3. tinggal bersama

490 89 18
                                    

Tsabina bernyanyi nyanyi mencari perhatian sambil tangannya bergerak menyapu lantai rumah kesana kemari. Sudah seminggu ini dia tinggal di rumah Zavier dan baru hari ini lelaki itu berada di rumah ketika siang hari. Biasanya lelaki itu pergi pagi dan pulang menjelang sore atau malam hari dengan di antar oleh Rix atau hanya sendirian dengan seorang kusir kuda.

Zavier yang berada di atas ranjang kamarnya Dengan kening berkerut mendengar suara cempreng Tsabina yang sangat mengganggu nya. Dia mendelik pada gadis itu dan berdehem keras agar tidak mengusik waktu istirahat berharga nya yang hanya sekali dalam seminggu.

Namun rupanya gadis itu tidak juga menghentikan suara nya dan tetap bernyanyi nyanyi tidak tau diri. Memang sengaja agar Zavier kesal dan bangkit dari peraduannya.

Dan benar saja, beberapa saat kemudian Zavier terdengar menggeram lirih dan bangkit dari ranjang dengan wajah kesal. Karena kamar di rumah itu tidak memiliki pintu dan hanya di tutupi dengan tirai tipis yang setiap siang hari akan disingkap agar udara dan matahari bisa masuk, jelas saja Tsabina bisa melihat gerakan Zavier yang kesusahan ingin menuju ke kursi rodanya.

Dengan sigap gadis itu berlari memasuki kamar Zavier berniat ingin membantu nya namun telapak tangan Lelaki itu sudah lebih dulu terangkat di depan muka Tsabina.

"Jangan coba-coba menyentuhku..! " sentaknya dengan garang.

Tsabina menurunkan kembali tangannya yang sudah terentang untuk memodusi lelaki itu. Wajah gadis itu dengan masam hanya bisa menarik kursi roda milik lelaki itu mendekatkan nya kearah ranjang dan memegangi nya dengan kuat ketika Zavier berusaha keras menduduki nya dengan cara kedua tangannya bertumpu pada kepala ranjang dan juga pegangan kursi roda.

Tsabina memandang sendu kedua kaki lelaki itu. Bahkan ketika dalam keterbatasan nya lelaki ini selalu bekerja keras dan hanya sebatang kara di dunia ini. Di masa lalu, Zavier selalu merawat dan menghiburnya yang tengah terpuruk karena terlalu disakiti oleh mantan suami nya. Dan di masa kini, Tsabina ingin membalas semua perbuatan Zavier dengan merawat lelaki ini sepenuh hati. Meski lelaki ini tidak mengingatnya, meski lelaki ini tidak mencintai nya, Tsabina hanya ingin memastikan bahwa lelaki baik ini bisa hidup dengan nyaman. Itu saja sudah cukup bagi gadis itu.

Splash..!

"Astaga..!" Tsabina terpekik kaget ketika Zavier mengibaskan sihir cahaya nya ke depan wajah nya.

"Berhenti melamun, dan dorong aku ke sungai, Aku ingin mandi..!" ketus lelaki itu tidak suka ketika melihat pandangan Tsabina kearah kaki nya.

"Iya iya.." sahut Tsabina dan segera mendorong kursi roda itu keluar rumah. Beruntung jalanan di sekitar rumah Zavier ini telah tertata dengan baik hingga tanah nya tidak bergelombang dan memudahkan kursi roda berjalan kemana mana. Letak rumah itu juga cukup strategis karena terletak di dekat sungai yang sangat jernih dan jarang ada orang yang mendatangi nya karena cukup jauh dari pemukiman warga desa sekitar.

"Anda butuh bantuan saya untuk mandi, Tuan..? " tanya Tsabina dengan wajah cerahnya ketika mereka telah sampai di dekat sungai.

"Tidak..!" tegas Zavier.

"Ya, siapa tau anda perlu bantuan saya untuk menggosok punggung.."

"ENYAH KAU GADIS MESUM..!"

Tsabina tertawa melihat wajah Zavier yang memerah kesal dan akhirnya dia berjalan menjaga jarak dari lelaki itu dan membiarkan Zavier dengan susah payah turun dari kursi roda. Gadis itu mendekap tangannya di dada dan melihat sampai dimana keangkuhan Zavier tanpa bantuan nya.

Namun jika di pikir pikir lagi, bukankah selama ini Zavier memang selalu sendirian. Lalu bagaimana cara lelaki ini beraktivitas.. Ataukah ada seseorang yang selama ini membantunya seperti Rix itu misalnya.

SeduceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang