Bab 4

1.1K 85 2
                                    


Meja makan yang tengah berisi empat orang yang tengah makan dengan khidmat diselingi dengan obrolan ringan yang mencerminkan keluarga bahagia.

"Jinnie, Joonie dan Taetae nanti pulang jam berapa? " Tanya sang ibu yang langsung mendapatkan perhatian ketiga anaknya itu.

"Jin tak ada kelas sore eomma, jadi jam 1 siang sepertinya sudah di rumah."

"Aku dan Taehyung sepertinya jam 3 sore baru pulang, waegeure eomma? "

"Ah... Eomma ingin mengajak kalian makan malam diluar, sekalian bertemu teman eomma. Jadi pastikan cepat pulang ya..."

"Ne eomma... " Jawab tiga bersaudara itu kompak.

***

Di parkiran motor Seorabeol high school itu tampak dua visual remaja laki-laki yang baru saja turun dari motor mereka. Ya, itu Namjoon dan Taehyung yang memang setiap harinya berangkat sekolah dengan berboncengan menggunakan motor Namjoon.

"Aku akan minta eomma membelikan motor." Gerutu yang lebih muda.

"Waw... Semoga terkabul." Jawab sang kakak bernada sarkasm sembari berjalan menuju gedung sekolahnya.

"Hadiahku belum ku minta hyung... "

"Ya... ya... Peringkat pertama ujian masuk... Tak usah sombong, poin milikmu masih kalah jauh dari milikku dulu... " Sang kakak menanggapi dengan sedikit nada meremehkan.

"Hyung yang sombong... "

***

Di salah satu ruang privat dengan sebuah meja oval dan sembilan tempat duduk di restoran yang cukup terkenal daerah Gangnam itu sudah terduduk tiga bersaudara Kim dan seorang wanita cantik yang merupakan sosok ibu mereka.

"Apakah teman eomma terlambat? Kita sudah menunggu 30 menit disini eomma, apakah tidak lebih baik memesan makanan terlebih dahulu?" Taehyung membuka suara memecah keheningan di ruangan itu.

"Kita tunggu sebentar lagi, tak sopan bila kita memesan duluan sementara yang mengundang kita belum datang." Jawab satu-satunya wanita di ruangan itu.

"Apakah ini tentang kekasih eomma?" Perkataan Namjoon sedikit membuat Min Young itu mengernyitkan dahinya.

"Bukan kekasih eomma, tapi memang calon ayah kalian."

"Apakah harabeoji yang mengenalkannya?" Si Sulung akhirnya mengeluarkan suara.

"..."

"Eomma setuju? Bahkan eomma belum mengenal orang itu?" Seokjin pun tak bisa menahan rasa penasarannya itu.

"Ne... Eomma sudah setuju."

"Eomma... Kita sudah pernah membicarakan ini. Kita tak perlu sosok ayah eomma... Cukup eomma saja."

"Seokjin, Eomma tau apa yang kalian takutkan. Dulu karena eomma tak menghiraukan harabeoji kalian dan menikahi ayah kalian. Sekali ini saja eomma ingin mematuhi harabeoji kalian."

"Eomma... Taehyung tak apa, asal eomma bahagia."

"Terimakasih telah mengerti eomm..."

Ceklek...

Kata-kata Min Young tadi terputus oleh seorang pria yang membuka pintu ruangan privat itu.

"Kim Min Young sii?"

"Ah... Ne, Kim Min Young imnida." Jawab Min Young sembari bangkit dari duduk yang diikuti oleh ketiga putranya dang sedikit membungkukkan badannya ke arah pria yang berusaha memasuki ruangan itu.

"Jeoneun Min Seo Joon imnida. Bangabseumnida. Maaf atas keterlambatan saya" Jawab pria tersebut.

"Gwaenchansseumnida. Ini anak-anak saya." Min Young menolehkan kepalanya ke arah anak-anaknya mengisyaratkan untuk memperkenalkan diri mereka.

"Annyeonghasimnika. Kim Seokjin imnida. Saya adalah yang tertua, usia saya 20 tahun." Perkenalan Seokjin itu pun dilanjutkan oleh Namjoon dan Taehyung yang disambut senyuman oleh Seo Joon.

"Ah. Sungguh maafkan saya karena terlambat dan tidak bersama anak-anak saya. Terjadi suatu hal yang diluar perkiraan. Jika boleh menyarankan, mari kita makan malam terlebih dahulu dan berpindah lokasi kemudian. Apakah kalian tidak keberatan?" Kata Seo Joon dengan nada yang diliputi oleh penyesalan.

"Ne, Bukan masalah besar. Mari segera memesan makanan."

Min Young yang mengerti akan situasi itu pun mulai mencairkan suasana dengan beberapa pertanyaan ringan baik pada Seo Joon ataupun pada ketiga anaknya. Suasana yang awalnya canggung itu pun mulai melunak.

***

Tak terasa kini kelima orang tersebut tengah dalam perjalanan menuju tempat berikutnya. Seo Joon dan Minyoung berada di mobil Seo Joon yang tengah berjalan terlebih dahulu diikuti mobil Minyoung yang tengah dikemudikan oleh Seokjin berisi tiga saudara tersebut.

"Kita akan kemana Seo Joon-sii?"

"RS. Univ Seoul."

"Siapa yang sakit?" Minyoung pun tampak kaget dan menatap lekat Seo Joon.

"Putra bungsuku. Mungkin ia akan sering merepotkanmu nantinya Minyoung-sii."

"Sakit apa?"

"Sebenarnya aku tak ingin membicarakan ini pada saat kita awal bertemu. Tapi hal ini harus kau ketahui. Aku memiliki empat orang putra Yoongi, Hoseok dan kedua putra bungsuku, mereka kembar Jimin dan Jungkook. Mereka semua tumbuh dengan baik walaupun bisa dibilang seumur hidup mereka tak pernah merasakan kasih seorang ibu. Namun JImin, ia memiliki penyakit asma yang diturunkan oleh mantan istri kedua ku. Yah, bisa dibilang ia adalah kelemahan bagi kami berempat. Bukan kelemahan dalam konotasi buruk, namun kelemahan kami akan kasih sayang kami yang seakan tercurah untuk Jimin seorang. Jadi untuk kedepannya mohon maafkan aku bila aku memang terlalu khawatir akan Jimin dan seakan pilih kasih. Aku selalu berusaha bersikap adil pada anak-anak, aku akan berusaha untuk tidak membeda-bedakan." Seusai cerita Seo Joon itupun, gerbang masuk RS ternyata sudah nampak di depan mereka.

***

"Kenapa kita di rumah sakit eomma?" Tanya Taehyung mewakilkan rasa penasaran dari kedua saudaranya juga.

"Melihat saudaramu Taetae. Boleh aku memanggilmu begitu?" Jawab Seo Joon yang ikut mendengar pertanyaan Taehyung sembari mereka memasuki lift dan menekan nomor lantai tujuan mereka. Lantai 13 bangsal VIP.

"Ne ajeossi. Apakah dia sakit?"

"Hmm... Anak bungsuku, tadi dia tiba-tiba sakit. Itu sebabnya aku terlambat. Dia seumuran denganmu."

"Waw... Aku punya saudara seumuran denganku hyungdeul." Taehyung tersenyum kotak ke arah kedua hyungnya.

"Tidak hanya satu Taetae. Seorang yang seumuran Seokjin, satu seumuran Namjoon dan dua orang yang seumuran denganmu." Tambah Seo Joon.

"Waw... Apa mereka kembar?" Namjoon tampak tertarik.

"Ne. Kembar tapi sangat berbeda."

Ting....

Lift itu terbuka di lantai 13. mereka pun satu persatu keluar dari lift dan Seo Joon menuntun ke arah kamar anaknya itu. Kamar no 5, dengan tulisan nama Min Jimin di papan nama samping pintu itu.

Ceklek...

"Appa... Wasseo..." Di Ruang VIP itu tampak seorang remaja yang tengah beranjak dari sofa sembari tersenyum cerah menyambut kedatangan ayahnya dan teman ayahnya(?).

"Ah... Seokkie... Ini Kim Minyoung, dia..."

TBC

Mi Casa [BTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang