sky.17

212 34 1
                                    

"Kau sudah lama menunggu?" tanya pemuda Lee.

Seungmin yang tiba-tiba mendapatkan tepukan di bahupun menoleh ke arah suara itu.

"Lumayan lama." jawab Seungmin sambil tersenyum lebar.

"Masuklah."

Seungminpun masuk kedalam mobil Lino sambil melihat ke sekeliling takut-takut jika Hyunjin melihat atau ada orang yang melihat.

"Sumpah ya,lu kayak orang mau kabur jauh."

"Kan emang mau kabur sama kakak." balas Seungmin sambil nyengir.

"Dasar. Tadi bilang apa ke Hyunjin?"

"Bilang pulang duluan sih,kan dia lagi ada latihan."

"Tumben di bolehin?" tanya Lino curiga.

"Ya bilang aja mau pulang duluan."

"Kok ada yang aneh." balas Lino

"Udah ayo jalan kak,nanti keburu sore." ucap Seungmin.

Dan di sinilah mereka saat ini,tempat yang penuh dengan privasi.
Restoran ini menyajikan tempat khusus bagi pelanggan yang tidak ingin terganggu dengan orang lain.

"Kok nemu tempat beginian?" tanya Lino heran

"Searching donk kak." balas Seungmin.

"Niat banget."

"Bawel deh,katanya mau nemenin." ucap Seungmin sambil merengut.

"Jelek jangan gitu." balas Lino

Merekapun memesan makan siang yang sebenarnya tidak bisa di bilang makan siang karena sudah pukul 4 sore.

"Ada yang mau lu ceritain?"

Seungmin hanya terdiam dan enggan untuk berbicara.

"Nikmatin aja makannya deh,serasa ngomong sama patung gue." keluh Lino

"Sebenarnya...." ucap Seungmin menjeda ucapananya.

Lino tetap terdiam untuk mendengarkan lanjutan dari ucapan Seungmin.

"Aku tidak percaya diri dengan diriku kak." akhirnya Seungmin mengucapkan nya.

Lino hanya mengeryit bingung.

"Aku merasa orang yang paling mengenal Hyunjin,mengetahui segalanya tentang dia tapi nyatanya aku tidak tau apa-apa." lanjutnya

"Minum dulu." ucap Lino

"Aku hanya sudah terbiasa ada dia." lanjut Seungmin lirih

Hening...

"Lu mau tau sesuatu nggak?" tanya Lino memecahkan keheningan.

Seungmin masih saja terdiam dan menunggu laki-laki di depannya ini untuk melanjutkan kalimatnya.

"Gue suka sama seseorang,gue udah ijin sama sesorang yang gue rasa orang terdekat dia. Dia mengijinkan buat gue dekat dengan yang gue suka,tapi kenyataannya dia lah yang menghalangi gue mendekati seseorang itu. Tapi setelah gue menetapkan pilihan dan mengikuti kata hati gue,gue mau mencoba menjadi seseorang yang egois. Gue mau merebut hati seseorang itu agar setidaknya sedikit berpaling ke arah gue. Nggak banyak,dikit aja sudah cukup buat gue." ucap Lino pasti sambil menatap dalam ke mata Seungmin.

Seungmin tentu saja merasa canggung dan salah tingkah.

"Terus ke egoisan kakak itu sudah bisa membuat seseorang itu berpaling ke kakak?" tanya Seungmin hati-hati

"Tentu saja,sekarang seseorang itu ada di depan gue."

Seungmin meneguk ludahnya sendiri,mencoba mencerna setiap kalimat yang di ucapkan Lino.

"Jadi yang kakak maksud itu aku?" tanya Seungmin memastikan.

"Jika kamu mengijinkannya tentu saja aku akan dengan senang hati menjadi tempat pelarianmu,mencoba membuatmu merasakan di cintai walau itu menjadi sangat berat karena di mata mu hanya ada Hyunjin,tapi setidaknya aku baik-baik saja karena kamu memberikan kesempatan yang sama seperti Hyunjin."

"Kak kenapa tiba-tiba jadi gini? Aku?kamu?" tanya Seungmin masih dengan rasa bingung.

"Jika kamu memberikan kesempatan itu,aku akan menjadi tempat pelarianmu dari seorang Hyunjin." sekali lagi Lino menekankan itu.

"Bolehkah aku memikirkannya?" tanya Seungmin.

"Tentu saja aku akan selalu menunggu itu." balas Lino.



"Aku akan membuatmu ragu dan goyah akan keputusanmu. Aku akan membuatmu memilihku Kim Seungmin." batin Lino.








Langit [Hyunmin/2Min]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang