Sudah seminggu Matahari menghindari semua tentang Alan dari iya tak lagi melewati jalan dekat Kantor polisi Alan dia lebih memilih putar jalan padahal perjalan nya membutuhkan waktu sampai satu jam dan iya tak pernah ke taman itu lagi tempat favorit nya karna apa ? Di sana begitu banyak pedagang makanan ringan yang murah murah , itu semua membuat Matahari tersiksaTak ada lagi bakso , Tak ada lagi Donat , Tak ada lagi gorengan membuat Matahari tersiksa batin , ingin makan di tempat lain ? Tak semudah itu , satu makanan nya lebih enak di tempat itu dan dua Harga nya itu lebih murah siapa tak tergiur dengan harga murah
Hari ini Matahari sedang berada di ' Caffe Mory ' bersama kawan kawanya bercanda ria , hanya seminggu tiga kali iya bertemu dengan teman temanya semenjak ada si hijau yang bernama CORONA
Ya semua itu karna Corona dan Corona , Karna Corona selalu salah setelah Matahari
" Mat " Matahari menoleh dan melihat seorang cewek dengan sepunggung matanya lentik hidungnya mancung dan wajahnnyaa seperti orang orang India karna dia blasteran Indonesia - India , MELINDA HAUFANO
" Kebiasaan ya lo , nama gue MATAHARI bukan mat , emang gue amang amang Somey lo panggil mat mat " Marah tentu , Iya paling tak suka si panggil dengan sebutan Mat sudah di tegaskan iya ' Tak suka '
" Asstagfirulah garang amat dah Pms lo " tanya seorang cewek yang berada di samping matahari dengan rambut yang di kucir satu iya memang tomboy tapi tak kalah cantik dengan yang lain , DELIFINA MEROLAN
" Ya nih gak seru " Melin mulai menimrung lagi dan membalikan badanya membuka tas nya Melinda mengambil botol kaca yang sengaja iya bawa dari rumah dan akan menjalan kan misi nya
" Siapa yang mau main TOD " Melinda bertanya kepada dua sahabatnya yang sibuk dengan dunianya masing masing
Matahari mendongakkan wajahnya menatap Melinda tak minat lalu melanjutkan kegiatanya berbeda dengan fina yang sudah semangat 47Fina menganggukan kepalanya " Boleh juga ide lo Mel " fina setuju tentu iya akan menanyakan sesuatau yang iya belum tau tentang sahabatnya dan akan menantangnya melakukan seauatu yang tidak biasa liat saja
" Gimana Mat eh tar ? " Melinda melihat Matahari yang ogoh ogahan bahkan lihat saja makanan nya sudah mulai habis
" Gak "
" Gak asik lu " Fina menonyor kepala Matahari pelan dan si balas hembusan nafas kasar sang empu memang sahabatnya tak tau sopan dan santun
" ya ya gue ikut " pasrah akan yang ada Matahari mengambil minuman di sisi tanganya dan mulai meminumnya
" Ok peraturanya seperti biasa , saat botol ini gue putar terus berhenti ke arah pemain , Pemain harua memilih antara True or Daar "
" Dan di saat pemain sudah memutuskan pilihanya pemain harus menjawab jujur harus melaksanakan pelaksanakan tantangan yang di berikan "
" Pemain juga boleh menanyakan pertanyaan dan memberi tantangan dan itu harus di laksanakan pemain lain ok paham kan ? "
Jelas fina menjelaskan Panjang × Lebar × Tinggi sambil menaruh botol kaca itu di tengah meja dan menyingkirkan piring makana ke kursi yang kosong .
Permainan di mulai ...
" Ok mulai " Fina memutar botol kaca itu dan ujung botol itu mengarah pas ke Marlinda , Fina melihat itu tersenyum licik
" Trut or Deer ? "
" Trut "
Fina mendengar itu semakin senang iya harus berfikir dengan sungguh sungguh Fina ingin menggunakan semuanya dengam sebaik baiknya
KAMU SEDANG MEMBACA
ALAN ERLANGGA
Teen FictionCUP Matahari mencium Alan , Matanya membulat tubuhnya menegang ' Matahari menciumnya ' dengan sigap Matahari berlari iya merutuki perbuatanya dan seakan kakinya matirasa " Mine " " Kau berani sekali gadis kecil " ...