sky.21

232 30 0
                                    

Satu minggu sudah berlalu,dan selama itu pula Hyunjin enggan untuk sekedar membuka matanya.
Dokter mengatakan jika Hyunjin masih bisa bertahan sudah sangat bagus,mengingat darah yang dia keluarkan juga cukup banyak.

Seungmin tiada henti untuk selalu menemaninya,bahkan Seungmin hingga beberapa kali bolos sekolah hanya untuk menemani orang yang sudah terlihat sangat tidak berdaya.

Dan untuk pertama kalinya,Hyunjin menunjukkan perkembangan yang sangat baik.

"Hyun,aku janji jika nanti kamu buka mata aku akan selalu berada di samping kamu. Jadi ayo bangun,kita ulang semuanya dari awal." ucap Seungmin pelan sambil mengusap lembut tangan Hyunjin.

Tiba-tiba jari Hyunjin pun bergerak, seungmin yang melihat itu langsung berlari memanggil Dokter.
Dokterpun bergegas untuk memeriksa keadaan Hyunjin.

Di luar ruangan Mama hwang dan Seungmin saling berdoa memohon agar Hyunjin membuka matanya.

"Hyunjin sudah siuman,silahkan keluarga menengok satu persatu tapi jangan buat dia berfikir dulu ya. Ajak dia komunikasi yang ringan-ringan dulu sambil kami memantau perkembangannya." ucap Dokter.

"Terimakasih Dokter." balas Mama hwang.

Seungmin dan mama hwang pun bergegas masuk untuk melihat keadaan Hyunjin.

Benar saja Hyunjin membuka matanya, tersenyum lembut dan mencoba untuk berbicara.

"Sudahlah jangan bicara dulu,kamu baru bangun. Mama bersyukur kamu tetap menjadi anak mama yang kuat." isak mama hwang.

Seungmin yang berada di sebelah mama hwang pun hanya terdiam sambil menatap lurus ke arah hyunjin.

"Mama tinggal kalian ya,mama rasa kalian butuh bicara." ucap mama hwang sambil mengusap lembut kepala Seungmin.

Seungmin hanya mengangguk sambil terus menatap ke arah Hyunjin.

"Kamu sudah bangun sayang?" untuk pertama kalinya Seungmin menyapa dengan lembut.

Hyunjin hanya tersenyum.

"Kamu tau,aku sangat merindukanmu. Jadi kamu harus sembuh dan bangun." ucap Seungmin pelan.

Hyunjinpun hanya menggerakkan jari-jari tangannya tanda dia bisa mendengarkan ucapan Seungmin.

















Sudah seminggu dari Hyunjin siuman,dan sekarang Hyunjin sudah bisa duduk ataupun berkomunikasi dengan yang lain.

"Mama,siapa dia?" ucap Hyunjin sambil menunjuk ke arah Seungmin.

Itulah kalimat pertama yang Hyunjin ucapakan ketika dia sudah benar-benar  sedikit membaik.

Seungmin yang di tunjuk pun menjadi sangat terkejut dan tertawa hambar mengetahui hanya dirinyalah yang tidak di kenali oleh Hyunjin.
Sakit sudah pasti,orang terkasih mendadak melupakannya. Seungmin hanya bisa pasrah dan tersenyum semanis mungkin,mencoba menyembunyikan semuanya.

"Hai,kenalin aku Seungmin." ucap Seungmin sambil mengenalkan diri.

"Hyunjin." balas Hyunjin dingin.

Seungminpun menahan diri agar tidak menangis di depan Hyunjin.

"Seungmin pulang dulu ya ma,nanti kalau ada apa-apa kabarin seungmin." pamit seungmin ke mama hwang.

"Aku pulang dulu ya Hyunjin,bye."

Hyunjinpun hanya menatap lemah hingga bayangan Seungminpun menghilang.

"Hyunjin,apa kamu benar-benar melupakan Seungmin?" tanya Mama hwang.

Hyunjin menggeleng pelan.

"Tapi kenapa kau pura-pura tidak mengenalnya?"

"Hyunjin hanya membawa luka untuk Seungmin ma,memang lebih baik seperti ini bukan?" isak Hyunjin sambil memeluk mamanya.

"Jangan seperti ini,ini akan melukai kalian berdua." ucap mama hwang sambil mengelus pelan kepala putranya.

"Hyunjin hanya ingin seungmin bahagia." balas Hyunjin.

Tanpa Hyunjin sadari,masih ada seseorang di balik pintu itu yang mendengarkan obrolan mereka.
Seungmin menangis mendengar penolakan Hyunjin tentangnya.

Langit [Hyunmin/2Min]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang