Makam Bunda Clara

3.8K 303 4
                                    

Ting, notif pesan masuk ke hp win, dia memeriksanya dan cuma mengernyitkan dahinya karna no asing.

"Hai cutieeee"

"Ini bright, kamu udah makan siang??"

"Win ko cuma di baca doang??"

Terus win bales chatnya." Aku sibuk." Udah gitu doang.

Setelah pukul 8 malam win turun untuk pulang dan dia melihat lelaki yang tidak asing sedang berdiri di depan kantornya sambil melambaikan tangannya.

"Kamu nggak sibuk??" Tanya win.

"Waktu ku selalu luang buat kamu." Senyumnya.

"Terserah." Win berjalan meninggalkan bright di belakang dan memasuki mobil bright.

Dia udah bilang gak mau di jemput, malah udah stay di kantornya seperti taxi, bright emng keras kepala banget tapi dia juga suka:v

"Kita mampir ke toko dulu ya, beli bahan2 untuk makan malam." Ya dia nurut2 aja asal win gak benci apalagi kalau sampai ngejauh darinya.

Mereka masuk dan melihat bahan2 makanan, win cuma milihin bahannya dan bright yang ngedorong keranjangnya, dia kaya Dejavu gitu, berasa pernah ngalamin hal kaya gini.

Katanya, meskipun orang kehilangan ingatannya tapi tubuh mereka bisa merasakannya, win emng nyaman banget sama bright walaupun kadang kelakuannya bikin dia lelah.

"Mau minum bir gak??" Tanya win.

"Boleh." Senyumnya.

Karna win juga pengen bright merasa nyaman di rumahnya dan tidak canggung.


•°•

Sesampai di rumah win menyiapkan makan malam sedangkan bright main bersama Clara di ruang tv, nonton film, main game dan banyak tingkah.

"Papah baru kali ini masak banyak makanan lagi ya." Ucap anaknya yang lucu.

"Om juga sering ke rumah Clara, kenapa nggak tinggal di sini aja??" Polosnya.

Win ngeblus, bright senyum kikuk gak tau harus jawab apa, dia memberikan lauk ke Clara dan ngomong baik2.

"Clara emng mau tinggal sama om??" Tanya bright.

"Mau, Om baik, sering beliin Clara ice cream, ngajak main Clara, dan sayang papa juga." Ucapnya sambil memakan makanannya.

Bright berhenti makan dan membungkam mulutnya, telinganya memerah karna sudah ada restu dari Clara, siapa juga yang nggak mu tinggal sama win??

"Kalau gitu Clara jangan panggil Om, panggil Daddy, Daddy bright gitu."

*Daddy mah panggilan win sama elo bright (◔‿◔)

"Daddy bright?? Daddy?? Clara sayang Daddy." Ucapnya sambil senyum dan mereka semua ketawa bersama.



•°•

Jam menunjukan pukul 10 malam, Clara sudah tertidur dan mereka berdua sedang duduk di karpet nyender ke sofa sambil minum bir.

Win sudah menghabiskan 2 kaleng dan pipinya sudah merah merona, kayaknya dia sudah mulai mabuk.

"Win jangan maksain." Bright mau ngambil kaleng yang ke tiga.

"Ck, gue gak maksain!! Lo yang gak usah maksain." Ucapnya nunjuk bright.

"Hah?? Aku maksain apa??" Tanya bright natap win yang lagi nyender ke sofa.

"Gue udah ninggalin Lo, gue ngecampakin Lo, gue malah gak bisa inget sama Lo, Lo berjuang sendirian, ngerasain sakit dan prustasi sendirian hiks...."

Papa Muda|| Brightwin✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang