sky.15

234 29 0
                                    

tok...tok..tok....

Tidak ada sahutan dari kamar Seungmin. Terdengar suara langkah kaki semakin mendekat,walau kedua insan itu bisa merasakan ada yang mendekat namun mereka enggan untuk sekedar membuka mata.

"Adek,bangun udah malam loh mandi terus makan." suara lembut Bunda Seungmin membangunkannya.

Bukan Seungmin yang bangun melainkan Hyunjin. Ia kumpulkan separuh kesadarannya.

"Ma,maaf aku ketiduran." ucap hyunjin.

"Kalian pasti capek,mama tunggu di bawah ya sekalin makan. Mandi dulu kamu,pakai baju Seungmin saja." ucap Mama kim lembut.

Hyunjin hanya mengangguk tanda mengiyakan. Kini dia menatap lelaki manis itu,mengusapnya lembut,mencuri kecupan di bibir merahnya.

"Sayang,bangun ya Bunda sudah siapain makan malam."

Seungminpun menggeliat,merasakan ada sentuhan lembut yang membuatnya segera untuk membuka matanya.

"Em,udah malam?"

"Ayok bangun,mandi dulu. Apa mau aku gendong ke kamar mandi sekalian mandi bareng?" tanya Hyunjin tanpa rasa bersalah.

Seungmin seketika ribut untuk sekedar menggelengkan kepalanya.

"Ih apaan sih Hyun,aku kan malu." ucap Seungmin.

"Siapa tau kamu mau kan aku nawarin sayang." goda Hyunjin

Seungminpun bergegas berdiri dan lari ke arah kamar mandi kamarnya. Hyunjin yang melihat itu hanya tersenyum karena tingkah lucu kesayangannya.

"Udah mandinya?" tanya Hyunjin.

Seungmin hanya mengangguk malu-malu.

"Ayok turun,Bunda udah nungguin daritadi."

Seungmin hanya mengikuti Hyunjin saja.



"Sudah cakep anak-anak Bunda." sapa Bunda kim

"Iya dong ma,Hyunjin cakep seungmin manis." jawaban yang selalu Hyunjin ucapkan.

"Ih apaan sih Hyun." ucap Seungmin.

"Udah ayo makan,laper nih Bunda nungguin kalian."

"Maaf bun,adek tadi ketiduran." jawab Seungmin.

Di sela-sela makannya Hyunjin hanya terdiam tanpa mengeluarkan pertanyaan-pertanyaan aneh yang biasanya ia tanyakan.

"Tumben,anak cakep Bunda diem aja." tanya Bunda Kim.

Hyunjin pun menoleh.

"Ma,kalau lulus nanti boleh nggak kita tunangan."

Hening

"Hunjin cuma nggak mau terpisah sama Seungmin ma." ucap Hyunjin.

"Boleh,asal kalian selesaikan dulu sekolahnya dengan benar." ucap Bunda kim.

"Sayang mau kan?" tanya hyunjin tanpa malu lagi memanggil seungmin sayang di depan bundanya.

Seungmin merona,dia terkejut dengan pertanyaan yang sebenarnya pernyataan bagi Hyunjin.

"Udah nanti bunda bicarain sama Mama hwang dulu,sekarang kalian belajar yang bener. Hyunjin juga tadi mama hwang nyuruh cepat pulang."

"Siap ma." balas Hyunjin.

Setelah acara makan malam itu,Seungmin menjadi benar-benar memikirkan ucapan Hyunjin.

Tok..tok...

"Bunda,boleh adek masuk?" tanya Seungmin di depan kamar Bundanya.

"Masuk aja sayang." balas Bunda kim.

"Sini duduk dekat bunda."

Seungminpun melangkahkan kaki mendekat,tak lupa dia memeluk erat Bunda kim.

"Bunda,adek kepikiran sama ucapan Hyunjin."

Bunda kim pun hanya mengelus dan mendengarkan keresahan putra manisnya.

"Adek takut nggak bisa menjaga hubungan ini sampai nanti,adek takut kecewain bunda dan ayah. Adek takut salah dalam melangkah." ucap Seungmin sedikit bergetar.

"Sayang,dengerin bunda. Hyunjin anak yang baik,cuma terkadang dia terlalu berlebihan dalam menjaga kamu. Tapi bunda yakin Hyunjin tidak akan menyakitimu."

"Bolehkah adek percaya hal itu bunda?"

"Yakini apa yang menurut adek benar,lakukan yang menurut adek nyaman,jangan memaksakan diri jika adek belum siap." ucap bunda kim.

Seungmin semakin erat memeluk Bundanya,ia semakin terisak dengan apa yang Bundanya ucapkan. Seungmin hanya ragu. Bukan ragu dengan Hyunjin,tapi ia ragu dengan dirinya. Ia takut tidak bisa membahagiakan orang-orang yang ia sayang.

"Bunda,malam ini ijinin adek tidur bareng bunda ya?" tanya Seungmin.

"Tentu saja boleh." balas Bunda kim.



Langit [Hyunmin/2Min]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang