^1^

7.5K 590 17
                                    

-Diam jadi beban, bergerak menambah beban-

___________________________________________

Netranya kontan menyorot sayu mengamati panorama kota yang terjelma asing oleh mata. Bibirnya membungkap tanpa bait kata, hanya siluet malas yang terjelma sempurna. Entah hal apa yang tengah merasuki benaknya, hingga orang yang sekali bersitatap dengannya pun akan tau betapa dahaganya raga itu akan taburan serbuk nyawa.

"Untuk pengajuan pindah sudah disetujui oleh pihak sekolah, dan Senin nanti kamu bisa langsung masuk ke sekolah baru yang sudah papah daftarkan" bariton seorang pria berhasil mengalihkan atensinya. Membuat seutas lekukan kecil tercetak di bibir itu. Sunggingan senyum mungil yang walaupun nampaknya ada keterpaksaan dalam penerbitannya.

"Terima kasih" timpalnya beriringan dengan sapuan napas lega yang dia hembuskan. Rasa puas seketika mengguar pada dirinya. Perjuangan yang menurutnya cukup berat telah membuahkan hasil yang sesuai keinginan. Merasa cukup ia palingkan kembali atensinya pada jendela mobil. Tanpa tau lirikan khawatir yang terjelma begitu sempurna oleh netra pria itu. Yang berstatus sebagai ayahnya.

•••


Lantdaniel Milan itu identitas singkatnya. Pria jangkung dengan postur tinggi tegap besar yang kokoh. Lalu Chacilia Alura Milan, orang biasa menyebutnya dengan Chaca. Fakta bahwa ia merupakan putri kandung dari Lant yang berwajah manis berpribadi hiperaktif. Egois, ambisius, angkuh, tidak ingin kalah adalah sederet sikap yang dibangun oleh diri Chaca.


Tapi itu hanya berlaku untuk sepekan yang lalu. Lantaran saat ini, hanya ada Chaca si gadis Kukang yang senang bersemayam pada kemalasan. Tepatnya sekitar pada 7 hari yang lalu, sebuah insiden telah mengubah seluruh hidupnya. Yakni terperangkapnya sesosok jiwa asing tanpa alamat. Jiwa yang kabarnya diam jadi beban bergerak menambah beban, itulah slogan mereka para heathers.

Aruni Ilyara. Begadang, rebahan, ngehayal, internetan, nugas, dan bekerja secukupnya. Gaya hidup realistis seorang Aruni. Hidup tentram walau kadang kala terpaan omelan panjang terdengar. "Babi aja rajin Run keliling rumah tiap malem. Masa kamu yang ngerasa manusia malah mageran" ulas si tetangga julit lima langkah dari rumah.

Runi tiba disini dengan seribu kebingungannya. Badan menyusut, tempat asing, pita suara asing, bahkan rupa asing. Otaknya kala itu diperas sampai tetes penghabisan terakhir untuk bisa menemukan jawaban pada dirinya sendiri. Dan berakhir dengan beberapa presumsi awal, diantaranya.

1. Diculik? Tapi, apakah dirinya seberharga itu sampai ada orang yang mau menyuliknya.
2. Dijual lalu diukir ulang oleh tangan tangan para dokter sebagai babi percobaan? Tidak-tidak itu terlalu men-drama.

Dan sebagainya, sampai Runi menemukan pada satu jawaban paling tidak logis bahwa dirinya telah menjadi korban bejad kegabutan penulis. Runi tentu tau bahwa peristiwa seperti ini sudah kerap kali ia lihat pada masa di tubuh aslinya. Entah dari drama, maupun aplikasi halu berkedok baca.


Namun di samping itu tentu semua  bukan hal yang mudah untuk ditelaah. Runi memerlukan kisaran waktu yang cukup lama untuk kesadarannya menerima bahwa ia telah terperangkap dalam sebuah karangan imajinasi. Apalagi fakta bahwa seorang tubuh dengan peran penjahat lah yang dirinya masuki. Cukup miris memang, menjadi seorang antagonis yang sudah pasti dibenci dan mendapat akhir yang merugikan.

Runi sesungguhnya tidak tau kejelasan alur cerita yang didapat untuk pelakon berinsial C, Chaca! Jangan salahkan ia, Runi hanya cukup malas untuk mengingat-ingat pasal ending yang didapat. Namun yang dapat Runi perjelas dan simpulkan bahwa kerap kali seorang antagonis akan lebih berpeluang besar mendapat akhir menyedihkan.

Runi sedikit ingat bahwa cerita tersebut berlatarkan sekolah. Jadi dengan otak minimalis kadar ekonomisnya, tanpa berpikir dua kali ia langsung memutuskan untuk meminta pengajuan pindah sekolah agar dirinya tak bertemu dengan drama-drama rangakaian penulis. Dan lihat, ia berhasil keluar dari jalan alur cerita yang seharusnya ia peroleh.

Cukup pintar bukan untuk manusia yang tidak ingin repot seperti dirinya ini. Namun pertanyaannya, mungkinkah Runi berhasil mempertahankan usahanya sampai esok hari ketika dirinya menemukan jalan arah tempatnya pulang. Atau bahkan kemungkinan terburuknya ia harus terikat kembali pada permainan penulis. Entahlah kita ikuti saja kemana tinta takdir harus mengalir.

______________________________________

Masih jauh dari bacaan yang enak dibaca. Nanti sedikit demi sedikit bakal direvisi yak🙏

💠Berlaku juga untuk beberapa part kedepannya 💠

💠Berlaku juga untuk beberapa part kedepannya 💠

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salam kenal dari oppa kiyowok^^

29des'21🍊

ANTAGONIS MAGERANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang