar! sekarang panggilnya Zal Zel Zal Zel, kemana panggilan Cantik miliknya! Gazela makin sebal.

Gazela tidak menyembunyikan tatapan malasnya, "Gak akan."

Tanpa menunggu jawaban Gazela langsung pergi begitu saja. Menghiraukan bahwa orang-orang di kantin menatapnya kasihan. Beberapa mencemooh Nadisha karena menyingkirkan Gazela yang sudah jadi rahasia umum merupakan kesayangan Kaisar. Tapi ada juga yang takjub dan merasa posisi Gazela akan digantikan oleh Nadisha.

"Aku beneran bakal geser posisi Kak Gazela ya Kak Isar?" Tanya Nadisha beserta senyum cerianya.

•••

Tanpa mengganti seragam atau pulang ke apartemennya terlebih dulu, Gazela lebih memilih langsung ke kafe yang letaknya tidak jauh dari sekolahnya. Tentu saja sebelumnya Gazela sudah melapisi seragamnya dengan sweater rajut berwarna dusty pink. Duduk di sisi tembok bersama latte less sugarnya dan sepiring cheesecake cukup untuk mengembalikan mood Gazela yang tadi padam.

Diamnya Gazela tidak selaras dengan kepalanya yang terus memikirkan hal mengenai perasaannya. Sekeras apapun Gazela membentengi diri, kalau memang dirinya jatuh hati bagaimana? itu diluar keinginannya. Kalau mau Gazela dari awal tidak ingin terlibat dengan Kaisar brengsek Defarez itu.

"Nyari mesin waktunya Doraemon dimana sih, udah kejauhan nih gue." Gumam Gazela lesu.

Gazela berdecak, "Lagian sejak kapan si ini jantung jumpalitan kalo sama Kaisar? kenapa tiba-tiba begini?"

Orang yang melihat Gazela saat ini pasti akan berpikir gadis itu terlalu frustasi hingga tampak seperti orang gila. RIP Gazela.

"Gazela?"

Kedua mata bulat bernetra cokelat itu mengerjap beberapa kali. Dalam hatinya mengumpat karena tampak sangat frustasi bahkan di tempat umum. Dia butuh Doraemon, bukan untuk mesin waktu saja tapi juga untuk pintu kemana saja!

"Lo keberatan gak kalau gue duduk di sini?"

Gazela tersenyum tipis, "Gak kok, duduk aja Kak Jo."

Joshua Maharaja, cowok berkemeja hitam itulah yang menyapa dan sekarang duduk di depan Gazela. Cowok yang meminta instagramnya di kafe. Cowok itu juga alumni SMA-nya sekarang.

"Something happened today?" Tanya Jo setelah sekilas memindai penampilan Gazela.

Gazela meringis pelan, "Gak apa-apa si Kak, biasalah."

"Btw, to the point aja gue cukup tertarik sama lo Gazela."

Astaga! APALAGI INIIII?!

"Maksudnya Kak?"

Jo memperbaiki posisi duduknya, menatap Gazela tepat di mata. Tetapi sayangnya tidak sedikitpun menggetarkan hati cewek manis itu. Hanya ada tatapan ragu dan tidak enak di sana.

"Ya, kalau boleh gue mau pdkt sama lo."

Gazela menghela nafas. Masalah perihal perasaannya aja masih terombang-ambing, sekarang apalagi ini?! Tidak bisakah masalahnya datang satu-persatu saja jangan keroyokan begini?

Tapi sebenarnya dilihat dari sisi manapun tidak ada yang kurang dari Joshua Maharaja. Ganteng? tentu saja cowok itu ganteng banget. Wangi? sejak tadi Gazela kehilangan aroma enak dari cheesecake kesukaannya karena aroma parfum Jo yang kuat. Lalu apa yang kurang?

Sekali lagi, Gazela menghela nafas.

"Kak..."

•••

TO BE CONTINUE

Aku sudah berusaha semaksimal mungkin untuk melanjutkan cerita ini, dan inilah satu bab yang berhasil jadi setelah sekian lama teronggok tak berdaya hiks.

ok deh trims yh semwa yg baca lop yu whehehe

It's pandasskiez 👑

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KAISARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang