sky.14

245 34 1
                                    

Hyunjin mencoba meredakan emosi ketika melihat Lino masih berusaha untuk merebut Seungmin darinya.
Ia berjalan santai mendekati kedua orang yang sedang duduk menikmati sarapannya.

"Sayang." sapa Hyunjin sambil mengusap kepala Seungmin.

Seungmin menoleh dengan terkejut akan kehadiran Hyunjin.

"Kamu sudah sarapan?" tanya Seungmin takut-takut

"Sudah tadi,boleh gue gabung di sini?" tanya Hyunjin mengarah ke Lino.

"Tentu saja,mau gue pesankan sekalian?" tanya Lino

"Nggak usah,udah sarapan tadi." jawab Hyunjin tanpa menoleh lagi.

Seungmin tau jika Hyunjin sedang kesal.

"Kamu sudah selesai kan sayang?" tanya Hyunjin.

Seungmin hanya mengangguk lemah.

"Sebentar lagi bel berbunyi,ayok ku antar ke kelas."

"Kak,kita duluan ya makasih buat sarapannya." ucap Seungmin.

Lino hanya mengangguk dan sebelum Hyunjin melewatinya dia menahan lengan Hyunjin.

"Gue rasa,kita perlu ngomong. Gue tunggu nanti jam istirahat di taman belakang." bisik Lino

Hyunjin hanya mengangguk tanda mengiyakan.




Istirahat...


"Udah lama lu nunggu?" tanya Lino.

"Sebentar." jawab Hyunjin singkat.

"Gue langsung aja deh."

Hyunjin hanya menatap serius ke arah sang kakak kelas.

"Gue rasa lu udah tau maksud gue ke Seungmin gimana."

"Dan gue rasa lu juga udah tau gimana hubungan gue sama Seungmin." jawab Hyunjin.

"Yang gue lihat obsesi bukan cinta."

Hyunjin hanya tersenyum miring.

"Gue bakal ubah obsesi lu menjadi bumerang buat lu,gue bakal rebut Seungmin dari lu." ucap Lino sambil menepuk bahu Hyunjin kemudian berjalan berlalu.

"Gue tunggu." balas Hyunjin.










Pulang sekolah.

"Sayang mau mampir dulu nggak beli es krim?" tanya Hyunjin lembut.

Seungmin hanya mengangguk karena sudah merasa mengantuk.

"Tidur aja,nanti ku bangunin kalau sudah sampai rumah."

Sesampainya di rumah Seungmin sudah tertidur pulas. Hyunjin yang melihat itu jadi tidak enak untuk sekedar membangunkannya.
Pada akhirnya dia menggendong tubuh Seungmin.

"Loh,adek kenapa?" tanya mama kim.

"Ketiduran ma." jawab Hyunjin.

"Yaudah langsung bawa ke kamarnya aja,sekalian kamu istirahat dulu nanti mama telpon mama hwang buat ijinin kamu di sini dulu." ucap mama kim lembut

Hyunjin tersenyum mendengar itu.

"Nanti mama bawakan camilan buat kalian,kalau sudah bangun mama siapkan makan di bawah tinggal menghangatkan. Mama tinggal dulu ya,nitip adek."

"Siap ma." ucap Hyunjin.


Hyunjinpun berjalan menuju kamar Seungmin,menidurkan Seungmin dengan pelan agar yang lebih muda tidak terbangun.
Hyunjin melepaskan sepatu dan jaket yang di kenakan Seungmin agar lelaki itu nyaman di saat berbaring dan terlelap.
Kemudian Hyunjin ikut membaringkan badannya tepat di sebelah Seungmin sambil memeluk pinggang Seungmin.





Seungmin terbangun dari tidurnya dan melihat jam di dinding menunjukkan pukul 4 sore.
Seungmin sedikit menggeliat dan merasakan ada sesuatu di atas perutnya.
Ia pun tersadar dan melihat Hyunjin masih terlelap di sampingnya.
Ia pun masih terus menatap lelaki yang sudah benar-bebar mengambil seluruh jiwa dan raganya.

"Jangan di liatin terus,nanti aku cium." ucap Hyunjin pelan.

Seungmin hanya tersipu mendengar itu.

Hyunjinpun terbangun dan mensejajarkan tubuhnya dengan lelaki kim.

"Sayang,mau makan?" tanya Hyunjin.

Seungmin yang masih tersipu seketika sadar dari lamunannya.

"Atau kamu yang aku makan?" goda Hyunjin.

Seungmin pun semakin tersipu dan menunjukkan pipinya yang sudah sangat merona karena godaan Hyunjin.

"Ih apaan sih Hyun." balas Seungmin malu-malu.

Melihat wajah seungmin yang sangat merona,Hyunjin menjadi sangat gemas di buatnya.

Cup..

Satu kecupan Hyunjin berikan ke yang lebih muda.
Seungmin masih mematung,dan pada akhirnya Hyunjin melumat bibir cerry itu lembut.










Langit [Hyunmin/2Min]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang