TANDAI TYPONYA YA !!!
HAPPY READING ........
Semua permasalahan Mangga telah usai dan saat ini Matahari berada di taman dekat kantor polisi , Dia memilih meninggalkan pasutri dari pada menonton keuwuan dia antara mereka bisa meninggoy kan Matahari lama lama
Saat asik asik nya bersantai Matahari mendengar suara teriankan seperti Ibu ibu
" TOLONG "
" TOLONG "
" ADA YANG PINGSAN "
Matahari mencari sumber suara dan saat itu iya melihat seorang Ibu Ibu dengan pakaian daster berwarna oren dan tak lupa tas pasar yang berada di tanganya dengab seorang lelaki yang memakai baju polisi yang tergeletak naas di tempat itu
Iya berlari menghampirinya dengan sekuat tenaga
Tangan Matahari menyingkirkan masker yang menghalangi wajah tampan lelaki di depanya ini , seketika matanya melotot ' pak Alan '
" Dia kenapa buk ? " Tanya matahari keringat sudah membasahi wajah cantik nya ada apa dengan dirinya sekarang ? Dia bener bener kawatir dengan keadaan Alan
" Saya gak tau neng " jawab ibu itu
" Terus ini gimana buk masa kita biarin dia sendirian nanti kalo terjadi apa apa gimana ? " Matahari panik iya mendekatkan tubuhnya dan menaruh kepala Alan di pangkuanya
" Wajah nya pucet banget sih " tangan Matahari menggenggam tangan lemah Alan , Rasanya begitu dingin ada apa dengan dengan Alan ?
Seorang lelaki dengan sragam yang sama seperti Alan menghampirinya dengan wajah sangat menunjukan kekawatiran dan jangan lupakan napas yang ngos ngosan , Bagas sahabat Alan
" Dia kenapa Matahari ? " Tanya Bagas dengan wajah sangat khawatir
Matahari hanya mengelengkan kepalanya tanda iya tak tau apa apa , iya bahkan tak percaya seorang Bagas bisa seserius ini benarkah ?
" Kamu tunggu di sini saya ambil mobil dulu "
Titah Bagas yang hanya di angguki oleh MatahariMata Alan tiba tiba terbuka saat mata itu terbuka pertama kali yang ia lihat wajah cantik Matahari yang menunjukan kekawatiran bahkan tangannya sekarang di genggam erat Matahari
" Pak Alan kenapa ? Ada yang sakit ? Atau mau apa saya ambilin sesuatu " tanya Matahari menggebu ngebu
Senyuman Alan terbit iya tak menyangka Matahari akan sekawatir ini benarkah ? " saya sayang kamu Matahari Anggara " kata Alan sebelum memejamkan matanya kembali
Mata Matahari mengeblur seperti ada cairan bening yang ingin keluar dari mata cantik itu" Hiks ... pak Alan bangun , pak Alan kenapa hiks .. jangan kayak gini hiks .. " Matahari menangis saat mendengar kata lirih yang terucap dari bibir Alan
Matahari memeluk Alan erat entah kenapa iya takut Alan pergi " Pak bangun " Tangan matahari mempererat pelukan di leher Alan entahlah iya hanya mau
" Saya janji kalo bapak bangun saya bakal kabulin pemintaan pak Alan hiks ... bangun "
Tin ...
Tin ...
Suara kelakson mobil terdengar nyaring di telinga Matahari Bagas keluar dari pintu mobil Putih itu dan langsung menghampiri Matahari yang sedang menagis tersedu sedu
" Pak bagas ini pak Alan kenapa ? Kok bisa kayak gini hiks ..... " Tanya Matahari kawatir
" Duh gimana ya , gini deh nanti saya jelasin . Kita bawa dia dulu ke Rumah sakit ya .... " jawab Bagas dan langsung membopong Alan dari pangkuan Matahari dengan susah payah dan mendudukan nya di belakang

KAMU SEDANG MEMBACA
ALAN ERLANGGA
Teen FictionCUP Matahari mencium Alan , Matanya membulat tubuhnya menegang ' Matahari menciumnya ' dengan sigap Matahari berlari iya merutuki perbuatanya dan seakan kakinya matirasa " Mine " " Kau berani sekali gadis kecil " ...