SAINGAN ALAN

1.4K 140 11
                                    

PENULISAN SALAH TANDAI YA !!!!

HAPPY READINIG ....







Jam menunjukan pukul 15 . 00  sekarang sudah berada di rumahnnya tadi sempai Matahari di marahi oleh mamanya tapi saat Matahari menjelaskan semuanya mamanya malah bangga kepadanya

Matahari membantingkan tubuhnya di kasur dan menatap langit langit kamar nya yang berwarna putih , Jika boleh jujur hari ini dia sangat lah capek mau bagaimana lagi

Setelah beberapa menit melamun akhirnya di terlelap dan masih memakai pakaian lengkap bahkan sepatunya belum sempat iya lepas

Tok ... tok ... tok ...

" Tari Mama masuk ya " Mama Matahari tersenyum melihat anak gadis nya ini tengah tidur , Mama Rita menghampiri anak pertamanya itu dan mencopot sepatu dan kaus kaki yang Matahari kenakan

" Anak Mama udah besar ya ternyata " Mama Rita tersenyum , mengambil selimut yang baru iya cuci dan mengenakan ke setengah tubuh Matahari

Jika kalian tidak tau
Dia mamaku ....
Mama yang selalu ada untuk ku
Mama yang selalu menemai hariku
Dan Mama yang selalu sabar dengan sifat kekanak kanakan ku

Sekali aku tegaskan lagi
Dia Mamaku ....
Orang yang rela berjuang hanya demi anaknya yang bedel ini
Dan Orang yang rela memberikan nyawanya sendiri sebagai taruhan hanya demi nyawa sang putri tercinta
Jika di tanya apakah Aku menyanginya ?
Aku akan menjawab dengan tiga kata
Iya aku menyayaginya

Mama aku sayang Mama
I love you jangan capek ya Mah :)

°°°

Alan sekarang begitu kesepian Matahari sudah pulang dan Bagas tengah tidur di sofa , iya menatap langi langit kamar rawat nya yang berwarna putih . Jika Alan bisa memilih lebih baik iya beradu bacot dengan Matahari dari pada kesepian seperti ini

Bunda dan Ayahnya sudah Bagas kabari sedari tadi tapi belum medapat respon dari meraka berdua terkadang Alan ingin bertanya
' Apakah pekerjaan mereka lebih penting dari pada Anak nya sendiri '

Alan kesepian

Lebih baik Alan tidak usah di lahirkan dari pada kayak gini Alan dulu sosok yang periang , Manja dan Aktif tapi entah kenapa semua itu hilang hanya kepada orang yang iya sayang saja Alan mau berbicara dan tersenyum , Jika dengan orang lain dia akan menjadi dingin tidak tersentuh dan berbicara seperlunya saja

Jika semua anak  sakit mendapat perhatian lebih dari orang tuanya namun itu tidak dengan Alan , Iya bagaikan berjalan sendiri di tepi jurang dan tak ada satu orang pun yang ingin menolongnya

Sudah beberapa kali iya menghembuskan nafasnya  berharap pintu itu terbuka dan menampilkan kedua orang tuanya tapi semua itu hanya kayalan yang semu , Itu semua hanya angan angan yang  tidak terjadi .  Alan sungguh manusia yang menyedihkan

" Bunda di mana sih Alan lagi sakit bun yah , tapi kalian malah gak peduli " lirih Alan dengan mata yang berkaca kaca

" Alan juga pengen disayang , dipeluk tapi kayaknya gak akan terjadi deh haha " tawa Alan menyedihkan iya begitu rindu dengan kehadiran orang tuanya

Dia berada di dekatku tapi rasanya dia sangat  jauh

Alan menangis dalam diam dan meratapi nasipnya ini tak lama setelahnya Alan tertidur dengan air mata yang membasahi pipinya

Bagas merasa kasihan dengan Alan sebenarnya dia tidak tidur hanya saja memejamkan matanya karena merasa lelah , Bagas tak habis fikir dengan pikiran Orang tua Alan apa sebegitu pentingkah uang bagi mereka ?  sampai anak nya sendiri tak di pedulikan

ALAN ERLANGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang