catch me if you can

3.2K 262 12
                                    

"KAY??? KAY BALIKIN CLARA!!!" Teriaknya lagi.

Pintu terbuka dengan beberapa bodyguard, win di seret masuk dengan kasar oleh beberapa bodyguard, dia masih memakai baju pasien tanpa alas kaki sama sekali.

Win masih merasa pusing karna dia baru bangun dari komanya, tapi dia langsung pergi ke kandang macan tanpa berpikir panjang, yang ia khawatirkan hanyalah Clara.

"Tante aku mohon balikin Clara hiks..." Win memohon sambil berlutut di depan mamahnya Kay, sedangkan Kay tidak ada di sana.

"Panggil saya madam, PLAK...." Bangsat banget, orang sakit malah di tampar sampai tersungkruk, bibir win sobek sedikit karna tamparan kerasnya.

"Aku bakalan ngelakuin apapun, tapi jangan libatkan Clara, aku mohon madam." Ucap win.

tapi madam selalu ingin melihat win tersiksa, anak bodoh yang malang dan penyakitan, dia memilih win karna miskin, semua bisa di rahasiakan asalkan dengan uang.

"Bilang sama Clara, tanda tangani semua aset miliknya dan atas namakan Kay lertsittichai." Dia menjambak rambut win dengan kasar.

Pipinya memerah setelah di tampar beberapa kali, badannya sakit semua karna terus di tendang dan di pukul.

"Aku bakalan ngomong sama Clara, tapi aku juga...."

"Soal pengacara yang memegang surat warisan itu ya?? Dia sudah datang." Smirknya dan benar saja.

Kenalan pengacara terbaik namtan sudah datang dan melihatnya dengan sayu, mungkin ini akhir dari mereka, dia gak bisa ngapa-ngapain, dia lemah dan sendirian.

"WIN??? Win???" Win melirik kearah suara itu dan dia melihat bright yang menerobos masuk kedalam rumah.

"Bright Vachirawit, bukannya kamu pemilik perusahaan terbesar itu ya?? Sedang apa disini?? Ohhhh maaf, saya lagi ada party, jadi kamu boleh pulang." Ucap madam.

"Win kamu gak papa kan??" Bright tidak memperdulikan ucapan wanita tua Bangka ini.

"Sekali nyentuh win, Clara bakalan mati." Ucap seseorang yang datang dari arah tangga.

"CLARA???" Teriak win.

"Papah hiks..." Clara nangis gara2 liat papahnya udah berantakan banget, masih memakai baju pasien, di tambah wajahnya memerah karna tamparan, bibirnya juga sobek.

"Clara kamu gak papa kan??" Tanya win mencoba berdiri.

Clara menggeleng dan meremat bajunya supaya gak nangis kenceng apalagi kalau lari nyamperin ayahnya, karna Kay yang sedang menodongkan pisaunya ke leher Clara.

"Madam, aku bakalan suruh Clara buat tandatangani semuanya, so please lepasin dia!!" Ucap win.

"Kay lepasin pisaunya dan suruh Clara tandatangan!!" Ucap madam.

Clara nurut aja nandatangani semuanya, bright perlahan deketin win, dia liat kaki win dan tangannya bergetar, wajahnya berantakan banget.

"Win kamu bisa menyerahkan semua warisannya kepada mereka, kamu masih punya aku." Ucap bright.

Setelah di tandatangani, Kay balik menarik Clara ke belakang membuat win langsung lari tapi di tahan bright.

"GUE BILANG LEPASIN CLARA." Teriak win.

"Sekarang Kay, kamu bisa melakukan apapun sepuasnya." Ucap sang madam.

Win kaget dengan perkataan mamahnya Kay dan dia langsung pergi setelah menghasut Kay lagi.

Papa Muda|| Brightwin✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang