JALANI KEWAJIBAN KALIAN TERLEBIH DAHULU !!!!
Langit itu adalah bukti, bukti dimana aku pernah mengagumimu tanpa 'tapi'
Alan keluar dari mobilnya, tujuannya tadi ingin menjemput kucing kecilnya tapi ternyata anak anak Sma Nusantara sudah pulang dan terlihat pagar sekolah sudah tutup
Ia berjalan menuju ke pedagang ice cream, Alan ingin membelikan kucing kecilnya itu ice cream coklat kesukaannya, kenapa Alan tau? tanya kan saja padanya
"Pak beli ice cream coklatnya 15 bungkus" penjual itu melongo mendengar perkataan Alan barusan
"Beneran pak?" tanya penjual itu
"Hem" jawab Alan dengan deheman bahkan mukanya terlihat sangat dingin
"Siap, oh yang mana pak?" tanya penjual itu
"Yang paling enak yang mana?" tanya Alan dengan suara sangat dingin
"Yang ini pak, best banget" jawab penjual itu dengan ramah
"Yaudah itu" penjual itu mengangguk dan memasukan ice cream ke kantong yang berwarna putih
"Berapa?"
"250 ribu"
Alan memberikan tiga lembar uang merah yang berada si saku celananya "Ini" penjual itu menerima dengan hati riang
"Kembalinya Pak?"
"Ambil saja" setelah itu ia berlalu dan berjalan menuju arah mobil
Tapi
Matanya tidak sengaja menatap dua remaja yang tengah berada tak jauh "Ara" gumam Alan, karena rasa keingin tau hanya akhirnya Alan menghampiri kedua remaja itu
°°°
"Apa urusan anda dengannya sudah selesai?" tanya Alan dengan dingin membuat Aldre merinding
"Saya ada urusan dengan orang berada di depan anda, GADIS SAYA" Ucap Alan dengan menekan kalimat terakhirnya
Detik berikutnya tangan Matahari ditarik oleh si pelaku siapa kalau bukan Alan "Eh eh eh" tangan Matahari ditarik ia berdiri dan membuntuti Alan
"Pak?" Alan hanya diam tidak ada respon dari sang empu, ia bahkan tak memandang wajah Matahari
Matahari meneguk ludahnya dengan susah payah, percayalah wajah Alan sekarang sangatlah menakutkan "Bapak mau apa?"tanya Matahari sekali lagi namun hasilnya tetap sama nihil
Sampainya di depan mobil Alan, di sana terlihat mobil sport berwarna merah terparkir di pinggir jalan. Alan membuka pintu mobil dengan kasar lalu matanya beralih kearah Matahari, karena Matahari orangnya pekaan jadi ia langsung masuk kedalam mobil itu tanpa diminta
Alan menutup mobil itu dengan kasar membuat orang yang berada didalam sana terlonjak kaget, sabar-sabar
'Pak Alan kenapa sih?' batin Matahari sembari mengelus dadanya
BRAK
Kali kedua suara pintu mobil dengan keras, sepertinya sang pemilik tidak memperdulikan mobil seharga dua ginjal Matahari rusak, Alan mengendarai mobil dengan brutal, percayalah ia sangat marah kali ini, banyak sekali umpatan dari pengendara lain tapi semua itu tak ia hiraukan
Matahari memejamkan matanya karna merasa takut bahkan ia juga terpental kedepan saat Alan menancapkan gas mobil itu tanpa pemanasan. Matahari memeluk tubuhnya sendiri saat mobil yang ia tumpangi semakin lama semakin melaju dengan cepat
KAMU SEDANG MEMBACA
ALAN ERLANGGA
Teen FictionCUP Matahari mencium Alan , Matanya membulat tubuhnya menegang ' Matahari menciumnya ' dengan sigap Matahari berlari iya merutuki perbuatanya dan seakan kakinya matirasa " Mine " " Kau berani sekali gadis kecil " ...