Disebuah lorong kampus Wendy berjalan menuju tempat parkir sepedanya sesekali berfikir kenapa tangannya mengeluarkan api dan ia tidak sengaja membakar buku milik Lisa tadi ada apa dengan dirinya. Dan Tiba - tiba saja Wendy kehabisan oksigen Wendy tidak bisa bernafas sekarang ada apa ini kenapa rasanya begitu menyakitkan, Wendy melihat disebuah lorong gelap ada seorang laki-laki yang sedang meluapkan emosinya kepada sebuah tembok
Oh tidak aku sudah tidak kuat ini begitu menyakitkan batin Wendy
"Tol.....long a...ku...."
Dia pun sadar dengan tindakannya menghampiri Wendy yang kesulitan bernafas itu pun menghentikan aksinya menetralkan kembali suasana hatinya yang sedang kacau
"Maafkan aku, apakah sekarang sudah lebih baik"
"Apa itu tadi....sungguh menyakitkan aku tidak bisa bernafas sama sekali apakah malaikat pencabut nyawa baru saja lewat" ucap Wendy dengan nada yang lemas
"Itu....sudah lupakan saja sekarang apakah kau baik-baik saja atau masih sesak atau apa? sungguh aku tidak tau apa yang kau rasakan tadi"
"Aku baik-baik saja sekarang terima kasih"
"Kalau begitu biar kuantar pulang kau maukan"
"Tidak perlu aku membawa sepeda"
"Tak apa sepedamu biarkan temanku yang membawanya kau bersamaku saja"
"Tap-"
"Niat baik seseorang tidak baik ditolak"
Suga langsung menarik tangan Wendy menuju parkiran mobil. setelah sampai Suga membukakan pintu dan menyuruh Wendy masuk kedalam mobil sebelum menjalankan mobilnya Suga menelfon seseorang untuk mengantarkan sepeda Wendy kerumahnya. Diperjalanan tidak ada yang membuka pembicaraan apapun sampai Wendy jengah sendiri jujur saja Wendy tidak suka suasana canggung sahabatnya saja tidak ada sifatnya yang seperti es.
"Terima kasih Suga oppa" ucap Wendy dengan senyuman
"Ya"
"Hyung hah...ha... Sungguh sangat melelahkan, lain kali aku tidak ingin menuruti perintahmu, bayangkan saja kau bersepeda dari kampus sampai sini"
"Tidak usah lebay. Kau tidak malu dengan Wendy setiap hari berangkat dengan sepeda"
" Astaga Wendy nona kenapa tidak naik bus saja kalau tidak ikut dengan rose bukankah dia berangkat dengan mobil"
" Tidak apa Jim aku lebih suka bersepeda lebih sehat dan ramah lingkungan kan"
"Ya sudah aku masuk dulu terima kasih Jim dan Suga oppa atas tumpangannya" lanjut Wendy
"Hm...kami pergi dulu"ucap Suga dan berlalu pergi
Setelah mengantar Wendy Suga dan Jimin pergi ketempat kediaman namjoon ya mereka ingin membahas tentang ke anehan yang mereka miliki saat ini, sampailah mereka ditempat namjoon saat ingin masuk Jimin tidak sengaja melihat seseorang yang aneh dia menggunakan jubah berwarna hitam Jimin Lalu mendekatinya tapi sayangnya dia menghilang dengan sekejap
"Ada apa Jim kau melihat sesuatu"
" Iya Hyung aku melihat seseorang disitu dan dia memakai jubah berwarna hitam, aku ingin mendekatinya tetapi dia hilang begitu saja"
" Mungkin saja kau berhalusinasi Jim"
" Setelah apa yang terjadi kepada kita kau masih anggap ini semua halusinasi Hyung kalau begitu ayo kita semua pergi ke psikolog agar kita semua sembuh dari halusinasi ini" ucap Jimin tidak percaya dan berlalu pergiJangan lupa vote dan komen ya terima kasih semoga cerita ini ga membosankan dan semoga kalian suka
KAMU SEDANG MEMBACA
the demigods
Fantasy"14 keturunan dewa dan Dewi akan segera hadir" "mereka hanya memiliki setengah kekuatan dewa Dewi mereka tidak akan bisa membunuhku" "kalian harus memusnahkan tifon" "mustahil kita bisa memusnahkan tifon kecuali dewa Zeus sendiri"