GADISKU

785 101 24
                                    


JALANI KEWAJIBAN KALIAN TERLEBIH DAHULU !!!

Meli memandanga Secarik kertas melayang di udara di sana terlihat Matahari dengan raut wajah kesal yang melempar kertas yang tidak berdosa itu ke lantai putih bersih. Tiga gadis manis yang masih menggenakan seragam putih abi abu nya itu tengah berada di kelas tidak ada niat untuk pergi ke kantin padahal sekarang jam istirahat

Soal tadi ? Ah lupakan itu Alan sialan itu memang menjengkelkan, Matahari tidak pernah salah menulis di buku deary nya bahwa orang yang bernama lengkap Alan Erlangga adalah orang paling menjengkelkan yang pernah ia temui san yang ia kenal, tadi Alan ingin mengantarkannya ke rumah tapi Matahari dengan cepat menolak karna hari ini ada ulangan Fisika yang harus ia kerjakan

Jika membayangkan kejadian tadi saat bersama dengan Alan, Matahari benar ingin memutilasi Alan tapi ia sadar jika Alan itu seorang polisi, tak bisa di bayangkan nanti jika ada kabar

SEORANG POLOSI TEWAS DIA TANGAN ANAK SMA

Aisss... memikirkan itu ia hanya bisa mendenggus kesal " Woi Tari jangan buang buang sampah sembarangan gue capek nyapunya " ungkap kesal teman Matahari yang berada di pojok sana, ia hanya melirik sekilas memang hari ini anak itu yang menajadi petugas piket

" Eh Tar lu napa dah ? " tanya Meli dengan memakan jajanan yang sempet ia beli di warung mbok siem saat pagi tadi

Matahari melirik tak minat menjawab mood nya sedang buruk

DOOR

Suara gebrakan meja terdengar nyaring membuat semua yang berada di sana terlonjak kaget tak terkecuali Matahari

Terlihat Putra, Bondan dan Asep di sana, Putra dengan wajah sok kerennya, Bondan yang sedari tadi asik merapikan rambutnya sedangkan Asep yang menguap karena merasa sangat mengantuk

Mereka bertiga mendatangi Matahari, Meli, Fina " Eh neng TARI napa ? " tanya bondan dengan nada yang si buat buat, Matahari yang mendengar kalimat itu menjadi jijik sendiri

" Ngepet, paket nanya lo " ketus Matahari

Asep diam . Kenapa ? Percayalah ia sangat mengantuk sekarang ia berjalan ke arah kursi yang kosong lalu menelangkupkan tangannya hanya hitungan detik ia sudah pindah ke alam mimpi

" Sabar atuh neng " 

Putra menatap sinis Bondan lalu ia berjalan dan duduk di sebelah Fina yang sedari tadi diam karna asik membaca Novel yang ia pinjam dari Matahari

" Lagi apa Fin ? " tanya Putra dengan suara yang menurut Bondan itu sangat menjijikan percayalah saat sedang bersama dengan Bondan putra tak pernah se ... itulah pokok nya

" Heh apa lu gak lihat hah ? , Fina  lagi baca buku biji mata mu dimana hah ? " cerca Meli yang duduk di hadapan putra

" Nih nih biji mata gue " Putra memelototkan matanya

" Santoso " panggil Bondan

Putra melotot mendengar panggilan itu
" Nama gue Putra Anjir bukan Santoso " koreksi putra

" Sama aja, So " bela Bondan

Putra melihat Fina yang sedari tadi asik membaca Novel yang berada di tangannya itu tanpa menanggapi perkataan dan pertanyaan darinya

ALAN ERLANGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang