"papaaaa???" Clara lari sambil melempar tas yang dia bawa terus duduk sambil melihat papanya masih mengatur nafas dan air matanya terus mengalir.
"Ikuti arahan Clara, tarik nafas, terus hembuskan, lagiiiii hiks..." Clara ngasih arahan yang bikin win malah tertawa, emng agak dosa menertawakan anak kecil yang lagi nangis dan panik, tapi Clara terlalu lucu.
"JANGAN KETAWA." Teriak Clara.
Bright membantu win duduk dan memberikan segelas air minum, dia juga panik tapi harus tetap stay calm.
"Ayo ke rumah sakit." Ajak bright.
"Gak usah, aku baik2 aja ko."
"Kamu sakit win, kamu bikin kita semua panik dan kamu masih bilang baik2 aja??" Nada bright meninggi.
Plakkk
Tamparan di kepala bisa membuat orang makin bodoh, iya itu mamanya bright ngegeplak kepala anaknya sendiri.
"Jangan teriak2." Ucapnya.
Beberapa saat kemudian mereka semua duduk di sofa ruang tamu, bright sama mamahnya lagi sibuk ngobrol sebentar di dapur.
"Itu siapa win??" Tanya Jane sambil nyiapin Clara kue.
"Nggak tau, mamahnya bright mungkin??" Ucapnya.
"Lo gak inget mamanya bright?? Dia ngapain kesini??"
"Gak tau, tapi kayaknya ngebahas soal pertunangan." Ucap win senyum sayu.
Jane ngeblank sebentar, dia baru sadar kalau bright itu pak Arka CEO perusahaan yang bekerja sama dengan dia.
"Win?? Hubungan Lo sama pak Arka apa??" Tanya Jane natapnya dengan tajam.
"Gue juga masih bingung, tapi setelah kecelakaan waktu itu gue hilang ingatan dan bright mantan gue di masalalu, gue juga belum ingat jelas semuanya." Win mengusap wajahnya karna bingung juga.
"Jangan2 bright hamilin Lo terus dia ngilang gitu??"
"Gue cowok ajg, Clara anak sah namtan."
"Bercanda doang, ko Lo serius amat." Cubit Jane.
"Btw Lo inget gak foto yg di dompet gue waktu kuliah, Lo pernah bahas, mungkin itu bright??"
"Udah lama juga ya, tapi pak Arka kan mau tunangan." Terus win sama Jane senyum depresi.
Bright dan mamahnya nyamperin mereka lagi dan mama win duduk disamping Clara.
"Ini siapa win??" Tanyanya
"Itu Clara Tante, anak saya, Clara bilang hallo sama tantenya." Senyum win.
"Hallo Tante, saya Clara." Ucapnya sambil senyum.
"Umur kamu berapa tahun??" Tanya mamah bright.
"Tahun ini 7 tahun, terus sebentar lagi mau masuk SD." Ucapnya lagi.
"Kapan2 main ke rumah Tante ya, Tante mau pulang dulu." Ucapnya mengelus rambut Clara.
Win sama bright pergi ke depan pintu apartemen mengantar kepergian mamahnya bright.
Mamah bright menatap win yang sedang menatapnya kaku, win juga gak bisa ingat apa2 soal wanita paruh baya yang ada di depannya itu, dia takut mengecewakan mamahnya bright.
"Win??" Panggil mamah.
"Iya??"
"Mamah pulang dulu ya, kalau ada apa2 kasih tau mamah." Ucapnya.
Hati win rasanya retak pas Tante itu menyebut dirinya mamah, win langsung meluk mamanya bright dengan erat dan hampir nangis.
"Udah, udah, bright?? Awas ya kalau kamu ketahuan ngerusak rumah tangga orang lain, walaupun kamu masih suka sama win, kamu gak boleh ngerusak rumah tangga orang lain."
"HAH?? SIAPA JUGA YANG NGERUSAK....."
PLAK
"Nada mu turunin." Ucap mamahnya.
"Aku gak ngerusak rumah tangga orang lain, apalagi win, mamah kalau bicara jangan ngadi2."
"Terus itu yang di dalam mamahnya kan??"
"Temen Tante." Ucap win sambil tersenyum.
"Oh temen toh, kalau gitu mamah pulang dulu mau kasih tau kabar buruk sama papah mu." Ucapnya sambil tertawa karna seneng banget mojokin anak sendiri.
Sedangkan Clara sama Jane lagi menghosipkan papanya sendiri.
"Kak Jane?? Clara denger papah pernah kecelakaan ya??" Tanyanya.
"Iya, papah win pernah kecelakaan 5 tahun yang lalu sebelum Clara lahir, terus koma setelah 1 tahun dan waktu itu Clara juga udah lahir dan berumur 1 tahun, kak Jane juga gak yakin sama ceritanya...... Astaga naga Clara, maafin kakak udah cerita kaya anak bego." Ucap Jane merasa bersalah bnget.
Tapi Clara itu anak baik dan pintar, dia malah memegang tangan Jane terus tersenyum.
"Gak papa, nanti Clara tanyain lagi sama papah." Senyumnya.
•°•
Malam itu win sama Clara tidur bersama, tapi Clara terus memandang win dengan sayu dan dari tadi pagi dia diam saja, biasanya dia aktif bicara gitu.
"Clara kenapa?? Sini cerita sama papa!" Ucap win sambil memainkan rambut Clara yang sudah panjang.
"Clara mau liat foto pernikahan mamah namtan sama papa." Jantung win hampir copot setelah Clara melontarkan kata itu.
Win cuma diam sambil menggigit kuku jari jempolnya, dia gak tau harus ngomong apa sama Clara.
"Clara mau bikin perjanjian gak sama papa??"
"Perjanjian?? Apa tuh?? Clara mau." Dia langsung histeris mau.
"Sini jari kelingking nya." Terus jari kelingkingnya mereka tautkan.
"Clara, papah janji bakalan ceritain semuanya kalau Clara sudah gede, kamu masih kecil sayang dan kamu gak akan ngerti, papa janji bakalan cerita tapi jangan sekarang." Ucap win natap anaknya.
"Janji ya??" Terus win ngangguk.
"Tapi mamah sayang kan sama Clara?? Mamah juga sayang kan sama papa??" Tanyanya.
"Ya iya lah, mana ada sih yang nggak sayang sama kamu, kamu anugrah terindah yang pernah papah dan mamah namtan punya."
"Halah bohong, nyatanya papah lebih sayang Daddy bright dari pada Clara, hmphhhh." Terus mereka berdua tertawa.
TBC➡️
Bonus foto wkwkwkwk
Btw maaf ya gak bisa janji update terus😭
Sayang kalian banyak2❤️😚
KAMU SEDANG MEMBACA
Papa Muda|| Brightwin✔️
Fanfictionkisah cinta 5 tahun mereka hancur setelah kekasihnya memutuskan hubungannya secara tiba-tiba, win metawin menjadi papa muda 6 tahun kemudian mengurus gadis kecilnya dengan baik. namun saat dia di suruh oleh atasannya untuk mengikuti meeting di perus...