sky.13

261 36 0
                                    

Keduanya hanya saling menatap tanpa ada satupun yang ingin mengucapkan sepatah katapun.
Hyunjin merasa sangat menyesal dengan apa yang sudah ia lakukan,begitupun Seungmin hanya menertawakan dirinya yang begitu mudahnya di nodai oleh Hyunjin.

"Sayang,masih bisakah aku menggenggam tanganmu?" tanya Hyunjin lirih.

Seungmin hanya mengangguk dan memberikan tangannya untuk Hyunjin genggam.

"Aku melakukannya karena hanya itu yang terbersit di otakku." suara Hyunjin penuh penyesalan.

"Taukah kamu Hyun?" pada akhirnya Seungmin bersuara.

Hyunjin mendongak dan menatap Seungmin dengan hangat.

"Aku sakit,hatiku sakit. Kau yang telah membuatku seperti ini." tangisan Seungmin sangat pilu.

"Aku tau,aku memang iblis dan pantas untuk mendapatkan semua kebencianmu."

"Tapi bodohnya sesakit apapun aku,aku akan tetap memaafkanmu."

"Sayang,jika nanti sesuatu terjadi padamu,aku akan bertanggung jawab dan akan selalu menemanimu apapun yang terjadi." ucap Hyunjin.

"Bukan ini yang ku inginkan." suara Seungmin bergetar.

"Seorang iblis sepertiku memang pantas untuk kau benci."

"Bisakah kita lupakan kejadian itu Hyun?"

"Aku tidak akan pernah melupakan nya sayang,karena kebodohanku membuatmu menderita."

"Tidak bisakah berpura-pura saja tidak ada yang pernah terjadi?"

"Sayang,aku mohon jangan mengatakannya hatiku sakit mendengarnya."

"Sudahlah Hyun,aku rasa kita memang butuh waktu untuk semua ini."

"Tidak,ku mohon jangan menyuruhku menjauhimu."

Isakan itu yang membuat hati Seungmin luluh.
Ia tidak menginginkan ini,karena dalam hati kecilnya dia sangat membutuhkan Hyunjin. Dia benar-benar menyukai lelaki yang sekarang berada di depannya. Lelaki yang dengan sengaja membuatnya terluka. Tapi dengan gampangnya ia memaafkan semua perbuatannya.

"Haruskah aku pergi?" batin Seungmin.








Dua minggu sudah semenjak kejadian malam itu.
Seungmin sudah bisa menerima keadaan yang pernah terjadi dan dia alami itu,ia mencoba berdamai dengan keadaan.

"Pagi Seung." sapa Lino

"Pagi kak." jawab Seungmin sambil tersenyum

"Tumben nggak barengan Hyunjin?" tanya Lino sambil menoleh kanan kiri.

"Lagi ada urusan bentar kak katanya." jawab Seungmin.

"Kamu sudah sarapan seung?" tanya Lino tulus.

"Sebetulnya belum."

"Mau sarapan bareng di kantin nggak?"

"Sebenarnya mau aja kak,cuma aku takut nanti Hyunjin mencariku." tolak Seungmin halus.

"Kenapa nggak telpon aja dan bilang lagi di kantin?

"Sebentar aku hubungin hyun dulu kak."

Lino hanya mengangguk.

"Tidak di angkat?" tanya Lino

"Iya." jawab seungmin.

"Kau mau asam lambungmu naik?" tanya Lino.

"Bagaimana kakak bisa tau aku punya asam lambung?"

"Hanya menebak saja,makanya ayok ke kantin akan ku traktir kau bubur ayam."

Pada akhirnya seungmin hanya berjalan melangkahkan kakinya mengikuti lelaki lee itu untuk ke kantin.

Terlihat dari jauh Hyunjin sedang menatap ke arah keduanya.
Hatinya kini yang sakit,dia kepalkan tangannya. Dadanya sangat sesak melihat Seungmin berjalan bersebelahan dengan Lino.



"Haruskah ku enyahkan saja dia,aku sangat tidak suka melihat pengganggu mendekati milikku." batin Hyunjin


Langit [Hyunmin/2Min]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang