Ditepi pantai Di dunia arnemia 3 keturunan dewa utama sedang dilatih sekarang, kenapa Edward memilih tepi pantai menjadi tempat latihan mereka sekarang. Karna ini lokasi yang aman untuk melatih mereka terutama dari namjoon, namjoon adalah pemula untuk mengendalikan petir.
" Putra Zeus tunjukan petirmu padaku" perintah Edward
Namjoon pun memperlihatkan tangannya kepada Edward, disekitar telapak tangan namjoon terlihat ada petir-petir kecil mengelilinginya. Edward yang melihat itu Mengerutkan alisnya.
" Bukan itu yang aku maksud tetapi" mata Edward melihat keatas langit, namjoon yang melihat arah mata Edward tau apa yang Edward maksud.
" Tetapi Edward aku tidak bisa melakukannya, hal itu begitu mustahil bagiku"
Edward yang mendengar perkataan namjoon memicing kan alisnya
"Kau datang kesini untuk dilatih putra Zeus, bukan untuk memperlihatkan ke pasrahanmu itu padaku, bahkan kau belum mencobanya sekalipun jika ayahmu melihat kau seperti ini aku yakin dia pasti akan kecewa" perkataan Edward membuat namjoon tersadar, dengan kepercayaan dirinya sekarang namjoon memfokuskan pikirannya tak lama setelahnya terdengar gemuruh begitu keras, namjoon mengangkat tangannya dan terlihat disana namjoon sedang memegang petirnya yang menjulang tinggi berasal dari langit dan mengarahkan petir tersebut ke batu besar yang terletak dipinggir pantai seketika batu tersebut hancur tak terbentuk lagi, Edward yang melihat hal itu pun menyunggingkan senyumnya, hal ini yang dia inginkan bukan kepasrahan.
" Putra Poseidon tunjukan seberepa besar kekuatan trisulamu itu padaku"Ditempat lain eres tengah mengajarkan soekjin, Wendy, sana, dan jhope secara bersamaan. Soekjin dan Wendy sedang mencoba membuat bola api yang besar sedangkan sana dia mencoba membuat tanaman menjalar yang berduri. Tiba-tiba saja tanaman itu lepas kendali dan mengenai soekjin, Wendy, jhope dan eres, eres tidak bisa menghindar karna ia tengah fokus melatih jhope.
"Astaga maafkan aku, karna aku kalian jadi terluka seperti ini" ucap sana panik
" Tidak apa-apa lain kali kau harus fokus ya" ucap eres
" Biarkan aku obati luka kalian" ucap jhope lalu ia mendekati eres terlebih dahulu lalu kemudian Wendy dan soekjin dengan kekuatan jhope luka yang berada pada mereka seketika sembuh bukankah jhope sangat berguna nanti dimedan pertempuran.Disisi lain tempat latihan Aron, rose dan Jungkook sedang bertarung adu kekuatan mereka menggunakan senjata yang diberikan Aron, karna Aron sempat berfikir jika menggunakan senjata mereka masing-masing ia takut salah satu dari mereka akan terluka nantinya. Sedangkan Lisa ia tengah menunggu perintah dari Aron karna Aron sedang membuat patung dari kekuatan nya untuk menjadi tempat target panah Lisa tentunya.
" Sudah selesai sekarang bidik panahmu tepat di kepalanya"
Lisa mulai menarik busurnya lalu melepaskan panahnya ternyata panah itu melewati patung tersebut bisa dibilang Lisa tidak tepat sasaran.
"Sudah ku bilang bukan memanah adalah bukan ke ahlianku, jangan-jangan bukit jati diri itu salah "
" Kau tidak fokus Lisa biar aku ajarkan" ucap Aron
Aron berada dibelakang Lisa lalu ia memegang tangan Lisa. Aron mengajarkan Lisa cara memanah dengan benar seketika panahnya mengenai tepat pada kepala patung itu. Lisa bersorak senang akan hal ini lantas Lisa mencobanya sendiri tanpa bantuan Aron dan tepat sasaran kembali, Jungkook yang melihat kejadian dimana Aron memegang tangan Lisa pun naik pitam ia menyerang rose dengan brutal dan tanpa henti. rose yang sebagai lawan Jungkook pun kewalahan sampai pedang kayu milik rose pun patah di buatnya.
" Aron aku lelah, aku ingin meminum air terlebih dahulu "
" Baiklah cepatlah kembali putra Ares "
Rose yang melihat kepergian Jungkook pun merasa aneh. Kenapa sahabat dari kekasihnya itu merasa sangat emosi tadi, karna awalnya biasa saja tetapi kenapa Jungkook menjadi brutal. dari matanya sudah terlihat jelas kalau dia sangat marah.Vote
Vote
Vote
Vote
Oke terima kasih
KAMU SEDANG MEMBACA
the demigods
Fantasy"14 keturunan dewa dan Dewi akan segera hadir" "mereka hanya memiliki setengah kekuatan dewa Dewi mereka tidak akan bisa membunuhku" "kalian harus memusnahkan tifon" "mustahil kita bisa memusnahkan tifon kecuali dewa Zeus sendiri"